Liputan6.com, Jakarta Ciri-Ciri Anak Terkena Diabetes penting untuk diketahui. Pasalnya, Diabetes Melitus, penyakit yang sering dianggap sebagai “silent killer”, ternyata tidak hanya mengintai orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Penyakit yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula darah ini dapat berdampak serius jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala-gejala diabetes pada anak sejak dini agar dapat mengambil tindakan pencegahan dan pengobatan yang diperlukan.
Diabetes pada anak umumnya terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, hormon yang bertugas mengatur kadar gula darah. Akibatnya, tubuh anak tidak dapat memproduksi insulin dan kadar gula darah menjadi tidak terkontrol. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh anak resisten terhadap insulin, sehingga insulin tidak dapat bekerja secara efektif dalam mengatur kadar gula darah.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 belum diketahui, beberapa faktor risiko seperti genetik, riwayat infeksi virus, dan pola makan tidak sehat dapat meningkatkan risiko anak terkena diabetes tipe 1. Di sisi lain, diabetes tipe 2 pada anak umumnya dipicu oleh faktor gaya hidup, seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi makanan tinggi gula dan lemak.
Advertisement
Ciri-Ciri Anak Terkena Diabetes: Gejala yang Perlu Diwaspadai
1. Sering Buang Air Kecil dan Haus
Anak yang sering buang air kecil, terutama di malam hari (mengompol), patut dicurigai mengalami diabetes. Hal ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan gula darah melalui urine. Sering buang air kecil juga menyebabkan anak mudah merasa haus dan minum lebih banyak dari biasanya.
Kadar gula darah berlebih akan dibuang melalui urine. Hal ini akan membuat anak sering buang air kecil atau bahkan mengompol.
Selain sering buang air kecil, anak juga mungkin menunjukkan gejala lain seperti rasa haus yang berlebihan. Kondisi ini terjadi karena tubuh kehilangan banyak cairan melalui urine. Jika anak Anda tiba-tiba sering minta minum, terutama di malam hari, segera periksakan ke dokter.
2. Nafsu Makan Meningkat tapi Berat Badan Turun
Anak yang menderita diabetes seringkali mengalami peningkatan nafsu makan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan gula darah sebagai sumber energi secara efektif, sehingga anak merasa terus-menerus lapar. Namun, meskipun makan lebih banyak, berat badan anak justru bisa turun drastis.
Penurunan berat badan yang tidak wajar merupakan salah satu tanda awal diabetes yang perlu diwaspadai. Kondisi ini terjadi karena tubuh memecah otot dan lemak untuk dijadikan energi akibat kekurangan insulin. Jika anak Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Mudah Lelah dan Lesu
Anak yang aktif dan ceria tiba-tiba menjadi lesu dan mudah lelah? Bisa jadi ini merupakan gejala diabetes. Kurangnya energi akibat gangguan penggunaan gula darah menyebabkan anak merasa lemas dan tidak bertenaga.
Kelelahan yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari anak, termasuk belajar dan bermain. Jika anak Anda sering mengeluh lelah dan tidak bersemangat, jangan diabaikan. Segera periksakan kondisinya ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
4. Perubahan Perilaku
Diabetes juga dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku anak. Anak yang sebelumnya ceria dan mudah bergaul bisa menjadi mudah marah, rewel, dan sulit berkonsentrasi.
Perubahan perilaku ini terjadi karena fluktuasi kadar gula darah dapat memengaruhi fungsi otak. Jika Anda memperhatikan perubahan signifikan pada perilaku anak, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak.
5. Gejala Lainnya
Selain gejala-gejala utama di atas, diabetes pada anak juga dapat ditandai dengan beberapa gejala lain, seperti:
- Penglihatan kabur: Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi pembuluh darah di mata, menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
- Infeksi kulit yang berulang: Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan anak lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi kulit.
- Gatal pada kemaluan: Gula berlebih dalam urine dapat menyebabkan iritasi dan gatal pada area kemaluan.
- Luka yang sulit sembuh: Tingginya kadar gula darah dapat menghambat proses penyembuhan luka.
- Kulit menghitam: Resistensi insulin dapat menyebabkan penggelapan kulit, terutama di area leher dan ketiak.
Advertisement
Penanganan Diabetes pada Anak
Penanganan diabetes pada anak bergantung pada tipe diabetes yang diderita. Untuk diabetes tipe 1, terapi insulin merupakan tindakan utama. Insulin dapat diberikan melalui suntikan atau pompa insulin. Sedangkan untuk diabetes tipe 2, penanganan meliputi perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat dan olahraga teratur, serta pemberian obat-obatan penurun gula darah jika diperlukan.
Penting bagi orang tua untuk bekerja sama dengan dokter dalam menangani diabetes pada anak. Orang tua perlu memahami cara pemberian insulin (jika diperlukan), memantau kadar gula darah anak secara teratur, dan mendukung anak dalam menjalani pola hidup sehat.
Pencegahan Diabetes pada Anak
Meskipun diabetes tipe 1 sulit dicegah, menerapkan pola hidup sehat sejak dini dapat mengurangi risiko anak terkena diabetes tipe 2. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menerapkan pola makan sehat: Berikan anak makanan bergizi seimbang, batasi konsumsi makanan manis dan berlemak, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Mendorong aktivitas fisik: Ajak anak untuk aktif bergerak setidaknya 60 menit setiap hari.
- Menjaga berat badan ideal: Cegah obesitas pada anak dengan menjaga pola makan dan aktivitas fisik.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur: Deteksi dini diabetes melalui pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Advertisement
1. Apa tanda-tanda awal diabetes pada anak?
Tanda-tanda awal diabetes pada anak antara lain sering buang air kecil, haus berlebihan, nafsu makan meningkat namun berat badan turun, mudah lelah, dan perubahan perilaku.
2. Bagaimana cara mencegah diabetes pada anak?
Menerapkan pola hidup sehat, seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal, dapat membantu mencegah diabetes tipe 2 pada anak.
Advertisement