Liputan6.com, Jakarta Wonogiri tidak hanya terkenal dengan keindahan Waduk Gajah Mungkur, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner yang menggoda. Setiap sudut kota ini menawarkan berbagai makanan khas Wonogiri yang telah ada sejak puluhan tahun dan masih bertahan hingga kini.
Baca Juga
Advertisement
Dari warung legendaris hingga kedai modern, kota ini menyajikan beragam hidangan autentik yang mencerminkan kearifan lokal masyarakatnya. Cita rasa yang unik dan bahan-bahan berkualitas menjadi kunci kelestarian makanan khas Wonogiri yang terus dicari wisatawan.
Berikut adalah rekomendasi makanan khas Wonogiri yang wajib kamu coba saat berkunjung, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (27/12/2024).
1. Sambal Cabuk Wijen
Sambal Cabuk Wijen merupakan kuliner legendaris yang menjadi kebanggaan Wonogiri. Hidangan ini dibuat dari perpaduan bahan-bahan alami seperti cabai, wijen, bawang putih, kemangi, dan bumbu tradisional pilihan.
Proses pembuatannya cukup unik, dimulai dengan pencampuran sekam padi bakar dengan ampas minyak wijen yang memberikan aroma khas. Kemudian ditambahkan cabai rawit, bawang putih, gula jawa, garam, dan kemangi segar yang dibungkus daun pisang sebelum dikukus.
Cita rasanya sangat khas dengan perpaduan pedas yang menyengat, gurih wijen, dan aroma kemangi yang segar. Teksturnya yang kental dan bumbu yang meresap sempurna membuat sambal ini cocok menjadi pendamping nasi atau lauk lainnya.
Harga sambal ini sangat terjangkau, hanya sekitar Rp5.000 per bungkus. Kamu bisa menemukannya di berbagai warung makan tradisional atau pusat oleh-oleh di Wonogiri.
Advertisement
2. Nasi Tiwul
Nasi Tiwul menjadi salah satu makanan khas Wonogiri yang paling dicari. Hidangan ini terbuat dari singkong pilihan yang dikeringkan dan ditumbuk hingga halus menyerupai butiran nasi.
Proses pembuatannya cukup panjang, dimulai dari pemilihan singkong berkualitas yang kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering, singkong ditumbuk halus dan dikukus hingga matang sempurna.
Nasi Tiwul memiliki tekstur yang unik, lebih kenyal dibanding nasi biasa dengan rasa yang sedikit manis alami. Hidangan ini biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan gula jawa, menciptakan perpaduan rasa yang memanjakan lidah.
Untuk menikmati sepiring Nasi Tiwul lengkap dengan pelengkapnya, kamu hanya perlu mengeluarkan budget sekitar Rp10.000 - Rp15.000. Kamu bisa menemukannya di warung-warung tradisional di sekitar Wonogiri.
3. Bakso Beranak
Bakso Beranak menjadi salah satu makanan khas Wonogiri yang unik dan ikonik. Hidangan ini terbuat dari daging sapi pilihan yang digiling halus, dicampur dengan tepung tapioka dan bumbu rahasia warisan keluarga.
Keunikan bakso ini terletak pada proses pembuatannya, di mana bakso besar diisi dengan beberapa bakso kecil di dalamnya, sehingga ketika dibelah akan terlihat 'anak-anak' bakso. Setiap mangkuk biasanya berisi satu bakso besar beranak dengan kuah kaldu sapi yang kental.
Rasanya sangat gurih dengan tekstur daging yang kenyal namun tetap empuk. Kuah kaldunya yang bening namun kaya rasa menjadi pelengkap yang sempurna, ditambah dengan mie kuning, bihun, dan sayuran segar.
Untuk semangkuk Bakso Beranak komplit, harganya berkisar antara Rp20.000 - Rp25.000. Kamu bisa mencicipinya di beberapa warung bakso terkenal di Wonogiri, salah satunya di kawasan Tandurejo, Singodutan.
Advertisement
4. Sate Ayam Pak Kabul
Sate Ayam Pak Kabul merupakan kuliner legendaris yang telah ada sejak puluhan tahun. Bahan utamanya adalah daging ayam pilihan yang dipotong tebal-tebal, ditusuk dengan bambu, dan dimarinasi dengan bumbu tradisional.
Proses pembuatannya sangat teliti, mulai dari pemilihan daging hingga pembakaran yang harus tepat agar daging matang sempurna namun tetap juicy. Bumbu kacangnya dibuat khusus dengan kacang tanah pilihan yang disangrai, bukan digoreng.
Cita rasa sate ini sangat khas dengan daging yang tebal namun empuk dan bumbu yang meresap sempurna. Bumbu kacangnya berbeda dari sate pada umumnya, lebih manis dengan tekstur yang lebih halus dan aroma sangrai yang menggoda.
Harga per porsi Sate Ayam Pak Kabul berkisar antara Rp25.000 - Rp35.000 untuk 10 tusuk, lengkap dengan bumbu kacang, lontong, dan acar. Lokasinya berada di Jalan Salak 3, Gerdu Giripurwo, Wonogiri.
5. Geti Biji Wijen
Geti Biji Wijen adalah camilan tradisional yang menjadi salah satu makanan khas Wonogiri favorit untuk oleh-oleh. Bahan utamanya adalah wijen berkualitas tinggi, gula jawa, dan jahe yang memberikan kehangatan.
Proses pembuatan Geti Biji Wijen memerlukan ketelitian dan pengalaman. Wijen disangrai hingga mengeluarkan aroma harum, kemudian dicampur dengan gula jawa yang sudah dilelehkan dan jahe yang sudah dihaluskan. Adonan kemudian dibentuk dan didinginkan hingga mengeras.
Rasanya manis legit dengan tekstur yang padat dan renyah. Aroma wijen sangrai berpadu sempurna dengan manisnya gula jawa dan kehangatan jahe, menciptakan sensasi yang unik di lidah.
Kamu bisa mendapatkan camilan tradisional ini dengan harga sangat terjangkau, sekitar Rp5.000 per bungkus. Tersedia di berbagai toko oleh-oleh dan pasar tradisional di Wonogiri.
Advertisement
6. Brem Wonogiri
Brem Wonogiri dibuat dari fermentasi beras ketan pilihan, gula aren, dan ragi tape berkualitas. Berbeda dengan brem dari daerah lain, brem Wonogiri memiliki ciri khas tersendiri.
Proses pembuatannya memakan waktu cukup lama. Dimulai dari perendaman beras ketan, pengukusan, pencampuran dengan ragi, fermentasi, hingga pengeringan dan pencetakan. Semua tahapan ini membutuhkan keahlian khusus untuk menghasilkan brem berkualitas.
Brem Wonogiri memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan brem dari daerah lain. Teksturnya lembut dan meleleh di mulut dengan aroma fermentasi yang khas dan menyegarkan.
Harga brem Wonogiri bervariasi tergantung ukuran dan kemasannya, mulai dari Rp10.000 hingga Rp25.000 per pack. Kamu bisa menemukannya di pusat oleh-oleh atau langsung dari produsen brem di Wonogiri.
7. Keripik Tempe Benguk
Keripik Tempe Benguk merupakan inovasi makanan khas Wonogiri yang unik karena menggunakan kara benguk sebagai bahan dasar, bukan kedelai seperti tempe pada umumnya.
Proses pembuatannya dimulai dari fermentasi kara benguk hingga menjadi tempe, kemudian diiris tipis dan dibalut dengan tepung berbumbu sebelum digoreng hingga krispi. Setiap tahapan diawasi ketat untuk menjaga kualitas dan kerenyahan.
Rasanya lebih gurih dibandingkan keripik tempe biasa dengan tekstur yang sangat renyah. Perpaduan rasa tempe benguk yang khas dengan bumbu yang meresap membuat camilan ini sangat addictive.
Keripik Tempe Benguk dijual dengan harga sangat terjangkau, sekitar Rp4.000 - Rp5.000 per bungkus. Tersedia di berbagai warung, toko oleh-oleh, dan pasar tradisional di Wonogiri.
Advertisement
8. Wader Goreng
Wader Goreng merupakan olahan ikan khas Wonogiri yang banyak ditemukan di sekitar Waduk Gajah Mungkur. Ikan wader segar dipilih langsung dari hasil tangkapan nelayan lokal untuk menjamin kualitas dan kesegaran.
Proses pengolahannya cukup sederhana namun membutuhkan keahlian khusus. Ikan wader dibersihkan, dimarinasi dengan bumbu tradisional, kemudian dibalut dengan tepung berbumbu sebelum digoreng hingga krispi sempurna.
Rasanya sangat gurih dengan tekstur renyah di luar namun tetap juicy di dalam. Bumbu yang meresap hingga ke dalam daging ikan membuat camilan ini cocok dijadikan lauk atau camilan.
Harga Wader Goreng berkisar antara Rp10.000 - Rp15.000 per porsi. Kamu bisa menemukannya di warung-warung sekitar Waduk Gajah Mungkur atau pusat oleh-oleh Wonogiri.
9. Lentho
Lentho adalah jajanan tradisional berbentuk bulat yang terbuat dari perpaduan kacang tholo dan parutan singkong. Bahan-bahan dipilih secara teliti untuk memastikan kualitas yang terbaik.
Pembuatannya dimulai dengan penggilingan kacang tholo dan pencampuran dengan parutan singkong segar. Adonan kemudian diberi bumbu tradisional, dibentuk bulat-bulat kecil, dan digoreng hingga kuning keemasan.
Cita rasanya unik dengan tekstur renyah di luar dan kenyal di dalam. Perpaduan gurih kacang tholo dengan manisnya singkong menciptakan kombinasi rasa yang khas dan menggugah selera.
Harga Lentho sangat terjangkau, sekitar Rp1.000 - Rp2.000 per buah atau Rp10.000 per bungkus isi 10. Tersedia di pasar tradisional dan warung-warung jajanan di Wonogiri.
Advertisement
10. Emping Melinjo
Emping Melinjo menjadi salah satu oleh-oleh favorit dari Wonogiri. Terbuat dari biji melinjo pilihan yang diolah secara tradisional untuk menghasilkan kualitas terbaik.
Proses pembuatannya cukup rumit, dimulai dari pemilihan biji melinjo yang sudah tua, penyangraian hingga kulitnya terkelupas, pemipihan satu per satu hingga tipis, lalu dijemur hingga kering sempurna.
Rasanya gurih alami dengan sedikit rasa pahit khas melinjo yang menjadi ciri khasnya. Teksturnya renyah dan cocok dijadikan camilan atau pendamping hidangan utama.
Harga Emping Melinjo bervariasi tergantung kualitas dan kemasannya, berkisar antara Rp25.000 - Rp50.000 per kilogram. Tersedia di pasar tradisional dan pusat oleh-oleh di Wonogiri.
Itulah beberapa makanan khas Wonogiri yang wajib kamu coba saat berkunjung. Setiap hidangan memiliki keunikan dan cita rasa tersendiri yang mencerminkan kekayaan kuliner daerah ini. Jangan lupa untuk membawa beberapa sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman di rumah!