Liputan6.com, Jakarta Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, sebuah insiden terjadi dan langsung mencuri atensi publik. Dalam sebuah tayangan yang beredar di media sosial, tampak Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, terlihat meninggalkan ruangan saat Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, tengah berpidato.
Kejadian ini memicu sejumlah spekulasi mengenai hubungan kedua negara dan alasan di balik tindakan tersebut. Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang beredar. Menurutnya hubungan kedua negara baik-baik saja, bahkan, Presiden Edorgan sempat meminta izin kepara Prabowo.
Adapun, peristiwa ini berlangsung pada sesi khusus yang membahas konflik di Gaza dan Lebanon. Presiden Prabowo, yang awalnya dijadwalkan sebagai pembicara pertama, memberikan kesempatan kepada Erdogan untuk berbicara lebih dulu. Setelah Erdogan meninggalkan ruangan, Prabowo melanjutkan pidatonya. Berikut fakta sebenarnya, dirangkum Liputan6, Selasa (24/12).
Advertisement
Kronologi Kejadian di KTT D-8: Acara Disebut Molor
Pada sesi pertama pleno KTT D-8, jadwal mengalami keterlambatan, yang seharusnya selesai pukul 12.30 waktu setempat, mundur hingga pukul 14.30. Akibatnya, sesi kedua yang dijadwalkan mulai pukul 13.00 baru dimulai pukul 15.00.
Sebelum sesi kedua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bersama dan duduk bersebelahan. Dalam kesempatan tersebut, Erdogan meminta izin untuk bertukar giliran berbicara karena harus meninggalkan lokasi lebih awal. Setelah disetujui, Erdogan menjadi pembicara pertama pada sesi kedua dan menyampaikan permohonan maaf sebelum meninggalkan ruangan. Selanjutnya, Presiden Prabowo melanjutkan pidatonya sesuai jadwal.
"Ya tidak (walk out) lah. Itu di sesi kedua di KTT D-8 yang merupakan sesi khusus untuk membahas Gaza dan Lebanon. Pak Presiden Prabowo harusnya menjadi pembicara pertama, seperti di sesi satu," kata Mayor Teddy, mengutip ANTARA.
Advertisement
Meninggalkan Ruangan saat Rapat Adalah Hal Biasa
Video yang menunjukkan Erdogan meninggalkan ruangan saat Prabowo berpidato menjadi viral di media sosial, memicu berbagai spekulasi dan interpretasi. Beberapa pihak menilai tindakan tersebut sebagai bentuk ketidaksepakatan, sementara yang lain menganggapnya sebagai hal yang lumrah dalam pertemuan internasional.
Mayor Teddy menegaskan bahwa tindakan keluar-masuk ruangan dalam pertemuan internasional adalah hal yang biasa, terutama bagi para kepala negara yang memiliki jadwal pertemuan bilateral yang padat.
Adapun saat itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya solidaritas di antara negara-negara Muslim untuk mengatasi konflik internal yang berdampak pada perjuangan Palestina.
Hubungan Indonesia-Turki Tetap Harmonis
Meskipun insiden tersebut memicu spekulasi, hubungan antara Indonesia dan Turki tetap harmonis. Mayor Teddy menyatakan bahwa kedua pemimpin sempat melakukan pertemuan singkat dalam suasana yang sangat bersahabat, termasuk saat duduk berdekatan pada acara makan siang yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada ketegangan antara kedua negara akibat insiden tersebut, dan hanya persoalan jadwal yang mengharuskan pemimpin Turki itu meminta izin meninggalkan ruangan terlebih dahulu.
"Bahkan, sebelum sesi dua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bersama dan duduk bersebelahan," terang Teddy.
Advertisement
Pentingnya Solidaritas Negara Muslim
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa dunia Muslim seringkali tidak dihormati oleh komunitas internasional akibat perselisihan internal. Ia mengajak negara-negara Muslim untuk bersatu dan mengambil langkah nyata dalam mendukung perjuangan Palestina dan mengatasi konflik di Lebanon.
Pidato ini bertujuan untuk mengingatkan para pemimpin negara Muslim akan pentingnya persatuan dalam memperkuat posisi mereka di panggung internasional.
Apakah Presiden Erdogan benar-benar walk out saat Presiden Prabowo berpidato?
Menurut klarifikasi Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya, Presiden Erdogan telah meminta izin sebelumnya untuk meninggalkan ruangan lebih awal karena jadwal yang padat, sehingga tindakannya bukan merupakan walk out yang disengaja.
Advertisement
Apakah insiden ini mempengaruhi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki?
Tidak, hubungan antara Indonesia dan Turki tetap harmonis. Kedua pemimpin bahkan sempat melakukan pertemuan singkat dalam suasana yang bersahabat setelah KTT.
Mengapa Presiden Erdogan meninggalkan ruangan saat sesi kedua KTT D-8?
Presiden Erdogan meminta izin untuk berbicara lebih awal pada sesi kedua karena harus meninggalkan lokasi pleno lebih awal, kemungkinan terkait dengan jadwal pertemuan lainnya.
Advertisement