Sukses

Perkembangan Terbaru Kasus Pemerasan Penonton DWP, Oknum Polisi Ditindak Tegas

Festival yang selalu dinantikan ini seharusnya menjadi ajang perayaan musik dan hiburan, namun tahun ini dibayangi oleh dugaan pemerasan yang mencoreng citra keamanan di lokasi acara.

Liputan6.com, Jakarta Penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 kembali menjadi sorotan publik, tidak hanya karena kemegahannya sebagai salah satu festival musik terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga karena munculnya kabar miring yang melibatkan oknum aparat kepolisian. Festival yang selalu dinantikan ini seharusnya menjadi ajang perayaan musik dan hiburan, namun tahun ini dibayangi oleh dugaan pemerasan yang mencoreng citra keamanan di lokasi acara.

Isu ini mulai mencuat setelah beberapa laporan dari pengunjung dan pihak terkait mengungkap adanya pemerasan yang dilakukan oleh oknum aparat selama berlangsungnya festival. Kabar ini memicu reaksi luas di media sosial, dengan banyak pihak meminta investigasi lebih lanjut untuk memastikan keadilan bagi semua pihak.

Berikut adalah perkembangan terbaru dari kasus ini berdasarkan berbagai laporan yang telah dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (26/12/2024).

2 dari 3 halaman

Kronologi Kejadian

Insiden bermula saat sejumlah pengunjung DWP 2024, termasuk 45 warga negara Malaysia, menjadi korban penangkapan oleh oknum polisi dengan dugaan pemerasan. Peristiwa ini mencuat ke publik melalui media sosial, di mana salah seorang pengunjung membagikan pengalaman bahwa beberapa penonton ditangkap secara serampangan selama acara berlangsung. Unggahan tersebut dengan cepat menjadi viral, mengundang perhatian masyarakat luas.

Pihak penyelenggara DWP 2024 menyesalkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa penangkapan maupun pemeriksaan oleh aparat berada di luar kendali langsung mereka. Dalam pernyataan resminya, panitia memastikan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden tersebut secara menyeluruh agar tidak terulang di masa depan.

Tindakan Kepolisian

Polda Metro Jaya, melalui Bidang Propam, langsung turun tangan menyelidiki dugaan pelanggaran ini. Proses penyelidikan juga didampingi oleh Divisi Propam Mabes Polri. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggotanya.

Sebanyak 18 anggota kepolisian dari berbagai tingkat, mulai dari Polsek hingga Polda, telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa Polri tidak akan mentolerir tindakan yang mencoreng nama institusi. “Investigasi dilakukan secara profesional, transparan, dan tuntas untuk memulihkan kepercayaan publik,” tegasnya.

3 dari 3 halaman

Kerugian Korban

Kadiv Propam Polri, Irjen Abdul Karim, mengonfirmasi bahwa 45 warga negara Malaysia menjadi korban pemerasan, dengan total kerugian mencapai Rp2,5 miliar. Barang bukti telah diamankan dan akan digunakan dalam proses hukum lebih lanjut. Abdul Karim juga meluruskan informasi simpang siur yang beredar terkait jumlah korban dan nominal kerugian.

Upaya Pemulihan dan Langkah Selanjutnya

Polri memastikan bahwa semua oknum yang terbukti bersalah akan mendapatkan sanksi tegas sesuai dengan undang-undang. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pihak panitia DWP berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan aparat dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penonton di acara mendatang.