Liputan6.com, Jakarta Akuisisi merupakan salah satu strategi penting yang digunakan perusahaan untuk mempercepat perkembangan dan ekspansi bisnisnya. Dalam praktik bisnis, baik di Indonesia maupun di kancah global, aksi akuisisi sering dijadikan langkah untuk mengakuisisi aset, memperluas pangsa pasar, atau memperoleh teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan. Tak jarang, proses ini menjadi sorotan publik karena dampaknya yang signifikan terhadap industri.
Baca Juga
Advertisement
Kita sering mendengar pemberitaan mengenai akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, di mana nilai kesepakatan yang dicapai sering kali menjadi headline media massa. Namun, sebenarnya aksi merger dan akuisisi lebih sering terjadi di kalangan perusahaan kecil hingga menengah, yang mungkin tidak selalu mendapatkan perhatian yang sama. Meskipun begitu, transaksi ini tetap berperan penting dalam membentuk peta persaingan di dunia bisnis.
Salah satu alasan mengapa perusahaan kecil dan menengah juga melakukan akuisisi adalah untuk memperluas kapasitas dan mempercepat pertumbuhannya. Dengan melakukan akuisisi, mereka bisa memanfaatkan sumber daya yang telah dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi dan menggabungkan kekuatan untuk lebih bersaing di pasar.
Agar lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian akuisisi beserta tujuan dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/1/2024).
Pengertian Akuisisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, akuisisi adalah pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset (dalam industri perbankan terjadi apabila pembelian saham di atas 50 persen). Secara umum, akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, sehingga perusahaan tersebut tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.
Secara harfiah, kata akuisisi berasal dari bahasa Latin yakni acquisitio, sedangkan dalam bahasa Inggris yakni acquisition yang artinya membeli atau mendapatkan sesuatu atau objek untuk ditambahkan pada sesuatu atau objek yang telah dimiliki sebelumnya. Â
Dalam konteks bisnis, akuisisi mengacu pada aksi korporasi di mana sebuah perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain, dengan tujuan untuk mengendalikan atau memperoleh perusahaan tersebut. Melalui akuisisi, perusahaan yang mengakuisisi dapat memperoleh akses ke berbagai sumber daya, termasuk teknologi, pasar, atau bahkan merek yang sudah dikenal. Akuisisi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, baik dengan membeli saham atau aset perusahaan yang diincar, atau bahkan dengan memperoleh kendali langsung atas manajemen dan operasional perusahaan yang diakuisisi.
Secara teknis, akuisisi bisa dibedakan dari merger. Meskipun kedua istilah ini sering digunakan bersamaan, perbedaannya terletak pada cara kedua perusahaan terlibat dalam transaksi tersebut. Dalam merger, dua perusahaan bergabung untuk membentuk entitas baru, sementara dalam akuisisi, satu perusahaan membeli perusahaan lain, dan yang bertahan adalah perusahaan yang melakukan akuisisi, sedangkan perusahaan yang diakuisisi akan berstatus sebagai bagian dari perusahaan induk.
Advertisement
Tujuan Akuisisi
Tujuan utama dari akuisisi adalah untuk mempercepat pertumbuhan dan memperluas pangsa pasar perusahaan. Berikut adalah beberapa tujuan utama perusahaan melakukan akuisisi, yakni:
1. Mengakses Pasar Baru
Salah satu tujuan utama dari akuisisi adalah memperluas pasar yang dapat dijangkau perusahaan. Dengan mengakuisisi perusahaan yang sudah memiliki pangsa pasar atau pelanggan yang loyal, perusahaan dapat mempercepat masuk ke pasar baru yang sebelumnya sulit dijangkau. Hal ini sangat penting bagi perusahaan yang ingin memperluas jangkauannya secara geografis atau demografis.
2. Diversifikasi Produk dan Layanan
Akuisisi juga bisa dilakukan untuk mendiversifikasi produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan membeli perusahaan lain yang memiliki lini produk berbeda atau teknologi baru, perusahaan dapat memperkaya portofolio produk mereka dan mengurangi ketergantungan pada satu produk atau pasar saja.
3. Meningkatkan Kapabilitas Teknologi dan Inovasi
Banyak perusahaan melakukan akuisisi untuk memperoleh teknologi atau kemampuan inovatif yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi. Dalam dunia yang semakin berkembang pesat dengan teknologi, memiliki akses ke teknologi canggih dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.
4. Efisiensi Operasional
Akuisisi juga dapat memberikan manfaat berupa peningkatan efisiensi operasional. Dengan mengakuisisi perusahaan yang memiliki infrastruktur yang sudah mapan atau proses operasional yang lebih efisien, perusahaan yang mengakuisisi dapat mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.
5. Pengurangan Persaingan
Dalam industri yang sangat kompetitif, salah satu alasan perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk mengurangi tingkat persaingan. Dengan mengakuisisi pesaing atau perusahaan yang memiliki produk serupa, perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya dan meminimalkan persaingan langsung.
Manfaat Akuisisi
Akuisisi tidak hanya memberikan tujuan strategis bagi perusahaan, tetapi juga memberikan berbagai manfaat penting yang dapat meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari akuisisi, yakni:
1. Percepatan Pertumbuhan
Akuisisi memungkinkan perusahaan untuk tumbuh lebih cepat daripada melalui metode organik (pertumbuhan internal). Dengan memperoleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan yang melakukan akuisisi dapat mengakses pasar baru dan pelanggan tanpa harus membangun semuanya dari awal.
2. Pengurangan Risiko
Dengan mengakuisisi perusahaan yang sudah memiliki stabilitas finansial dan operasional, perusahaan yang mengakuisisi dapat mengurangi risiko yang terkait dengan memulai bisnis baru atau mengembangkan produk baru. Akuisisi memberikan dasar yang lebih solid untuk ekspansi.
3. Penguatan Posisi Kompetitif
Akuisisi memungkinkan perusahaan untuk memperkuat posisi kompetitifnya dengan memperoleh sumber daya atau keahlian yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi. Hal ini dapat membuat perusahaan lebih tangguh dalam menghadapi persaingan dan lebih mudah untuk bersaing di pasar global.
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Akuisisi dapat membawa tenaga kerja yang berpengalaman dan kompeten. Ini memberikan keuntungan bagi perusahaan yang ingin memperluas keahlian internal mereka, misalnya dengan memperoleh tenaga kerja yang sudah terlatih atau memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan.
5. Efisiensi Biaya
Akuisisi sering kali dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan, terutama jika perusahaan yang diakuisisi memiliki struktur biaya yang lebih efisien. Integrasi kedua perusahaan dapat menghilangkan duplikasi dan mengoptimalkan sumber daya.
Advertisement
Jenis-Jenis Akuisisi
Akuisisi dapat dibedakan berdasarkan berbagai faktor, seperti cara pengambilalihan, bentuk transaksi, atau tujuan strategis. Berikut adalah beberapa jenis akuisisi yang umum dalam dunia bisnis, diantara adalah:
1. Akuisisi Saham (Stock Acquisition)
Dalam jenis akuisisi ini, perusahaan yang mengakuisisi membeli saham dari perusahaan target. Dengan membeli lebih dari 50% saham perusahaan target, perusahaan yang mengakuisisi dapat memperoleh kendali penuh atas perusahaan tersebut.
2. Akuisisi Aset (Asset Acquisition)
Pada akuisisi jenis ini, perusahaan yang mengakuisisi membeli sebagian atau seluruh aset perusahaan target, seperti properti, mesin, atau hak kekayaan intelektual. Akuisisi aset sering kali digunakan jika perusahaan yang diakuisisi mengalami masalah keuangan atau hukum.
3. Akuisisi Vertikal (Vertical Acquisition)
Akuisisi vertikal terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang berada di sepanjang rantai pasokannya. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur mengakuisisi pemasok bahan baku atau distributor produk. Tujuan utama dari akuisisi vertikal adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga.
4. Akuisisi Horisontal (Horizontal Acquisition)
Dalam akuisisi horisontal, sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang berada dalam industri atau pasar yang sama. Tujuannya adalah untuk memperluas pangsa pasar dan mengurangi kompetisi. Akuisisi horisontal sering kali digunakan oleh perusahaan yang ingin memperbesar ukuran dan skala operasionalnya.
5. Akuisisi Konglomerat (Conglomerate Acquisition)
Akuisisi conglomerate terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan yang berada di sektor atau industri yang berbeda. Biasanya, perusahaan ini ingin mendiversifikasi portofolio produk dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis bisnis.
Contoh Akuisisi dalam Dunia Bisnis
Berikut ini terdapat beberapa contoh akuisisi dalam dunia bisnis, yakni:
1. Akuisisi WhatsApp oleh Facebook
Salah satu contoh terkenal dari akuisisi adalah ketika Facebook mengakuisisi WhatsApp pada tahun 2014 dengan nilai sekitar $19 miliar. Akuisisi ini memberikan Facebook akses ke platform pesan instan terbesar di dunia dan memperluas jangkauan mereka dalam dunia komunikasi digital.
2. Akuisisi LinkedIn oleh Microsoft
Pada tahun 2016, Microsoft mengakuisisi LinkedIn senilai $26,2 miliar. Akuisisi ini memberi Microsoft akses ke jaringan profesional terbesar di dunia dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang teknologi dan sumber daya manusia.
3. Akuisisi Instagram oleh Facebook
Facebook juga mengakuisisi Instagram pada tahun 2012 dengan harga sekitar $1 miliar. Langkah ini sangat strategis, karena Instagram berkembang pesat sebagai platform berbagi foto dan video, sehingga memperkuat dominasi Facebook di media sosial.
Advertisement