Liputan6.com, Jakarta Dua pria asal New York meninggal dunia setelah mengalami infeksi paru-paru akibat hal yang tak biasa. Mereka diketahui menggunakan kotoran kelelawar atau guano, salah satunya sebagai pupuk untuk tanaman ganja. Sayangnya, guano tersebut membawa jamur menular yang menyebabkan histoplasmosis, penyakit paru-paru serius yang berakhir fatal. Â
Kasus ini bermula dari pria berusia 59 tahun dan 64 tahun yang sama-sama memiliki kebiasaan merokok tembakau dan ganja. Mereka terpapar guano melalui aktivitas sehari-hari yang melibatkan tanaman atau lingkungan yang terkontaminasi. Kondisi kesehatan mereka memburuk drastis hingga tidak bisa tertolong. Â
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Liputan6.com dari Oddee, Selasa (31/12/2024), dokter menemukan bahwa kedua pria tersebut mengalami komplikasi histoplasmosis yang sangat parah.
Meskipun sudah mendapat pengobatan intensif, nyawa mereka tidak terselamatkan. Kasus tragis ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap makanan yang dikonsumsi.
Kematian Tragis Akibat Ganja dan Pupuk Guano
Pria berusia 59 tahun dirawat di Rumah Sakit Strong Memorial, New York, dengan gagal napas. Ia mengalami infeksi parah setelah menggunakan pupuk guano untuk tanamannya. Sayangnya, jamur dari guano tersebut menyebabkan histoplasmosis yang tak terdeteksi hingga kondisinya kritis. Â
"Pria itu telah menggunakan pupuk berbasis kotoran kelelawar pada tanaman ganjanya, yang kemudian ia hisap," kata laporan dalam jurnal Open Forum Infectious Diseases. Diagnosis awal menduga kanker, tetapi ternyata paru-parunya dipenuhi jamur. Setelah dua minggu perawatan, ia tidak dapat bertahan dan meninggal. Â
Kisahnya menjadi peringatan bagi siapa saja yang terpapar kotoran kelelawar tanpa perlindungan. Kotoran tersebut mengandung spora jamur yang bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi serius. Risiko ini semakin meningkat ketika digunakan untuk aktivitas yang melibatkan pernapasan, seperti merokok ganja. Â
Advertisement
Histoplasmosis: Bahaya di Balik Kotoran Kelelawar
Histoplasmosis adalah infeksi jamur yang sering ditemukan di kotoran burung dan kelelawar. Dalam kasus ini, jamur menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya. Infeksi ini sulit dideteksi karena gejalanya sering mirip penyakit lain seperti kanker atau pneumonia. Â
Pria kedua berusia 64 tahun juga mengalami gejala serupa. "Dia mengaku ada 'serangan kelelawar yang parah' di lotengnya," menurut laporan dokter. Meski mengaku belum menggunakan guano, ia sudah terpapar spora jamur yang menyebabkan penyakit. Â
Ia sempat menerima pengobatan dan diperbolehkan pulang. Namun, kondisinya memburuk setelah sebulan dan akhirnya meninggal dunia karena iskemia usus, komplikasi lanjutan dari histoplasmosis. Kisah ini memperingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap paparan guano di lingkungan sekitar. Â
Infeksi Paru-Paru dari Kotoran Kelelawar
Kotoran kelelawar (guano) sering digunakan sebagai pupuk karena kaya nutrisi. Namun, penggunaan tanpa pengetahuan yang cukup bisa berakibat fatal. Guano mengandung spora jamur Histoplasma capsulatum yang bisa menyebabkan infeksi paru-paru. Â
Kedua pria ini adalah contoh nyata bahaya tersebut. "Mereka menderita komplikasi histoplasmosis yang parah," kata penelitian. Sayangnya, pengobatan sering kali terlambat karena infeksi ini sulit dikenali pada tahap awal. Â
Risiko semakin besar bagi mereka yang memiliki kebiasaan merokok atau kondisi kesehatan buruk. Penanganan dini dan pencegahan paparan guano menjadi kunci untuk menghindari kasus serupa.
Advertisement