Sukses

Keutamaan Puasa Rajab, Dapat Pahala Berkali-Kali Lipat dan Dijauhkan dari Api Neraka

Keutamaan puasa Rajab dan tata caranya, termasuk manfaat spiritual dan pahala besar bagi umat Muslim.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah yang dikenal sebagai salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Dalam bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan, termasuk melaksanakan puasa sunnah sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT dan persiapan menuju Ramadan.

Keutamaan puasa Rajab dijelaskan dalam berbagai hadits dan kitab klasik, yang menyebutkan bahwa pahala yang didapatkan dari puasa di bulan ini setara dengan puasa berbulan-bulan. Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihyâ 'Ulumiddîn menuliskan bahwa satu hari berpuasa di bulan Rajab lebih utama dibandingkan dengan berpuasa 30 hari di bulan lain.

Selain mendapatkan pahala berlimpah, puasa Rajab juga dipercaya sebagai sarana pembersihan rohani dan memperkuat ketakwaan. Dengan memahami makna dan tata cara puasa ini, umat Muslim diharapkan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan amal ibadah dan memperbanyak kebaikan. Berikut keutamaan puasa Rajab, dirangkum Liputan6, Senin (30/12).

2 dari 11 halaman

Keutamaan Puasa Rajab Menurut Hadits dan Ulama

1. Pahala Berlipat GandaMengutip baznas.go.id, puasa Rajab memiliki keutamaan besar yang disebutkan dalam berbagai hadits, di antaranya adalah pahala berlipat ganda yang diperoleh bagi mereka yang melaksanakannya dengan niat ikhlas dan sungguh-sungguh. Hadits riwayat Imam al-Ghazali menyatakan bahwa satu hari puasa di bulan Rajab setara dengan puasa selama sebulan penuh di bulan lain.

"Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram” HR Imam Al-Ghazali

2. Perisai dari Api Neraka

Keutamaan lainnya adalah bahwa puasa Rajab dapat menjadi perisai dari api neraka bagi pelakunya. Disebutkan bahwa berpuasa tujuh hari di bulan ini akan menutup tujuh pintu neraka, sedangkan berpuasa delapan hari akan membuka delapan pintu surga. Ini menjadi motivasi besar bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah di bulan Rajab.

"Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan.” Hadist riwayat Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas

3. Mendapat Minuman dari Surga

Hal ini dijelaskan dalam hadist riwayat Imam al-Baihaqi dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya di surga ada sungai yang disebut dengan sungai ‘Rajab.’ Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai tersebut.”

Selain itu, puasa Rajab juga dipercaya sebagai bentuk amal yang mendatangkan keberkahan, baik secara spiritual maupun duniawi. Melaksanakan ibadah ini dapat meningkatkan ketakwaan dan kesadaran umat terhadap pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia.

3 dari 11 halaman

Manfaat Spiritual Puasa Rajab

Dilansir dari berbagai sumber, puasa Rajab dikenal sebagai sarana pembersihan rohani yang memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk berintrospeksi dan memperbaiki diri. Melalui menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, seseorang diajak untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak ibadah.

Puasa ini juga bermanfaat dalam melatih kesabaran dan ketahanan mental, terutama dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Dengan memperkuat jiwa dan melatih pengendalian diri, puasa Rajab membantu umat Muslim menjadi pribadi yang lebih disiplin dan penuh rasa syukur.

Selain itu, puasa Rajab merupakan bentuk penghapusan dosa dan sarana untuk memohon ampunan kepada Allah. Hadits menyebutkan bahwa satu hari berpuasa di bulan Rajab dapat menghapus dosa-dosa yang lalu, menjadikannya momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

4 dari 11 halaman

Tata Cara Puasa Rajab yang Benar

Tata cara melaksanakan puasa Rajab dimulai dengan niat yang dilafalkan sejak malam hari atau sebelum fajar. Niat ini menjadi landasan utama dalam menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan dan ketulusan hati kepada Allah SWT. 

Niat puasa Rajab: Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta alaa

Artinya : "Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah taala.

Langkah selanjutnya adalah makan sahur sebelum waktu subuh, yang dianjurkan untuk menambah energi selama berpuasa. Selama menjalankan puasa, umat Muslim diwajibkan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa hingga waktu maghrib tiba.

Setelah waktu berbuka, umat dianjurkan untuk segera membatalkan puasanya dengan makanan atau minuman yang manis dan memperbanyak doa agar amalan yang dilakukan diterima oleh Allah. Melakukan ibadah tambahan seperti shalat sunnah dan membaca Al-Qur'an juga dianjurkan untuk menambah keberkahan selama menjalankan puasa Rajab.

5 dari 11 halaman

Waktu yang Dianjurkan untuk Puasa Rajab

Puasa Rajab dapat dilakukan kapan saja di bulan Rajab, tetapi beberapa hari memiliki keutamaan lebih besar. Misalnya, puasa pada hari Senin dan Kamis mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan puasa di hari tersebut sepanjang tahun.

Puasa pada ayyâmul bîdh (tanggal 13, 14, dan 15) juga sangat dianjurkan, karena hari-hari ini dikenal sebagai waktu yang penuh keberkahan untuk meningkatkan ibadah. Selain itu, puasa pada tanggal 10 Rajab memiliki keistimewaan tersendiri karena diyakini sebagai hari turunnya cahaya Nabi Muhammad SAW ke dalam rahim ibunya.

Meskipun dianjurkan, puasa Rajab tidak wajib dan dapat disesuaikan dengan kemampuan individu. Beberapa ulama juga memperbolehkan puasa sebulan penuh bagi yang mampu, selama tidak membahayakan kesehatan.

6 dari 11 halaman

Amalan Tambahan yang Dianjurkan di Bulan Rajab

Selain puasa, bulan Rajab juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah sunnah seperti shalat malam, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak istighfar. Amalan ini membantu meningkatkan kualitas spiritual dan membawa ketenangan batin bagi umat Muslim.

Mengeluarkan sedekah dan membantu sesama juga dianjurkan di bulan ini sebagai bentuk amal saleh yang mendatangkan pahala besar. Mengingat bulan Rajab termasuk bulan haram, umat Muslim juga disarankan untuk menjauhi perbuatan maksiat dan memperbanyak amal kebaikan.

Selain itu, memperingati peristiwa Isra' dan Mi'raj yang terjadi di bulan Rajab menjadi momen refleksi untuk memperkuat keimanan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

7 dari 11 halaman

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apakah puasa Rajab wajib?

Tidak, puasa Rajab merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan untuk meningkatkan pahala dan ketakwaan.

8 dari 11 halaman

2. Berapa hari puasa Rajab yang dianjurkan?

Puasa dapat dilakukan pada hari Senin, Kamis, ayyâmul bîdh, atau tanggal 10 Rajab yang memiliki keutamaan khusus.

9 dari 11 halaman

3. Apakah puasa Rajab dapat menggugurkan dosa?

Ya, puasa ini diyakini sebagai sarana pembersihan dosa dan peningkatan ketakwaan kepada Allah.

10 dari 11 halaman

4. Bagaimana niat puasa Rajab?

Niat puasa Rajab dapat dilafalkan sejak malam hari atau sebelum fajar, baik untuk satu hari maupun beberapa hari.

11 dari 11 halaman

5. Apakah boleh berpuasa Rajab sebulan penuh?

Boleh, selama tidak membahayakan kesehatan, puasa sebulan penuh dianggap memiliki keutamaan besar.

 

Video Terkini