Sukses

10 Makanan Khas Nganjuk yang Wajib Dicoba dan Dibawa Pulang sebagai Oleh-Oleh, Kuliner Legendaris Kota Angin

Jelajahi kelezatan 10 makanan khas Nganjuk yang menggoda selera, dari Nasi Becek hingga Dumbleg. Temukan cita rasa autentik dan tempat terbaik untuk mencicipinya!

Liputan6.com, Jakarta Nganjuk, sebuah kabupaten di Jawa Timur yang dijuluki sebagai Kota Angin, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner yang menggoda selera. Terletak di jalur strategis Surabaya-Yogyakarta, kota ini menjadi tempat persinggahan yang ideal bagi para pelancong yang ingin menikmati kuliner autentik Jawa Timur.

Makanan khas Nganjuk mencerminkan kekayaan rempah dan bumbu tradisional yang menjadi ciri khas masakan Jawa. Setiap hidangan memiliki cerita dan sejarahnya sendiri, diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya tidak sekadar hidangan biasa tetapi juga warisan budaya yang patut dilestarikan.

Di artikel ini, kita akan menjelajahi sepuluh makanan khas Nganjuk yang wajib Anda coba saat berkunjung ke kota ini, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (30/12/2024). Dari hidangan utama yang mengenyangkan hingga jajanan tradisional yang cocok dijadikan oleh-oleh, setiap kuliner memiliki keunikan dan cita rasa yang khas.

2 dari 10 halaman

1. Nasi Becek: Gurihnya Gulai Kambing Legendaris

Nasi Becek atau Sego Becek merupakan makanan khas Nganjuk yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda. Hidangan ini memiliki cita rasa yang kaya akan rempah dengan perpaduan gurih santan dan pedas yang seimbang. Tekstur kuahnya yang kental berpadu sempurna dengan nasi hangat, menciptakan sensasi makan yang memuaskan.

Bahan utama Nasi Becek adalah daging kambing pilihan yang diolah dengan berbagai rempah tradisional. Gulai kuning yang menjadi basis hidangan ini dibuat dari campuran santan, kunyit, jahe, lengkuas, dan aneka bumbu rahasia. Pelengkapnya berupa sate kambing yang dilepas dari tusuknya, ditambah sambal kacang khas Nganjuk yang memberikan dimensi rasa berbeda.

Proses pembuatan Nasi Becek memakan waktu cukup lama karena daging kambing harus direbus hingga empuk dan bumbu-bumbu harus ditumis dengan api kecil agar meresap sempurna. Kuah gulai dimasak terpisah dan baru dicampur saat penyajian untuk menjaga keaslian rasa setiap komponennya.

Anda bisa menikmati Nasi Becek dengan harga mulai dari Rp25.000 - Rp35.000 per porsi di berbagai warung tradisional di Nganjuk. Salah satu tempat yang terkenal dengan Nasi Beceknya adalah warung di kawasan Jalan Veteran, yang telah berjualan sejak puluhan tahun.

3 dari 10 halaman

2. Dumbleg: Manis Legit Dalam Balutan Tradisi

Dumbleg adalah jajanan tradisional khas Nganjuk yang memiliki tekstur kenyal dan rasa manis legit. Makanan ini memiliki bentuk lonjong seperti lontong namun dengan cita rasa dessert yang khas. Keunikannya terletak pada pembungkusnya yang menggunakan pelepah pinang atau 'upit', memberikan aroma alami yang khas.

Bahan dasar Dumbleg terdiri dari tepung beras atau ketan, gula jawa, dan santan kelapa. Terdapat dua varian Dumbleg: merah dan putih, di mana versi merah menggunakan campuran gula merah yang memberikan warna dan rasa karamel yang lebih kuat.

Pembuatan Dumbleg cukup rumit dan membutuhkan ketelitian. Adonan tepung diuleni dengan santan mendidih dan gula merah, kemudian dibungkus dalam pelepah pinang yang telah diolah khusus. Proses pengolahan pelepah pinang sendiri membutuhkan beberapa tahap, mulai dari perendaman, pemotongan, hingga penjahitan untuk membentuk wadah yang sempurna.

Harga Dumbleg berkisar antara Rp8.000 - Rp15.000 per buah, tergantung ukurannya. Anda bisa menemukan jajanan ini di Pasar Pon Gondang atau langsung dari produsen di Dusun Ngemplak, Desa Gondang Kulon.

4 dari 10 halaman

3. Sate Kenul: Sate Kambing dengan Sentuhan Unik

Sate Kenul merupakan makanan khas Nganjuk yang menjadi ikon kuliner daerah ini. Hidangan ini memiliki cita rasa yang unik berkat perpaduan daging kambing dengan bumbu kelapa muda yang memberikan sentuhan manis dan gurih. Sate ini sering disajikan bersama sayur usik, menciptakan kombinasi rasa yang sempurna.

Bahan utama Sate Kenul adalah daging kambing pilihan yang dipotong dadu, dimarinasi dengan bumbu rahasia. Bumbu utamanya terdiri dari kelapa muda parut, cabai, dan gula pasir yang memberikan karakteristik rasa tersendiri. Sayur usik yang menjadi pendampingnya terbuat dari potongan daging kambing dan tulang sapi yang dimasak dengan rempah-rempah.

Proses pembuatan dimulai dengan memilih daging kambing berkualitas yang kemudian ditusuk dan dimarinasi. Bumbu kelapa muda digoreng dengan api sedang hingga menghasilkan aroma dan rasa yang khas. Sate kemudian dipanggang hingga matang sempurna dan disiram dengan bumbu kelapa yang telah dimasak.

Anda bisa menikmati Sate Kenul di daerah Jatikalen dengan harga sekitar Rp20.000 per porsi. Salah satu tempat yang terkenal adalah Sate Kenul Nasi Usik Mbak Ni di Dusun Lumpang Kuwik, yang telah menjadi tujuan wisata kuliner populer.

5 dari 10 halaman

4. Nasi Tumpang: Perpaduan Tempe dan Rempah

Nasi Tumpang adalah makanan khas Nganjuk yang menawarkan perpaduan rasa gurih, pedas, dan umami yang khas. Hidangan ini mirip dengan nasi pecel, namun yang membedakan adalah penggunaan sambal tumpang berbahan dasar tempe sebagai sausnya. Tekstur sambal yang lembut berpadu dengan sayuran segar menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera.

Bahan utama sambal tumpang adalah tempe yang telah difermentasi selama 2-3 hari, memberikan aroma dan rasa yang khas. Kombinasi cabai, bawang, dan rempah-rempah tradisional ditambah santan membuat kuahnya kental dan gurih. Sayuran pelengkap seperti kangkung, bayam, dan tauge menambah nilai gizi hidangan ini.

Pembuatan sambal tumpang memerlukan ketelitian khusus, terutama dalam proses fermentasi tempe dan pengolahan bumbu. Tempe yang telah difermentasi dihaluskan bersama bumbu, kemudian dimasak dengan santan hingga mengental dan mengeluarkan minyak. Proses ini bisa memakan waktu hingga beberapa jam untuk mendapatkan konsistensi dan rasa yang tepat.

Harga sepiring Nasi Tumpang berkisar antara Rp15.000 - Rp20.000, tersedia di berbagai warung makan tradisional di Nganjuk. Salah satu tempat yang terkenal adalah warung di sekitar Pasar Kertosono yang telah berjualan selama puluhan tahun.

6 dari 10 halaman

5. Asem-Asem Kambing: Kesegaran Daun Kedondong

Asem-Asem Kambing merupakan kuliner khas Nganjuk yang menawarkan cita rasa segar dan gurih. Keunikan hidangan ini terletak pada penggunaan daun kedondong yang memberikan rasa asam natural dan aroma khas. Kombinasi daging kambing yang empuk dengan kuah segar menciptakan hidangan yang cocok dinikmati kapan saja.

Bahan utama terdiri dari daging kambing pilihan, daun kedondong muda, tomat hijau, dan berbagai rempah tradisional. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan daun salam memberikan lapisan rasa yang kompleks pada kuahnya.

Proses memasak dimulai dengan merebus daging kambing hingga empuk, kemudian memasak bumbu hingga matang dan beraroma. Daun kedondong ditambahkan di akhir proses memasak untuk menjaga kesegarannya. Penggunaan api sedang dan waktu memasak yang tepat sangat penting untuk mendapatkan tekstur daging yang sempurna.

Anda bisa mencicipi Asem-Asem Kambing di daerah Ngluyu, dekat dengan objek wisata Goa Margo Tresno, dengan harga sekitar Rp25.000 - Rp35.000 per porsi. Warung-warung tradisional di sekitar area ini terkenal dengan keaslian resep yang telah dipertahankan selama generasi.

7 dari 10 halaman

6. Tepo Mbah Umbruk: Lontong dengan Sentuhan Lokal

Tepo Mbah Umbruk adalah makanan khas Nganjuk yang menawarkan kesederhanaan namun kaya rasa. Hidangan ini merupakan variasi unik dari lontong yang dibuat dengan teknik khusus dan disajikan dengan kombinasi lauk yang khas. Tekstur nasi yang padat namun lembut menjadi ciri khas hidangan ini.

Bahan dasar Tepo adalah beras berkualitas yang dibungkus dalam daun pisang dengan bentuk kerucut khas. Pelengkapnya terdiri dari tahu goreng, kacang panjang rebus, dan tauge segar yang disajikan dengan bumbu kacang special.

Proses pembuatan Tepo membutuhkan keahlian khusus dalam membentuk dan mengukus beras. Daun pisang dibentuk kerucut dan diisi beras yang telah dicuci bersih, kemudian dikukus hingga matang sempurna. Waktu pengukusan yang tepat sangat penting untuk mendapatkan tekstur yang ideal.

Tepo Mbah Umbruk bisa dinikmati dengan harga terjangkau sekitar Rp15.000 per porsi di warung Tepo Mbah Umbruk yang terletak di Jalan Sumberkepuh, Sumberejo, Dadapan, Kecamatan Ngronggot.

8 dari 10 halaman

7. Getuk Pisang: Olahan Pisang Tradisional

Getuk Pisang merupakan jajanan tradisional khas Nganjuk yang menawarkan cita rasa manis alami dari pisang. Makanan ini memiliki tekstur yang unik, sedikit keras namun tetap lembut di mulut. Penggunaan pisang nangka memberikan aroma dan rasa yang berbeda dari getuk pisang daerah lain.

Bahan utama adalah pisang nangka pilihan yang sudah matang sempurna, dicampur dengan gula pasir dan sedikit garam untuk menyeimbangkan rasa. Pembungkusnya menggunakan daun pisang segar yang memberikan aroma alami pada getuk.

Proses pembuatan dimulai dengan mengukus pisang hingga matang, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan gula. Adonan dibungkus dengan daun pisang dan dikukus kembali hingga matang. Proses ini membutuhkan kontrol suhu yang tepat untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan.

Getuk Pisang bisa dibeli di Pak To Getuk Pisang yang berlokasi di Jalan Dr. Sutomo No.73, Banaran, Kertosono, dengan harga mulai dari Rp8.000 per bungkus.

9 dari 10 halaman

8. Bawang Goreng Khas Nganjuk: Renyah dan Beraroma

Bawang Goreng khas Nganjuk telah menjadi oleh-oleh favorit yang terkenal hingga ke luar kota. Produk ini memiliki tekstur renyah dan aroma yang khas, dengan berbagai varian rasa yang menggugah selera. Kualitas bawang yang digunakan menjadikannya berbeda dari bawang goreng daerah lain.

Bahan baku utama adalah bawang merah atau putih pilihan yang dipanen langsung dari pertanian Nganjuk. Berbagai bumbu tambahan seperti rempah-rempah dan perasa seperti sapi panggang, pedas manis, ayam bakar, BBQ, hingga balado digunakan untuk menciptakan varian rasa yang beragam.

Proses produksi dilakukan dengan standar yang ketat, mulai dari pemilihan bawang berkualitas, pengirisan yang presisi, hingga penggorengan dengan suhu terkontrol. Setiap tahap diawasi dengan teliti untuk memastikan kualitas dan kerenyahan yang konsisten.

Bawang Goreng khas Nganjuk bisa dibeli di Toko Bawang Goreng Mbok Yati di Jalan Mayjen Sutoyo, Jatirejo, dengan harga mulai dari Rp30.000 per kemasan.

10 dari 10 halaman

10. Sambel Pecel Nganjuk: Bumbu Legendaris

Sambel Pecel Nganjuk menjadi salah satu produk unggulan yang terkenal dengan cita rasa gurihnya yang khas dan tingkat kepedasan yang bisa disesuaikan. Bumbu pecel ini memiliki tekstur yang pas, tidak terlalu halus namun tetap mudah dicampur dengan air.

Bahan utama terdiri dari kacang tanah pilihan yang disangrai hingga matang sempurna, cabai, daun jeruk, kencur, dan berbagai bumbu rahasia lainnya. Penggunaan bahan berkualitas dan takaran yang tepat menghasilkan cita rasa yang konsisten.

Proses pembuatan melibatkan beberapa tahap penting, mulai dari penyangraian kacang hingga mencapai kematangan yang tepat, penghalusan bumbu dengan tingkat kehalusan tertentu, hingga pengemasan yang higienis. Setiap batch dipastikan memiliki kualitas yang sama.

Sambel Pecel Nganjuk dapat dibeli di Sambel Pecel Nganjuk Mbah Sailem yang berlokasi di Jalan Pemuda Gang Delima, dengan harga mulai dari Rp7.000 per toples kecil hingga Rp25.000 untuk ukuran keluarga.

Demikianlah beragam makanan khas Nganjuk yang patut Anda coba saat berkunjung ke kota ini. Setiap hidangan memiliki keunikan dan cita rasa yang mencerminkan kekayaan kuliner Jawa Timur. Jangan lupa untuk membawa pulang beberapa sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah!