Liputan6.com, Jakarta Sulawesi Selatan dikenal sebagai surga kuliner dengan beragam makanan khas suku Bugis yang menggoda selera. Setiap hidangan tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik, tetapi juga menyimpan cerita budaya yang kaya akan tradisi dan sejarah.
Baca Juga
Advertisement
Dari hidangan berkuah yang menghangatkan hingga kudapan manis yang memanjakan lidah, makanan khas suku Bugis hadir dengan bumbu-bumbu autentik yang sebagian hanya bisa ditemukan di Sulawesi Selatan. Tidak mengherankan jika banyak pelancong menjadikan wisata kuliner sebagai agenda wajib saat berkunjung ke tanah Bugis.
Bagi Anda yang berencana menjelajahi kelezatan kuliner Bugis atau mencari oleh-oleh yang istimewa, berikut adalah 10 makanan khas suku Bugis yang wajib dicoba, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (24/12/2024).
1. Coto Makassar
Coto Makassar adalah ikon kuliner yang telah mengharumkan nama Sulawesi Selatan hingga ke seluruh penjuru Indonesia. Hidangan berkuah ini menghadirkan perpaduan sempurna antara daging sapi dan jeroan pilihan yang direbus hingga empuk dengan bumbu rempah tradisional. Kuahnya yang kaya rasa menghadirkan citarasa gurih, sedikit pedas, dan sangat menggugah selera.
Proses pembuatan Coto Makassar membutuhkan waktu yang cukup lama, dimulai dari pemilihan bahan berkualitas hingga proses pemasakan yang bisa memakan waktu berjam-jam. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, dan rempah rahasia lainnya dihaluskan dan dimasak bersama daging hingga menghasilkan kuah yang kental dan beraroma menggoda.
Satu porsi Coto Makassar biasanya dibanderol dengan harga Rp25.000 hingga Rp40.000, tergantung lokasi dan porsinya. Hidangan ini biasanya disajikan dengan ketupat atau burasa (lontong bersantan khas Makassar) dan bawang goreng sebagai pelengkap.
Advertisement
2. Pallubasa
Pallubasa adalah hidangan berkuah yang sekilas mirip dengan Coto Makassar, namun memiliki karakter tersendiri. Hidangan ini menggunakan jeroan sapi atau kerbau sebagai bahan utama dengan kuah yang lebih kental dan bumbu yang lebih kuat. Rasa gurih dan aromanya yang khas membuat Pallubasa menjadi salah satu hidangan favorit masyarakat Bugis.
Keistimewaan Pallubasa terletak pada proses pembuatan kuahnya yang menggunakan campuran bumbu khusus, termasuk kelapa sangrai yang dihaluskan, memberikan tekstur kental dan rasa yang berbeda dari Coto Makassar. Setiap warung memiliki resep rahasia turun-temurun yang membuat cita rasanya unik.
Di warung-warung tradisional, Pallubasa biasanya dijual dengan harga Rp30.000 hingga Rp45.000 per porsi. Hidangan ini paling nikmat dinikmati dengan nasi putih hangat dan dilengkapi dengan sambal pedas khas Bugis.
3. Konro
Konro adalah hidangan ikonik berbahan dasar iga sapi yang menjadi kebanggaan kuliner Bugis. Ciri khas utamanya adalah kuah hitam pekat yang berasal dari buah kluwak, menciptakan perpaduan rasa gurih, sedikit asam, dan aroma rempah yang menggoda. Tekstur daging iga yang empuk dan lepas dari tulang menjadi bukti proses pemasakan yang sempurna.
Proses pembuatan Konro dimulai dengan merebus iga sapi bersama rempah-rempah seperti asam jawa dan kayu manis hingga empuk. Kuahnya dibuat dari tumisan bumbu yang terdiri dari merica, kacang merah, pala, dan kluwak yang memberikan warna hitam khas. Proses memasak bisa memakan waktu 4-6 jam untuk mendapatkan tekstur daging yang ideal.
Satu porsi Konro biasanya dijual dengan harga Rp35.000 hingga Rp50.000, tergantung ukuran potongan iga dan lokasi penjualan. Hidangan ini paling nikmat disantap dengan nasi putih hangat dan sambal terasi khas Bugis yang pedas menyengat.
Advertisement
4. Sop Saudara
Sop Saudara merupakan hidangan berkuah yang unik dengan kombinasi bahan yang berbeda dari sup pada umumnya. Hidangan ini menggabungkan irisan daging sapi, bihun, paru, dan yang paling khas adalah kentang goreng berbentuk bola kecil. Kuahnya yang bening namun kaya rasa menjadikan Sop Saudara sebagai comfort food favorit masyarakat Bugis.
Keistimewaan Sop Saudara terletak pada proses pembuatan kentang gorengnya yang dibentuk bulat-bulat kecil seperti bola pingpong. Kentang yang sudah dihaluskan dibentuk manual satu per satu sebelum digoreng hingga keemasan. Kuahnya dibuat dari kaldu sapi yang dimasak dengan bumbu tradisional dan rempah-rempah pilihan.
Di warung-warung tradisional, Sop Saudara biasa dijual dengan harga Rp25.000 hingga Rp35.000 per porsi. Hidangan ini disajikan lengkap dengan kerupuk, kacang goreng, dan telur rebus sebagai pelengkap yang menambah kenikmatan.
5. Palumara
Palumara adalah jawaban suku Bugis untuk pecinta hidangan seafood. Menggunakan ikan kakap merah sebagai bahan utama, baik bagian daging maupun kepala, hidangan ini menghadirkan kuah kuning yang kaya akan rasa asam, gurih, dan pedas yang menyegarkan. Kesegaran ikan berpadu sempurna dengan bumbu-bumbu pilihan.
Rahasia kelezatan Palumara terletak pada penggunaan kemiri yang dipadukan dengan berbagai rempah lokal. Ikan yang digunakan harus dalam kondisi segar, dibersihkan dengan teliti sebelum dimasak dengan api sedang agar tidak hancur. Bumbu-bumbu dihaluskan dan ditumis hingga mengeluarkan aroma harum sebelum dicampur dengan kuah.
Harga satu porsi Palumara berkisar antara Rp30.000 hingga Rp45.000, tergantung ukuran dan jenis ikan yang digunakan. Hidangan ini paling nikmat disantap panas-panas dengan nasi putih dan tambahan jeruk nipis untuk menambah kesegaran.
Advertisement
6. Barongko
Barongko adalah kudapan tradisional yang menjadi favorit untuk hidangan penutup atau camilan di berbagai acara adat Bugis. Kue berbahan dasar pisang ini memiliki tekstur yang lembut dan creamy, dengan rasa manis alami dan aroma pisang yang menggoda. Pembungkus daun pisang memberikan aroma khas yang semakin menambah kelezatannya.
Pembuatan Barongko memerlukan ketelitian dalam memilih pisang yang sangat matang untuk mendapatkan rasa manis alami yang optimal. Pisang dihaluskan dan dicampur dengan telur, santan, gula, dan sedikit garam sebelum dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Proses pengukusan yang tepat menjadi kunci untuk mendapatkan tekstur yang sempurna.
Di pasar tradisional atau toko oleh-oleh, Barongko dijual dengan harga Rp5.000 hingga Rp7.000 per buah. Kue ini juga sering dijual dalam kemasan kotak berisi 6-10 buah sebagai oleh-oleh dengan harga Rp30.000 hingga Rp50.000 per kotak.
7. Pallu Kacci
Pallu Kacci merupakan hidangan ikan berkuah yang menawarkan cita rasa asam segar khas Bugis. Namanya berasal dari kata 'pallu' yang berarti masakan dan 'kacci' yang berarti asam. Hidangan ini menggunakan berbagai jenis ikan seperti bandeng, cakalang, atau tuna yang dimasak dalam kuah kuning asam yang menyegarkan.
Proses memasak Pallu Kacci membutuhkan keahlian dalam mengombinasikan berbagai bumbu untuk menciptakan rasa asam yang pas. Ikan yang sudah dibersihkan dimasak dalam kuah yang dibuat dari campuran asam dan rempah-rempah pilihan. Waktu memasak harus diperhatikan agar ikan tidak terlalu lunak.
Harga satu porsi Pallu Kacci berkisar antara Rp25.000 hingga Rp35.000, tergantung jenis ikan yang digunakan. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan sambal terasi sebagai pelengkap.
Advertisement
8. Songkolo Begadang
Songkolo Begadang adalah hidangan tradisional berbahan dasar ketan yang mencerminkan kesederhanaan sekaligus kelezatan kuliner Bugis. Tersedia dalam dua variasi warna, hitam dan putih, hidangan ini memiliki tekstur yang pulen dan rasa gurih yang khas dari kelapa parut goreng yang ditaburkan di atasnya.
Proses pembuatan dimulai dengan merendam ketan selama beberapa jam sebelum dikukus hingga matang sempurna. Kelapa parut yang akan dijadikan taburan digoreng hingga kering dan berwarna keemasan untuk mendapatkan aroma dan rasa gurih yang maksimal. Penyajian yang tepat menjadi kunci kenikmatan hidangan ini.
Di warung tradisional, Songkolo Begadang dijual dengan harga Rp15.000 hingga Rp20.000 per porsi, sudah termasuk telur itik dan ikan asin sebagai pelengkap. Hidangan ini paling nikmat dinikmati saat sarapan atau sebagai camilan sore hari.
9. Nasu Palekko
Nasu Palekko adalah hidangan pedas khas Sidrap yang menggunakan daging bebek atau ayam sebagai bahan utama. Hidangan ini terkenal dengan tingkat kepedasannya yang menantang, namun tetap memiliki cita rasa yang kompleks berkat penggunaan berbagai rempah tradisional.
Dalam proses pembuatannya, daging bebek atau ayam dimasak dengan bumbu rempah yang kaya dan cabai rawit dalam jumlah berlimpah. Penggunaan daging bebek lebih disukai karena memberikan cita rasa yang lebih khas dan gurih. Proses memasak yang tepat diperlukan agar daging menjadi empuk dan bumbu meresap sempurna.
Satu porsi Nasu Palekko biasanya dibanderol dengan harga Rp30.000 hingga Rp45.000, tergantung jenis daging yang digunakan. Hidangan ini paling nikmat disantap dengan nasi putih hangat dan sayur bening sebagai penyeimbang rasa pedas.
Advertisement
10. Jalangkote
Jalangkote adalah kudapan tradisional Bugis yang mirip dengan pastel, namun memiliki keunikan tersendiri. Kulit tipis dan renyah membungkus isian berupa campuran sayuran dan mi yang telah dibumbui. Yang membedakannya dari pastel pada umumnya adalah saus pendampingnya yang khas, memberikan sensasi rasa asam, manis, dan pedas yang unik.
Pembuatan kulit Jalangkote membutuhkan keahlian khusus agar tipis dan renyah saat digoreng. Isiannya terdiri dari wortel, kentang, tauge, dan mi yang ditumis dengan bumbu bawang putih, bawang merah, dan merica. Saus pendampingnya dibuat dari campuran cuka, gula merah, dan cabai yang memberikan sentuhan akhir yang sempurna.
Di pasar tradisional atau pedagang kaki lima, Jalangkote dijual dengan harga Rp2.000 hingga Rp3.000 per buah. Untuk kemasan kotak berisi 10-15 buah, harganya berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000, menjadikannya oleh-oleh yang terjangkau dan disukai banyak orang.
Makanan khas suku Bugis tidak hanya sekadar hidangan untuk mengenyangkan perut, tetapi juga merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan. Setiap hidangan memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi rasa, bahan, maupun cara pengolahan. Jika Anda berkunjung ke Sulawesi Selatan, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi hidangan-hidangan autentik ini dan membawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.