Sukses

Apa yang Terjadi di Manchester? Man City dan MU Sama-sama Tampil Buruk

Kondisi kota Manchester sedang kurang baik karena performa buruk dari dua timnya, Manchester City dan Manchester United.

Bola.com, Jakarta - Kondisi Kota Manchester saat ini sedang tidak baik. Kedua tim sepak bola terkenal, Manchester City (Man City) dan Manchester United (MU), mengalami penurunan performa yang signifikan.

Man City, yang merupakan juara bertahan, kini berada di posisi ketujuh setelah mengalami enam kekalahan. Ini adalah catatan yang mengecewakan, terutama jika dibandingkan dengan musim lalu di mana tim asuhan Pep Guardiola hanya kalah tiga kali di Liga Premier.

Di sisi lain, situasi MU lebih parah. Meskipun telah mengganti pelatih dari Erik Ten Hag ke Ruben Amorim, perubahan tersebut belum memberikan dampak positif yang diharapkan.

Bukannya bangkit, Rasmus Hojlund dan rekan-rekannya justru terjerembab ke posisi ke-14 dalam klasemen, mendekati zona degradasi. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Man City dan MU? Tentu saja, masalah yang dihadapi kedua tim ini berbeda. Mari kita telusuri lebih lanjut untuk mengetahui analisisnya.

2 dari 5 halaman

Cedera Menghantam Man City

Dalam tujuh laga terakhir di Liga Inggris, Manchester City hanya berhasil memenangkan satu pertandingan, satu kali imbang, dan mengalami lima kekalahan. Hasil ini menunjukkan penurunan performa yang cukup drastis dari tim yang biasanya mendominasi kompetisi. Performa buruk ini membuat banyak pihak bertanya-tanya mengenai strategi dan kebugaran tim.

Penurunan performa Manchester City sangat terlihat jelas dengan hanya satu kemenangan dari 13 pertandingan terakhir di semua ajang. "Man City telah mengalami penurunan performa yang signifikan," yang menandakan bahwa ada masalah mendasar yang perlu segera diatasi oleh Pep Guardiola dan timnya. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi pelatih dan pemain untuk segera bangkit.

Catatan pertahanan Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola mencatatkan rekor terburuk. Dalam sembilan pertandingan terakhir, mereka telah kebobolan 21 gol, menandakan ada masalah serius dalam lini pertahanan. Ini menunjukkan bahwa kualitas bertahan tim mengalami penurunan yang signifikan, yang harus segera dibenahi jika ingin kembali ke jalur kemenangan.

Cedera yang dialami oleh pemain kunci seperti Ruben Dias dan John Stones semakin memperburuk situasi tim. Hal ini membuat Guardiola kesulitan menemukan formasi yang stabil untuk menjaga lini belakang. Ketidakstabilan ini tentu menjadi tantangan besar bagi tim dalam menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya.

Selain itu, Manchester City sangat bergantung pada Erling Haaland untuk mencetak gol. "Ditambah Man City sangat bergantung pada Erling Haaland sebagai pencetak gol utama." Meskipun Haaland telah mencetak 13 gol di Liga Inggris, penurunan ketajaman penyerang asal Norwegia ini terlihat jelas. Ini menjadi perhatian khusus bagi tim untuk meningkatkan produktivitas di lini depan.

Dalam tiga pertandingan terakhir sebelum hasil imbang melawan Everton, Haaland hanya mampu mencetak satu gol. Ketidakmampuannya mencetak lebih dari satu gol per pertandingan membuat tim kesulitan menciptakan peluang dan gol. Situasi ini tentu menjadi tantangan yang harus segera diatasi agar tim bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya di lapangan.

3 dari 5 halaman

Amorim Mulai Merasa Tertekan di Manchester United

Ruben Amorim, yang diangkat setelah pemecatan Erik ten Hag, mengalami lima kekalahan dalam sepuluh laga pertamanya bersama Manchester United di berbagai ajang. Kekalahan terbaru yang dialami MU terjadi saat bertandang ke markas tim yang berada di papan bawah, Wolves, dengan skor 0-2. Setelah pertandingan tersebut, Ruben Amorim mengungkapkan bahwa konsep permainan yang ia terapkan masih memerlukan waktu untuk dipahami sepenuhnya oleh para pemain.

"Ide ini membutuhkan waktu. Saya sudah katakan sebelumnya bahwa ini akan menjadi momen yang sulit, dan kami masih jauh dari akhir momen ini," ungkap pria asal Portugal tersebut. Amorim menyadari bahwa proses adaptasi dengan strategi baru membutuhkan kesabaran dan kerja sama dari seluruh tim. Dia juga menyatakan pentingnya memberikan waktu bagi para pemain untuk benar-benar menginternalisasi pendekatan baru yang sedang diperkenalkannya.

4 dari 5 halaman

MU Mengambil Langkah yang Salah

Saat ini, para analis dan media di Inggris mulai menyoroti keputusan Manchester United dalam menunjuk Ruben Amorim sebagai pelatih baru mereka. Banyak pihak tidak meragukan kemampuan mantan pelatih Sporting tersebut, namun mereka berpendapat bahwa sebaiknya Amorim bergabung pada musim panas 2025, bukan di tengah musim. Hal ini agar ia dapat memilih pemain yang cocok dengan strategi permainannya.

Manchester United seharusnya menjadikan Ruud Van Nistelrooy sebagai pelatih permanen menggantikan Erik Ten Hag. Pasalnya, sejak mengambil alih posisi dari Ten Hag, Van Nistelrooy menunjukkan hasil yang positif. Namun, keputusan telah diambil dan kini Amorim harus berjuang untuk mempertahankan reputasi baik yang telah ia bangun selama di Sporting.

5 dari 5 halaman

Klasemen Liga Inggris

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini