Sukses

15 Makanan Khas Palu yang Menggoda, dari Hidangan Utama hingga Kudapan Tradisional

Setiap hidangan tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga menyimpan cerita dan nilai budaya Palu.

Liputan6.com, Jakarta Kekayaan kuliner Indonesia terus menghadirkan kejutan melalui berbagai makanan khas yang tersebar di setiap daerahnya, termasuk makanan khas Palu yang menawarkan cita rasa unik dari Sulawesi Tengah. Sebagai kota lima dimensi yang terdiri dari lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk, Palu memiliki sumber daya alam melimpah yang menjadi bahan dasar berbagai hidangan tradisionalnya.

Berbicara tentang makanan khas Palu, kita akan menemukan perpaduan sempurna antara hasil laut, pertanian, dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Setiap hidangan tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga menyimpan cerita dan nilai budaya masyarakat Kaili, suku asli yang mendiami wilayah ini.

Dari sambal ikan roa yang legendaris hingga hidangan penutup yang menyegarkan, makanan khas Palu hadir dalam berbagai bentuk dan cita rasa yang menggoda. Keunikan kuliner ini tidak hanya terletak pada bahan-bahan lokalnya yang melimpah, tetapi juga pada teknik pengolahan tradisional yang masih dipertahankan hingga kini.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, pada Rabu (25/12).

2 dari 7 halaman

Hidangan Utama Berbahan Ikan dan Daging

1. Sambal Ikan Roa

Sambal ikan roa merupakan salah satu ikon kuliner Palu yang telah dikenal hingga ke berbagai penjuru Indonesia. Hidangan ini menghadirkan perpaduan sempurna antara ikan roa asap yang diolah dengan cabai dan rempah pilihan, menciptakan cita rasa pedas dan gurih yang khas.

Proses pembuatannya cukup unik, dimana ikan roa terlebih dahulu diasap hingga kering sebelum kemudian dihaluskan bersama campuran cabai, bawang, dan bumbu rahasia lainnya. Sambal ini tidak hanya menjadi pendamping nasi, tetapi juga kerap dijadikan oleh-oleh favorit dari Palu karena dapat bertahan lama dan memiliki rasa yang konsisten.

2. Uta Dada

Uta Dada, yang dalam bahasa Kaili berarti kuah santan, hadir dalam dua varian utama: ikan cakalang dan ayam. Hidangan ini merupakan representasi sempurna dari kuliner pesisir yang kaya akan rempah dan santan.

Proses pembuatannya melibatkan teknik memasak yang teliti, dimana santan dan bumbu-bumbu harus dimasak dengan api yang tepat untuk menghasilkan kuah yang kental dan aromatis. Uta Dada biasanya disajikan dengan nasi hangat dan menjadi pilihan utama untuk hidangan keluarga maupun acara adat.

3. Ayam Bambu

Ayam Bambu atau yang dikenal oleh masyarakat lokal sebagai ayam buluh merupakan hidangan yang unik karena proses memasaknya menggunakan bambu sebagai wadah. Teknik memasak ini tidak hanya menghasilkan cita rasa yang khas, tetapi juga aroma bambu yang menggugah selera.

Daging ayam yang telah dibumbui dimasukkan ke dalam bambu bersama dengan kuah dan rempah-rempah, kemudian dimasak dengan api yang terkontrol. Proses ini membuat daging ayam menjadi sangat empuk dan bumbu meresap sempurna ke dalam dagingnya.

3 dari 7 halaman

Hidangan Berbahan Dasar Serealia dan Umbi

4. Nasi Jagung

Nasi jagung khas Palu menawarkan pengalaman menyantap hidangan pokok yang berbeda. Terbuat dari campuran beras dan jagung tua yang ditumbuk kasar, hidangan ini mencerminkan kearifan lokal dalam mengolah hasil pertanian.

Yang membuat nasi jagung Palu istimewa adalah teknik memasaknya yang masih tradisional menggunakan kukusan bambu. Proses ini tidak hanya menghasilkan tekstur yang unik, tetapi juga aroma khas yang tidak dapat ditemukan pada nasi jagung dari daerah lain.

5. Milu Siram

Milu Siram atau yang juga dikenal sebagai binte biluhuta merupakan sup jagung muda yang diperkaya dengan ikan dan udang. Hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, khususnya dalam membantu mengendalikan kolesterol.

Kombinasi jagung muda yang manis, seafood yang segar, dan bumbu yang pedas menciptakan harmoni rasa yang sempurna. Sup ini sering disajikan hangat dan menjadi pilihan favorit saat cuaca dingin atau sebagai hidangan pembuka yang menyegarkan.

4 dari 7 halaman

Kudapan Tradisional

6. Kue Paranggi

Kue Paranggi merupakan kudapan tradisional dengan bentuk unik setengah lingkaran yang telah menjadi bagian dari warisan kuliner Palu. Terbuat dari perpaduan tepung terigu, gula merah, minyak, dan soda kue, kue ini menghadirkan cita rasa manis yang khas.

Proses pembuatan Kue Paranggi membutuhkan ketelitian khusus, terutama dalam mencampur bahan dan membentuk adonan. Teksturnya yang renyah di luar namun lembut di dalam menjadikannya teman sempurna untuk menikmati teh atau kopi di sore hari.

7. Kue Broncong

Kue Broncong menghadirkan nostalgia kuliner Palu dengan bentuknya yang setengah lingkaran dan aroma khasnya yang menggoda. Dibuat dari campuran tepung terigu, kelapa, gula, dan ragi, kue ini dimasak menggunakan cetakan kayu pukis tradisional di atas tungku kayu bakar.

Keunikan kue ini tidak hanya terletak pada rasanya yang manis dan gurih, tetapi juga pada tradisi penjualannya yang biasanya hanya tersedia di pagi hari. Proses pembakarannya yang masih menggunakan kayu bakar memberikan aroma khas yang tidak dapat digantikan oleh metode memasak modern.

8. Kue Tetu

Kue Tetu atau yang sering disebut kue perahu karena bentuknya yang menyerupai perahu kecil, merupakan warisan kuliner dari suku Mandar yang telah menjadi bagian dari keragaman kuliner Palu. Kudapan ini dibuat dari campuran tepung terigu dan santan yang diisi dengan gula merah, kemudian dikukus dalam cetakan daun pandan.

Proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan keterampilan khusus dalam membentuk dan mengukus menjadikan kue ini istimewa. Rasa manis dari gula merah yang meleleh dalam balutan adonan yang lembut menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

 

5 dari 7 halaman

Hidangan Berbahan Sagu

9. Labia Dange

Labia Dange, yang dalam bahasa Kaili berarti sagu panggang, merupakan kudapan tradisional yang menggunakan sagu sebagai bahan utama. Dimasak menggunakan wajan khusus dan tungku tanah liat, makanan ini hadir dalam dua variasi rasa: manis dan asin.

Teksturnya yang renyah di luar namun tetap lembut di dalam menjadikan Labia Dange sebagai camilan yang populer di kalangan masyarakat Palu. Proses pembuatannya yang masih tradisional tidak hanya menjaga keaslian rasanya tetapi juga melestarikan warisan kuliner daerah.

10. Kerak Sagu

Kerak Sagu menghadirkan interpretasi unik dalam pengolahan sagu khas Palu. Dibuat dengan mencampurkan sagu dan kelapa parut yang dimasak di atas panci berminyak, kemudian ditambahkan kocokan telur ayam dan bebek, menciptakan hidangan dengan tekstur yang unik.

Proses pembuatannya membutuhkan keterampilan khusus untuk menghasilkan tekstur yang tepat - renyah di bagian luar namun tetap lembut di dalam. Kerak Sagu sering disajikan sebagai camilan atau pendamping hidangan utama.

 
6 dari 7 halaman

Hidangan Berkuah dan Bubur

11. Kapurung

Meskipun berasal dari Sulawesi Selatan, Kapurung telah menjadi bagian integral dari kuliner Palu. Hidangan ini terbuat dari sagu yang diolah dengan cara diaduk dalam air panas hingga mencapai kekentalan yang pas, kemudian disajikan dengan kaldu ikan yang kaya rasa.

Penyajian Kapurung dilengkapi dengan berbagai pendamping seperti mangga muda, sayuran, dan udang rebus yang menambah dimensi rasa dan tekstur. Kombinasi antara sagu yang kenyal dengan kuah yang segar menciptakan harmoni rasa yang unik.

12. Tinutuan

Tinutuan merupakan bubur yang mengombinasikan berbagai bahan lokal seperti beras, labu kuning, ubi atau singkong, jagung, dan aneka sayuran. Hidangan ini tidak hanya mengenyangkan tetapi juga menyehatkan karena kandungan gizinya yang beragam.

Biasa disajikan untuk sarapan, Tinutuan dihidangkan dengan berbagai pelengkap seperti ikan asin, tahu goreng, dan sambal roa yang menambah kelezatannya. Setiap suapan Tinutuan menawarkan perpaduan tekstur dan rasa yang berbeda dari sayuran dan bahan pelengkap yang digunakan.

7 dari 7 halaman

Minuman dan Hidangan Penutup

13. Saraba

Saraba merupakan minuman tradisional yang menghangatkan tubuh dengan cita rasa pedas dan aromatik mirip wedang jahe. Minuman ini menjadi pilihan favorit masyarakat Palu, terutama saat cuaca dingin atau sedang tidak enak badan.

Varian modern dari Saraba bahkan mencampurkan susu kental manis yang menambah dimensi rasa dan membuat minuman ini semakin digemari berbagai kalangan. Kombinasi rempah-rempah yang digunakan tidak hanya menciptakan rasa yang nikmat tetapi juga memberikan manfaat kesehatan.

14. Es Palu Butung

Es Palu Butung menghadirkan kesegaran dengan kombinasi unik pisang kapok atau pisang raja yang disajikan dengan kuah santan gurih berwarna merah muda. Hidangan penutup ini semakin sempurna dengan tambahan es serut yang menyegarkan.

Perpaduan antara pisang yang manis, santan yang gurih, dan es yang menyegarkan menjadikan Es Palu Butung sebagai pencuci mulut yang ideal untuk iklim tropis. Hidangan ini juga mencerminkan kreativitas masyarakat Palu dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan yang menggugah selera.

15. Barongko

Barongko merupakan kue tradisional yang terbuat dari pisang yang dihaluskan dan dicampur dengan telur, santan, gula pasir, dan garam. Dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang, kue ini menghadirkan tekstur lembut dengan rasa manis yang pas.

Penyajian Barongko menjadi lebih istimewa ketika disimpan terlebih dahulu di lemari pendingin sebelum disantap. Cara ini tidak hanya membuat teksturnya semakin mantap tetapi juga menghadirkan sensasi dingin yang menyegarkan, menjadikannya penutup yang sempurna untuk berbagai kesempatan.