Liputan6.com, Jakarta Tuban, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, dikenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya yang khas. Daerah ini memiliki ragam makanan tradisional yang mencerminkan identitas dan kearifan lokal masyarakatnya. Makanan khas Tuban tidak hanya menjadi sajian sehari-hari masyarakat setempat, tetapi juga daya tarik bagi wisatawan yang ingin mencicipi cita rasa autentik Jawa Timur.Â
Baca Juga
Advertisement
Selain kelezatan kulinernya, makanan khas Tuban juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang mendalam. Banyak dari hidangan ini diwariskan turun-temurun, mencerminkan tradisi dan kehidupan masyarakat Tuban yang kaya akan nilai-nilai lokal. Salah satu contohnya adalah dumbek, makanan yang sering disajikan saat perayaan tradisional di mana menjadi simbol yang melambangkan kesuburan dan tonggak peradaban manusia.
Tidak hanya itu, promosi makanan khas Tuban kini semakin gencar dilakukan, baik melalui festival kuliner maupun media digital. Hal ini membuat nama Tuban semakin dikenal sebagai destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi. Dengan segala keistimewaannya, Tuban menawarkan pengalaman yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkaya wawasan akan keragaman kuliner Nusantara.
Berikut ini informasi seputar makanan khas Tuban yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/1/2025).
1. Garang Asem
Garang asem adalah hidangan khas Tuban yang menawarkan sensasi rasa segar sekaligus pedas. Hidangan ini biasanya terdiri dari potongan daging ayam atau ikan yang dimasak dengan kuah bening yang kaya akan rempah. Cita rasa asamnya berasal dari belimbing wuluh atau asam Jawa, sedangkan rasa pedasnya diperoleh dari cabai rawit yang diolah bersama bumbu lain seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, dan daun salam. Garang asem sangat nikmat jika disajikan panas-panas dengan sepiring nasi putih yang masih mengepul. Hidangan ini tidak hanya menggugah selera tetapi juga memberikan sensasi menyegarkan, terutama saat dinikmati pada siang hari. Keberadaannya yang mudah ditemukan di warung-warung makan di Tuban menjadikannya salah satu menu favorit baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang ingin mencicipi cita rasa khas daerah ini.
2. Becek Menthok
Becek menthok adalah salah satu sajian kuliner khas Tuban yang menjadi favorit banyak orang. Hidangan ini menggunakan daging menthok atau itik sebagai bahan utama, yang diolah dengan cara tradisional menggunakan bumbu-bumbu khas Nusantara. Proses memasaknya dimulai dengan merebus daging menthok hingga empuk, kemudian mengungkepnya bersama bumbu halus yang terdiri dari bawang putih, kunyit, ketumbar, daun jeruk, jahe, dan santan. Proses ini memastikan bahwa setiap serat daging menthok menyerap rasa rempah dengan sempurna. Setelah itu, menthok yang telah matang dimasak kembali bersama bumbu tumis hingga kuahnya mengental dan aromanya semakin kuat. Hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng di atasnya, memberikan tekstur renyah yang melengkapi rasa gurihnya. Becek menthok sering kali dihidangkan bersama sate menthok, menciptakan perpaduan rasa yang kaya dan memuaskan.
Advertisement
3. Dumbek
Salah satu makanan khas Tuban yang memiliki nilai tradisi tinggi adalah Dumbek. Jajanan ini dikenal sebagai kudapan manis dan gurih yang telah menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat Tuban sejak lama. Dumbek terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, gula merah, santan, daun pandan, parutan kelapa dan garam. Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan tekstur lembut dengan cita rasa yang kaya. Aromanya yang khas berasal dari daun pandan, memberikan sensasi harum yang menggugah selera. Biasanya, Dumbek dijual di pasar tradisional dengan harga yang sangat terjangkau. Selain sebagai camilan sehari-hari, makanan ini sering kali menjadi pelengkap dalam acara adat atau perayaan tertentu di Tuban, menjadikannya tidak hanya lezat tetapi juga sarat makna budaya.
4. Belut Pedas
Belut pedas merupakan salah satu makanan khas Tuban yang sangat populer di kalangan masyarakat lokal. Hidangan ini menonjolkan cita rasa pedas yang menggigit, cocok bagi mereka yang menyukai tantangan kuliner. Proses pembuatannya cukup sederhana namun memerlukan keahlian khusus untuk menghasilkan rasa yang sempurna. Belut segar yang telah dibersihkan akan digoreng hingga kering, menciptakan tekstur renyah di luar namun tetap lembut di dalam. Setelah itu, belut yang telah digoreng dicampur dengan bumbu pedas yang terdiri dari cabai, bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah lainnya. Hidangan ini biasanya disajikan bersama nasi jagung, menambah keunikan rasa karena perpaduan tekstur nasi yang kasar dengan gurih pedasnya belut. Bagi masyarakat Tuban, belut pedas tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol keakraban karena sering disajikan dalam acara makan bersama keluarga atau teman.
5. Sate Menthok
Bagi Anda yang ingin mencoba variasi baru dari sajian sate, sate menthok khas Tuban adalah pilihan yang tepat. Berbeda dengan sate ayam atau kambing, sate menthok menggunakan daging itik yang memiliki tekstur lebih kenyal dan rasa yang lebih kaya. Proses pembuatannya dimulai dengan memotong daging menthok menjadi ukuran kecil, lalu direndam dalam bumbu marinasi yang terdiri dari campuran cabai merah kering, bawang putih, bawang merah, dan air perasan lemon.
Setelah direndam hingga bumbu meresap sempurna, daging menthok ditusuk pada batang bambu dan dipanggang di atas bara api hingga matang sempurna. Aroma harum dari bumbu panggangnya sangat menggoda, dan cita rasa gurih pedas yang dihasilkan benar-benar memanjakan lidah. Sate menthok sering disajikan bersama sambal kecap atau sambal kacang, memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
6. Kari Rajungan
Sebagai daerah pesisir, Tuban menawarkan banyak hidangan laut yang menggoda, salah satunya adalah kari rajungan. Hidangan ini memanfaatkan rajungan, sejenis kepiting kecil yang dagingnya dikenal lembut dan manis. Proses memasaknya menggunakan kayu bakar, cara tradisional yang memberikan rasa autentik pada hidangan. Kuah kari yang kaya rempah terbuat dari campuran santan, kunyit, bawang putih, bawang merah dan cabai, menciptakan cita rasa gurih dan pedas yang mendalam. Rajungan yang telah dimasak dalam kuah kari ini memiliki tekstur daging yang lembut dan penuh rasa. Hidangan ini sangat cocok dinikmati dengan nasi hangat, menciptakan harmoni rasa yang sempurna di setiap suapannya.
Advertisement
7. Gemblong
Gemblong adalah jajanan tradisional yang menjadi bagian dari identitas kuliner Tuban. Terbuat dari tepung ketan yang dibentuk bulat kecil, kue ini kemudian digoreng hingga matang dan dilapisi dengan larutan gula merah yang manis dan lengket. Rasa manis legit dari gula merah berpadu sempurna dengan tekstur kenyal tepung ketan, menciptakan sensasi rasa yang memanjakan lidah. Meskipun gemblong dikenal di berbagai daerah, gemblong khas Tuban memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam penggunaan gula merah lokal yang memberikan aroma khas. Tidak jarang, gemblong disebut dengan nama lain seperti getas, menunjukkan bagaimana kuliner ini melintasi batas-batas budaya dengan tetap mempertahankan keasliannya.
8. Rujak Engos-Engos
Rujak engos-engos adalah salah satu hidangan khas Tuban yang wajib dicoba, terutama bagi pecinta kuliner dengan cita rasa pedas. Hidangan ini terdiri dari campuran rumput laut rebus yang disebut engos-engos, sayuran seperti kangkung dan kecambah, serta tambahan buah-buahan segar dan lontong sesuai selera. Bumbu rujaknya dibuat dari campuran cabai, terasi, petis, asam Jawa, dan garam, yang diulek hingga halus bersama bahan utama. Rasanya yang pedas, asin, dan sedikit asam menciptakan sensasi yang unik di lidah. Dengan harga hanya Rp5.000 per porsi, rujak engos-engos menjadi pilihan favorit bagi masyarakat lokal, maupun wisatawan yang ingin mencicipi kuliner khas pesisir dengan harga terjangkau.Â