Liputan6.com, Jakarta Telur dikenal sebagai makanan padat gizi yang kaya akan protein berkualitas tinggi dan berbagai vitamin serta mineral penting. Bagian putih telur mengandung protein hampir murni tanpa lemak, sedangkan kuning telurnya kaya akan lemak sehat, vitamin A, D, B12, folat, dan kolin. Nutrisi ini sangat penting untuk kesehatan otak, mata, dan sistem saraf.
Namun, kekhawatiran muncul karena kuning telur juga mengandung sekitar 185–200 mg kolesterol dalam satu butir telur. Jumlah ini mendekati batas konsumsi kolesterol harian yang direkomendasikan, terutama bagi penderita kolesterol tinggi. Meski demikian, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol makanan tidak selalu berkontribusi langsung terhadap peningkatan kolesterol darah.
Baca Juga
Menurut Harvard Medical School, tubuh manusia memiliki mekanisme yang secara alami mengatur produksi kolesterol. Ketika asupan kolesterol dari makanan meningkat, tubuh cenderung mengurangi produksi kolesterolnya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah sedang mungkin tidak seberbahaya yang diduga sebelumnya, terutama jika disertai pola makan sehat.
Advertisement
Apakah Penderita Kolesterol Boleh Makan Telur? Fakta dan Mitos
Selama bertahun-tahun, telur dianggap sebagai makanan yang harus dihindari oleh penderita kolesterol tinggi. Kandungan kolesterol dalam kuning telur sering kali disebut sebagai penyebab utama peningkatan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Namun, berbagai penelitian terbaru telah mengungkapkan fakta yang berbeda tentang efek telur terhadap kesehatan jantung.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care menunjukkan bahwa mengonsumsi 4–6 butir telur per minggu tidak meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan. Sebaliknya, kolesterol jahat (LDL) lebih sering dipicu oleh konsumsi lemak jenuh dan lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan, bukan dari kolesterol yang terdapat dalam makanan seperti telur.
Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa telur bahkan dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang berperan melindungi jantung. Dengan mengatur pola makan secara bijaksana dan membatasi konsumsi kuning telur, penderita kolesterol tinggi masih dapat menikmati manfaat nutrisi dari telur tanpa risiko kesehatan yang berlebihan.
Advertisement
Berapa Batas Aman Konsumsi Telur untuk Penderita Kolesterol?
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, batas aman konsumsi telur bagi penderita kolesterol tinggi sangat bergantung pada kondisi kesehatan individu. Menurut rekomendasi Harvard Health, orang sehat dapat mengonsumsi hingga satu butir telur per hari tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, bagi penderita kolesterol tinggi, batas ini perlu disesuaikan untuk menghindari lonjakan kadar kolesterol dalam darah.
Pakar gizi merekomendasikan konsumsi maksimal 4 butir kuning telur per minggu untuk penderita kolesterol tinggi. Alternatif lainnya adalah mengonsumsi hanya bagian putih telur, yang bebas kolesterol namun tetap kaya protein. Dengan cara ini, kebutuhan nutrisi dapat tetap terpenuhi tanpa khawatir akan peningkatan kadar kolesterol.
Selain memperhatikan jumlah konsumsi, penderita kolesterol juga disarankan untuk mengombinasikan telur dengan makanan tinggi serat seperti sayuran dan biji-bijian. Kombinasi ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam darah.
Cara Mengolah Telur yang Sehat untuk Penderita Kolesterol
Selain jumlah konsumsi, metode memasak telur juga berperan penting dalam menjaga kadar kolesterol tetap stabil. Menggoreng telur menggunakan mentega atau minyak tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kandungan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan jantung. Oleh karena itu, metode memasak yang lebih sehat perlu dipertimbangkan.
Merebus telur tanpa tambahan garam adalah salah satu cara terbaik untuk menikmati manfaat nutrisinya tanpa meningkatkan kolesterol. Metode lain yang disarankan adalah poaching (merebus tanpa cangkang) yang juga menghindari penggunaan minyak atau lemak tambahan. Teknik memasak ini menjaga kandungan nutrisi tetap utuh tanpa menambah kadar kolesterol.
Guna meningkatkan nilai gizi, telur juga dapat dikombinasikan dengan sayuran seperti bayam, brokoli, dan tomat. Kombinasi ini tidak hanya menambah serat, tetapi juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Advertisement
Alternatif Makanan Sehat untuk Mengontrol Kolesterol
Penderita kolesterol tinggi sebaiknya tidak hanya mengandalkan pengurangan konsumsi telur, tetapi juga menambahkan makanan lain yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Buah-buahan seperti alpukat, apel, dan stroberi mengandung serat larut yang efektif mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga sangat dianjurkan karena mengandung antioksidan yang membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Selain itu, kacang-kacangan seperti almond dan kenari mengandung lemak sehat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Sumber protein lain yang kaya omega-3, seperti ikan salmon dan sarden, juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Dengan pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi, penderita kolesterol tinggi tetap bisa menikmati berbagai jenis makanan tanpa rasa khawatir.
1. Apakah konsumsi telur setiap hari aman bagi penderita kolesterol tinggi?
Konsumsi telur setiap hari sebaiknya dibatasi maksimal satu butir, atau fokus pada putih telur saja yang bebas kolesterol.
Advertisement
2. Apakah kolesterol dalam telur bisa langsung meningkatkan kolesterol darah?
Tidak selalu. Penelitian menunjukkan bahwa kolesterol dalam makanan memiliki dampak yang lebih kecil dibandingkan lemak jenuh dan lemak trans.