Liputan6.com, Jakarta Proses identifikasi korban dalam kecelakaan tragis pesawat Jeju Air yang meledak masih berlangsung, dan pihak berwenang baru saja membagikan kabar yang memilukan.
Dilansir Liputan6.com dari World of Buzz, Kamis (2/1/2025), dari total 179 jenazah, hanya 5 yang ditemukan dalam keadaan utuh, meskipun kondisinya sangat parah. Sisanya ditemukan terpisah menjadi 606 bagian di lokasi kecelakaan.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, diberitakan bahwa hanya 2 kru yang selamat dari insiden ini, salah satunya kehilangan sebagian ingatan dan hampir tidak bisa mengingat kejadian mengerikan tersebut.
Inspeksi pra-penerbangan pesawat Jeju Air beberapa jam sebelum kecelakaan di Korea Selatan dilaporkan tidak menemukan masalah pada pesawat, menurut BBC.
Meskipun ada dugaan serangan burung dan kondisi cuaca, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. CEO Jeju Air, Kim Yi-bae, menyatakan bahwa pesawat tidak akan diizinkan terbang jika tim pemeliharaan tidak menyetujui keamanannya.
Kesulitan pencocokan DNA
Ratusan keluarga korban yang berduka berkumpul di Bandara Muan setelah kecelakaan penerbangan terburuk di Korea dalam beberapa dekade. Mereka marah karena hingga kini belum dapat melihat jenazah orang-orang tercinta mereka.
Per tanggal 1 Januari, hanya beberapa jenazah korban yang telah diserahkan kepada keluarga mereka. Lima korban masih belum teridentifikasi.
Hingga saat ini, jenazah 174 dari 179 korban kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu telah berhasil diidentifikasi, menurut The Korea Times. Pihak berwenang masih berusaha mengenali lima korban yang tersisa.
"Dari 32 korban yang tidak dapat diidentifikasi melalui sidik jari, kami berhasil mengenali 17 orang melalui tes DNA pertama dan 10 orang lainnya pada tes kedua," ujar Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea.
Awalnya, proses identifikasi seluruh 179 korban dijadwalkan selesai pada 31 Desember, tetapi tertunda karena kesulitan pencocokan DNA.
Advertisement
Masih mendalami penyelidikan penyebab kecelakaan
Polisi dan Layanan Forensik Nasional (NFS) berencana menyelesaikan pengujian DNA untuk jenazah yang tersisa paling cepat pada Jumat. Setelah proses autopsi selesai, jenazah akan dipindahkan ke rumah duka yang telah dipilih oleh masing-masing keluarga korban, melansir Korea Times.
Sementara itu, tim dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan pejabat Boeing tiba di lokasi untuk mendukung penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut. Presiden sementara Choi Sang-mok meminta lembaga terkait untuk memberikan dukungan yang tepat waktu kepada keluarga korban.
Enam maskapai domestik yang mengoperasikan Boeing 737-800, termasuk Jeju Air, Korean Air, Eastar Jet, T'way Air, Jin Air, dan Air Incheon, akan menjalani inspeksi keselamatan khusus.
Kecelakaan tragis ini terjadi pada Minggu ketika pesawat tersebut melakukan pendaratan perut dan menabrak pagar beton, menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.