Sukses

Apa Itu OCCRP? Mengenal Lebih Dalam Organisasi yang Memasukkan Jokowi dalam Daftar Tokoh Terkorup 2024

Pelajari profil lengkap OCCRP, organisasi investigasi jurnalistik yang viral setelah memasukkan Presiden Jokowi dalam daftar nominasi Person of the Year 2024. Simak sejarah, kredibilitas, dan dampak global mereka.

Liputan6.com, Jakarta Kabar mengejutkan datang dari organisasi investigasi jurnalistik internasional Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukkan nama Presiden Joko Widodo ke dalam daftar nominasi "Person of the Year 2024". Penempatan nama presiden ketujuh RI ini menuai berbagai reaksi dari berbagai kalangan, mulai dari pendukung hingga pengamat politik tanah air.

OCCRP mengungkapkan bahwa nama Presiden Jokowi masuk dalam daftar nominasi berdasarkan lebih dari 55.000 submisi yang diterima dari masyarakat global. Meski pada akhirnya gelar "Person of the Year 2024" jatuh kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, masuknya nama Jokowi dalam daftar ini menjadi sorotan media internasional.

Organisasi yang berbasis di Amsterdam ini dikenal sebagai salah satu lembaga jurnalistik investigasi terbesar di dunia dengan jaringan yang tersebar di enam benua. OCCRP memiliki rekam jejak panjang dalam mengungkap berbagai kasus korupsi dan kejahatan terorganisir di berbagai negara melalui investigasi mendalam dan kolaboratif.

Untuk memahami kredibilitas dan signifikansi dari masuknya nama Presiden Jokowi dalam daftar OCCRP, penting untuk mengenal lebih dalam tentang organisasi ini, mulai dari sejarah pendiriannya hingga dampak global yang telah mereka hasilkan dalam upaya memberantas korupsi. Simak penjelasan selengkapnya, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (4/1/2025).

2 dari 4 halaman

Sejarah dan Latar Belakang OCCRP

OCCRP memiliki sejarah panjang dalam upaya memberantas korupsi dan kejahatan terorganisir melalui jurnalisme investigasi. Organisasi yang kini menjadi salah satu lembaga investigasi terbesar di dunia ini bermula dari visi sederhana dua jurnalis yang ingin menciptakan perubahan melalui kolaborasi lintas negara.

Pada tahun 2007, Drew Sullivan dan Paul Radu, dua jurnalis investigasi yang saat itu bekerja di outlet media di Bosnia Herzegovina dan Romania, melihat adanya kebutuhan untuk membangun jaringan investigasi yang dapat menembus batas negara. Mereka menyadari bahwa korupsi dan kejahatan terorganisir tidak mengenal batas teritorial, sehingga diperlukan pendekatan jurnalistik yang juga bersifat transnasional.

Dengan modal awal berupa dua hibah dari PBB dan pemerintah Amerika Serikat, Sullivan dan Radu memulai Organized Crime and Corruption Reporting Project sebagai sebuah "proyek" sederhana. Pada awalnya, OCCRP hanya berfungsi sebagai kerangka kerja kolaboratif yang memungkinkan jurnalis investigasi di berbagai negara untuk bekerja sama secara lebih efektif.

Seiring waktu, OCCRP berkembang dari sekadar proyek menjadi organisasi formal yang memiliki dampak global. Dari kawasan Balkan, jaringan mereka meluas ke negara-negara tetangga, terutama di wilayah yang memiliki kebutuhan tinggi akan jurnalisme watchdog independen. Fokus utama mereka adalah mendukung jurnalis dan melakukan investigasi di negara-negara yang memiliki keterbatasan dana atau dukungan untuk jurnalisme.

Perkembangan signifikan terjadi ketika OCCRP mulai membangun infrastruktur teknologi dan metodologi investigasi yang canggih. Mereka mengembangkan platform data investigasi Aleph, yang kini menampung lebih dari 4 miliar dokumen dan digunakan oleh lebih dari 50 outlet media investigasi sebagai standar internal mereka. Sistem penelusuran data ini menjadi salah satu alat terpenting dalam mengungkap jejak korupsi dan kejahatan terorganisir di seluruh dunia.

Saat ini, OCCRP telah bertransformasi menjadi organisasi nirlaba yang berkantor pusat di Amsterdam dengan jangkauan global. Mereka tidak hanya mempublikasikan investigasi sendiri, tetapi juga aktif membantu outlet media investigasi di seluruh dunia untuk berkembang dan melayani kepentingan publik. Melalui program pengembangan media mereka, OCCRP telah membantu mendirikan pusat-pusat investigasi independen di berbagai negara, menciptakan ekosistem jurnalisme investigasi yang berkelanjutan.

Perjalanan OCCRP dari proyek kecil di kawasan Balkan menjadi organisasi investigasi global menunjukkan bagaimana visi untuk memberantas korupsi melalui jurnalisme kolaboratif dapat memberikan dampak nyata. Keberhasilan model kerja mereka telah menginspirasi banyak inisiatif serupa di berbagai belahan dunia, membuktikan bahwa jurnalisme investigasi yang terorganisir dapat menjadi kekuatan efektif dalam memerangi korupsi dan kejahatan terorganisir.

3 dari 4 halaman

Struktur dan Jaringan OCCRP

Sebagai organisasi jurnalisme investigasi terkemuka, OCCRP memiliki struktur yang unik dan jaringan yang luas. Sistem organisasi mereka dirancang untuk memfasilitasi investigasi lintas batas yang efektif sambil mempertahankan standar jurnalistik tertinggi. Mari kita telusuri lebih detail tentang bagaimana OCCRP mengorganisir operasi globalnya:

1. Tim Editorial dan Manajemen

OCCRP dipimpin oleh tim manajemen senior yang berpengalaman dalam jurnalisme investigasi. Drew Sullivan sebagai Co-Founder dan Publisher bekerja bersama Miranda Patrucic sebagai Editor in Chief untuk mengarahkan visi editorial organisasi. Tim ini didukung oleh Chief Operating Officer dan Chief Technology Officer yang memastikan operasional dan infrastruktur teknologi berjalan optimal. Struktur kepemimpinan ini memungkinkan OCCRP untuk mengelola investigasi kompleks sambil tetap mempertahankan standar editorial yang ketat.

2. Jaringan Editor Regional

Organisasi ini memiliki editor khusus untuk setiap wilayah geografis utama - dari Baltik hingga Amerika Latin, dari Afrika hingga Asia Pasifik. Setiap editor regional memiliki pemahaman mendalam tentang konteks lokal dan membangun hubungan dengan jurnalis setempat. Sistem ini memungkinkan OCCRP untuk menghasilkan investigasi yang tidak hanya akurat secara faktual tetapi juga relevan secara kultural dan kontekstual.

3. Tim Peneliti dan Analis Data

Di jantung operasi OCCRP terdapat tim peneliti dan analis data yang dipimpin oleh Chief Data Editor. Tim ini mengoperasikan platform Aleph dan memberikan dukungan penelitian kepada jurnalis di seluruh jaringan. Mereka mengembangkan metodologi investigasi canggih dan membantu menghubungkan titik-titik data yang tersebar di berbagai yurisdiksi.

4. Pusat Media Mitra

OCCRP bermitra dengan lebih dari 65 pusat media di berbagai negara. Setiap pusat media ini beroperasi secara independen tetapi terhubung melalui jaringan OCCRP untuk berbagi sumber daya, keahlian, dan data. Model kemitraan ini memungkinkan investigasi yang lebih mendalam dan memiliki dampak lebih luas.

5. Unit Keamanan dan Perlindungan

Mengingat sifat sensitif dari investigasi mereka, OCCRP memiliki tim khusus yang menangani keamanan digital dan fisik. Tim ini memberikan pelatihan dan dukungan kepada jurnalis yang bekerja di lingkungan berbahaya, serta melindungi data dan sumber investigasi yang sensitif.

6. Global Anti-Corruption Consortium (GACC)

OCCRP adalah mitra utama dalam GACC bersama Transparency International. Kolaborasi ini menghubungkan jurnalisme investigasi dengan advokasi masyarakat sipil, menciptakan jalur yang lebih efektif untuk menghasilkan perubahan nyata berdasarkan temuan investigasi.

7. Tim Teknologi dan Inovasi

Dipimpin oleh kepala inovasi Paul Radu, tim ini terus mengembangkan alat dan metodologi baru untuk investigasi. Mereka mengelola infrastruktur teknologi OCCRP, termasuk platform Aleph dan sistem manajemen data lainnya yang mendukung investigasi lintas batas.

Struktur dan jaringan OCCRP yang kompleks ini mencerminkan evolusi organisasi dari proyek regional menjadi kekuatan global dalam jurnalisme investigasi. Dengan menggabungkan keahlian lokal dan kapabilitas global, OCCRP mampu melakukan investigasi yang mendalam dan menghasilkan dampak nyata dalam upaya memberantas korupsi dan kejahatan terorganisir. Sistem yang mereka bangun tidak hanya mendukung investigasi saat ini tetapi juga meletakkan fondasi untuk generasi berikutnya dari jurnalisme investigasi global.

4 dari 4 halaman

Kontroversi dan Tanggapan

Sebagai organisasi investigasi yang kerap mengungkap kasus-kasus sensitif, OCCRP tidak luput dari berbagai kontroversi dan kritik. Mulai dari pertanyaan tentang sumber pendanaan hingga kekhawatiran akan bias politik, organisasi ini telah menghadapi berbagai tantangan yang menguji kredibilitas dan independensinya.

Salah satu kontroversi utama yang dihadapi OCCRP adalah terkait pendanaan mereka dari pemerintah Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya. Kritikus mempertanyakan kemungkinan adanya agenda politik di balik dukungan finansial ini. Namun, OCCRP secara konsisten menegaskan independensi editorial mereka melalui "firewall" yang ketat antara donor dan tim redaksi. Mereka juga menerapkan transparansi penuh dengan mempublikasikan seluruh sumber pendanaan dan laporan keuangan tahunan.

Menanggapi kekhawatiran ini, OCCRP telah mengambil langkah proaktif dengan membangun sistem tata kelola yang kuat. Mereka memastikan bahwa setiap hibah yang diterima memiliki klausul tertulis yang secara eksplisit menjamin independensi editorial. Organisasi ini juga secara aktif mendiversifikasi sumber pendanaan mereka, termasuk dari yayasan swasta dan program keanggotaan "Accomplice", untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis donor.

Kontroversi lain muncul ketika media Prancis Mediapart menerbitkan artikel yang mengklaim OCCRP menyembunyikan tingkat pendanaan yang mereka terima dari pemerintah AS. OCCRP membantah tuduhan ini dengan menunjukkan bukti transparansi mereka selama bertahun-tahun dan mengajukan permintaan koreksi resmi. Mereka menegaskan bahwa artikel tersebut ditulis oleh mantan anggota jaringan OCCRP yang memiliki konflik kepentingan personal.

Dalam hal metodologi investigasi, OCCRP juga menghadapi tantangan terkait keakuratan dan keseimbangan pelaporan. Untuk mengatasi ini, mereka menerapkan sistem verifikasi berlapis dan standar editorial yang ketat. Setiap investigasi harus didukung oleh bukti dokumenter yang kuat dan melalui proses fact-checking komprehensif sebelum dipublikasikan.

OCCRP juga sering mendapat sorotan ketika mereka mengumumkan "Person of the Year" tahunan mereka. Beberapa pihak mengkritik proses seleksi dan motivasi di balik penghargaan ini. Menanggapi hal tersebut, OCCRP telah membuat proses nominasi dan seleksi yang lebih transparan, melibatkan panel ahli independen, dan membuka nominasi untuk publik.

Kredibilitas OCCRP diperkuat oleh pengakuan dari lembaga evaluasi independen. Mereka menerima rating empat bintang dari Charity Navigator dan sertifikat platinum dari Candid/Guide Star untuk transparansi dan akuntabilitas keuangan mereka. Prestasi ini menunjukkan komitmen organisasi terhadap praktik tata kelola yang baik.

Di tengah berbagai kontroversi dan kritik, OCCRP tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu organisasi jurnalisme investigasi terkemuka di dunia. Pendekatan mereka yang transparan dalam menghadapi kritik, kombinasi dengan dampak nyata dari investigasi mereka, telah membantu membangun dan mempertahankan kepercayaan publik. Pengalaman OCCRP menunjukkan bahwa kontroversi, jika ditangani dengan tepat, dapat menjadi katalis untuk penguatan sistem dan peningkatan kredibilitas organisasi.

Dengan memahami profil lengkap OCCRP ini, kita dapat melihat bahwa masuknya nama Presiden Jokowi dalam daftar nominasi mereka bukanlah hal yang dapat diabaikan begitu saja. Sebagai organisasi investigasi yang telah membuktikan kredibilitasnya selama bertahun-tahun, setiap publikasi OCCRP selalu mendapat perhatian serius dari komunitas internasional.