Liputan6.com, Jakarta Tidak diragukan lagi, teknologi pengenalan wajah telah membawa banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari kita. Seperti, untuk membuka kunci ponsel, melewati proses imigrasi dengan mudah, dan memasuki area terbatas di gedung.
Baca Juga
Advertisement
Namun, bagaimana jika harus memindai wajah untuk mendapatkan tisu toilet di toilet umum? Tentu hal ini belum pernah terbayangkan. Namun, sebuah restoran menerapkan ini untuk pelanggan yang ingin menggunakan toiletnya.
Dilansir Liputan6.com dari 8days, Selasa (31/12/2024), seorang turis asal Malaysia mengalami hal ini saat berada di luar negeri. Ia menemukan sistem pengenalan wajah di pintu masuk toilet umum.
Rupanya, untuk mendapatkan tisu toilet, ia harus memindai wajahnya terlebih dahulu dan hanya menerima tiga hingga empat lembar tisu. Menurutnya, setiap orang hanya diizinkan untuk satu kali pemindaian.
Cegah pengunjung ambil banyak tisu
Pencarian cepat di internet menunjukkan bahwa kemungkinan besar pria tersebut sedang berada di China.
Beberapa tahun lalu, sebuah taman di Beijing yang menjadi lokasi Temple of Heaven (Kuil Surga) menjadi berita karena memasang dispenser tisu toilet yang hanya dapat diakses melalui pengenalan wajah.
Menurut salah satu pengguna Reddit, setelah memindai wajah, seseorang akan diberikan tisu sepanjang 60 cm. Ya, mesin tersebut hanya memungkinkan Anda mengambil tisu toilet sepanjang 60 cm saja setiap dua jam.
Teknologi ini diterapkan untuk mencegah pengunjung mengambil terlalu banyak tisu setelah beberapa dari mereka terlihat memasukkan gulungan tisu ke dalam tas mereka.
Advertisement
Memunculkan masalah privasi
Meskipun teknologi ini dapat membantu mencegah pemborosan, penerapannya memunculkan masalah privasi dan pengumpulan data. Banyak netizen yang menganggap mesin ini "tidak berguna", dengan beberapa di antaranya percaya bahwa langkah ini merupakan reaksi berlebihan dari pihak berwenang.
Terlepas dari masalah privasi, sulit membayangkan bagaimana beberapa lembar tisu toilet dapat mencukupi dalam keadaan darurat. Inilah alasan mengapa membawa tisu sendiri tidak pernah menjadi ide buruk.
Banyak yang merasa terhibur dengan pengalaman turis Malaysia tersebut, dengan beberapa orang mengungkapkan rasa syukur karena negara mereka tidak memiliki aturan serupa.