Liputan6.com, Jakarta Kopi merupakan minuman yang banyak digemari masyarakat, baik sebagai pendamping sarapan maupun teman bekerja. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi bisa memicu peningkatan kadar kolesterol, terutama jika dikonsumsi tanpa filter yang tepat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pecinta kopi, terutama mereka yang memiliki riwayat kolesterol tinggi.
Dalam unggahan Instagram oleh @dokterdecsa pada 7 Oktober 2024, yang memperoleh 7.095 likes dan 479 komentar, dokter Decsa Medika Hertanto menjelaskan bagaimana minyak kopi yang tidak tersaring dapat memengaruhi kadar kolesterol.
Di ungahan tersebut, Ia juga memberikan solusi untuk tetap bisa menikmati kopi tanpa khawatir kolesterol naik. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Minggu (29/12).
Advertisement
Bagaimana Kopi Bisa Meningkatkan Kolesterol?
Kopi mengandung senyawa minyak alami yang disebut kahweol dan cafestol yang ditemukan dalam ampasnya.
Jika kopi tidak disaring dengan baik, senyawa ini bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.
"Bagi yang kopi-kopi dan punya kolesterol tinggi, dengerin dulu. Jadi di dalam kopi itu ada senyawa cafestol dan kahfweol yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, jadi ini ibarat kayak minyaknya kopi," terangnya
Advertisement
Teknik Menyeduh Kopi yang Aman untuk Kolesterol
Dokter Decsa merekomendasikan penggunaan paper filter saat menyeduh kopi untuk menyaring minyak penyebab kolesterol.
Cara ini efektif mengurangi kandungan cafestol dan kahweol sehingga aman dikonsumsi oleh penderita kolesterol tinggi.
"Tapi saya pengen ngopi, dok. Saran saya, kopi hitamnya pakai filter. Jadi disaring gitu pakai papper filter. Atau hindari susu atau krimer. Kalau kamu masih pengen pakai susu, gunakan yang low fat. Tapi bagi kolesterolnya yang normal, mau ngopi tubruk, espresso, Americano, cappucino, masih oke. Asal biasain tanpa gula dan krimer. Sudah paham?," katanya.
Jangan Campur dengan Alkohol
Bagi yang suka kopi susu, disarankan memilih susu rendah lemak atau nabati yang rendah kalori. Hindari juga tambahan gula dan krimer yang dapat meningkatkan lemak jenuh dan memperburuk kadar kolesterol.
Mengutip laman resmi Siloam Hospitals, kopi juga sangat tidak disarankan untuk dicampur dengan minuman beralkohol karena akan memperburuk kinerja organ dalam tubuh.
Efek paling ringan jika berlebihan dalam mengkonsumsi kopi adalah mual, sakit kepala, rasa cemas, gelisah, merasa tidak bahagia secara tiba-tiba, detak jantung cepat, dan sulit tidur yang bisa berujung pada insomnia.
Advertisement
Dampingi Kopi dengan Pola Hidup Sehat
Selain memperhatikan jenis kopi, aktivitas fisik seperti olahraga ringan sangat disarankan untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
Mengurangi konsumsi gorengan atau camilan berlemak saat minum kopi juga membantu menjaga kesehatan jantung.
Apakah Kopi Benar-benar Berbahaya untuk Kolesterol?
Bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol normal, konsumsi kopi tanpa tambahan gula dan krimer masih aman.
Namun, pemeriksaan kesehatan secara rutin tetap diperlukan untuk memastikan kadar kolesterol tetap terkontrol.
Advertisement
Q: Apakah kopi hitam tanpa gula juga bisa meningkatkan kolesterol?
A: Ya, kopi tanpa gula tetap mengandung minyak alami yang dapat meningkatkan kolesterol jika tidak disaring.
Q: Berapa banyak kopi yang aman dikonsumsi penderita kolesterol tinggi?
A: Disarankan maksimal 1–2 cangkir kopi sehari dengan teknik penyeduhan yang disaring untuk keamanan.
Advertisement
Q: Apakah kopi decaf lebih aman untuk kolesterol?
A: Kopi decaf tetap mengandung cafestol dan kahweol, meskipun dalam jumlah lebih kecil, sehingga perlu tetap disaring.