Sukses

Dalam Sebulan Terakhir, Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi Berat dengan Total Denda Rp1 Miliar Lebih

Seputar rangkuman mengenai sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI sepanjang Desember 2024. Berikut adalah ringkasannya.

Bola.com, Jakarta - Selama sebulan terakhir, Komisi Disiplin PSSI telah menjatuhkan berbagai sanksi kepada klub-klub yang berlaga di BRI Liga 1 2024/2025, Pegadaian Liga 2, Liga Nusantara, dan EPA Liga 1. Sanksi ini sebagian besar berupa denda uang, namun ada pula yang mendapatkan hukuman yang cukup berat. Contohnya adalah panitia pelaksana Persipura Jayapura, Persipani Paniai di Liga Nusantara, dan PSM Makassar di BRI Liga 1 2024/2025.

Apabila dihitung, jumlah total denda yang terkumpul dalam satu bulan terakhir, sejak sanksi dijatuhkan oleh Komdis PSSI pada 6 Desember 2024, mencapai Rp920 juta. Namun, jika dihitung sejak keputusan Komdis PSSI pada 3 dan 4 Desember 2024, jumlah denda yang diperoleh lebih besar. Pada tanggal tersebut saja, sanksi denda sudah mencapai Rp592.500.000.

Secara keseluruhan, total denda dari sanksi yang diberikan mencapai Rp1,512 miliar. Angka ini tentu sangat besar untuk bulan Desember 2024. Seperti yang dilansir oleh Bola.com, berikut adalah rangkuman sanksi-sanksi yang dikeluarkan oleh Komdis PSSI selama Desember 2024. 

 

2 dari 6 halaman

Persewar Waropen Mendapat Hukuman Terberat

Menurut keputusan Komisi Disiplin PSSI, Persewar Waropen telah menerima sanksi paling berat sejauh ini, tidak hanya dalam kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/2025, tetapi juga mencakup semua tingkat kompetisi. Penyebabnya adalah ketidakhadiran Persewar dalam pertandingan melawan Persela Lamongan pada tanggal 1 Desember 2024.

Keputusan ini menunjukkan ketegasan PSSI dalam menegakkan aturan kompetisi. Tindakan tegas tersebut diambil untuk memastikan bahwa semua tim mematuhi jadwal pertandingan dan aturan yang telah ditetapkan.

Akibatnya, Komisi Disiplin PSSI memberikan hukuman yang sangat berat kepada Persewar berupa kekalahan 0-3 dari Persela Lamongan. Selain itu Persewar juga mendapatkan sanksi pengurangan 9 poin, dan ditambah denda yang mencapai Rp500 miliar.

Hukuman ini diharapkan menjadi pelajaran bagi tim-tim lain agar lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam setiap pertandingan. Dengan adanya sanksi ini, diharapkan integritas dan profesionalisme dalam kompetisi dapat terus terjaga.

3 dari 6 halaman

Suporter Membuat Klub Didenda Besar

Persebaya Surabaya tampaknya kesulitan untuk lepas dari hukuman Komdis PSSI. Setiap musim, selalu ada hukuman yang menimpa. Dari hasil sidang Komdis PSSI pada tanggal 6 dan 11 Desember, sanksi yang diberikan semakin bertambah banyak.

Secara keseluruhan, Tim Bajul Ijo menerima denda sebesar Rp95 juta akibat tiga pelanggaran yang terjadi. Sebagian besar hukuman tersebut disebabkan oleh tindakan suporter. Contohnya, ketika bertandang ke kandang Madura United, Komdis PSSI melaporkan adanya suporter Persebaya yang hadir di stadion Madura United.

Oleh karena itu, Persebaya dikenakan denda senilai Rp25 juta. Dua hukuman lainnya diterima saat melawan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo pada 7 Desember yang lalu.

Yang pertama adalah insiden pelemparan botol kemasan ke lapangan oleh penonton Persebaya pada menit ke-43, 71, dan 84, yang menyebabkan denda sebesar Rp20 juta.

Kemudian, ada suporter yang menyalakan flare di tribun selatan GBT, sehingga Komdis PSSI menjatuhkan denda Rp50 juta. Flare, petasan, kembang api, dan sejenisnya memang menjadi ancaman bagi klub. Hukuman atas tindakan tersebut tidak hanya dialami oleh Persebaya, tetapi juga Persita Tangerang.

Penonton Persita saat melawan Persis Solos menyalakan tiga petasan ketika pertandingan baru dimulai pada menit ke-10 dan 28, serta menyalakan kembang api pada menit ke-55. Akhirnya, Komdis PSSI menjatuhkan denda sebesar Rp50 juta.

Selain itu, denda Rp20 juta juga dikenakan kepada Persita karena adanya pelemparan botol air mineral ke lapangan pada saat itu. Selain Persita dan Persebaya, hukuman juga diberikan kepada Semen Padang.

Pada kesempatan ini, bukan karena tindakan suporter mereka, tetapi karena suporter Persija Jakarta pada pertandingan di Stadion H. Agus Salim, 6 Desember 2024. Denda Rp25 juta diterima karena gagal mengantisipasi kehadiran suporter Persija Jakarta, dan denda Rp25 juta karena kehadiran suporter Persija, sehingga total sanksi mencapai Rp50 juta.

 

4 dari 6 halaman

Denda akibat pelanggaran kartu kuning

Hasil keputusan sidang Komdis PSSI pada tanggal 15 Desember 2024 menetapkan bahwa Semen Padang harus membayar denda sebesar Rp50 juta. Keputusan ini diambil karena lima pemain dari tim tersebut menerima kartu kuning saat pertandingan melawan Madura United. Hal ini karena adanya lima pemain Semen Padang yang mendapatkan kartu kuning saat menghadapi Madura United.

Jika dihitung secara keseluruhan, Semen Padang dikenakan denda total sebesar Rp100 juta. Jumlah tersebut termasuk sanksi tambahan akibat perilaku suporter Persija Jakarta. Bali United juga dikenai sanksi yang sama ketika berhadapan dengan Persija Jakarta pada 15 Desember di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Komdis PSSI menjatuhkan denda sebesar Rp50 juta pada Bali United. PSS Sleman mendapat hukuman yang setara dengan Bali United ketika bertanding melawan PSIS Semarang pada tanggal 17 Desember sebelumnya.

5 dari 6 halaman

Persipani Didiskualifikasi dari Liga Nusantara Musim 2024/2025

Nasib Persipani Paniai benar-benar kurang beruntung. Klub dari Papua Tengah tersebut harus dikeluarkan dari Liga Nusantara musim 2024/2025 setelah tiga kali absen dalam pertandingan. Persipani tergabung dalam grup B yang menggelar pertandingannya di Bali.

Tiga pertandingan yang tidak dihadiri tersebut adalah melawan Waanal Brothers, Persiba Bantul, dan Persekabpas Pasuruan. Ketidakhadiran ini disebabkan oleh kendala biaya perjalanan ke Bali yang sangat tinggi.

Hal yang paling menyedihkan adalah ketika tim Persipani sudah tiba di Stadion Gelora Samudera Kuta pada tanggal 27 Desember 2024 untuk melawan NZR Sumbersari. Namun, karena hanya ada 11 pemain yang hadir, pertandingan akhirnya dibatalkan.

Komite Disiplin PSSI mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan Persipani dari Liga Nusantara dan menurunkan mereka ke Liga 4 untuk musim berikutnya. Selain itu, klub juga dikenakan denda sebesar Rp150 juta.

6 dari 6 halaman

Poin PSM Dikurangi

PSM Makassar menjadi tim terakhir yang menerima sanksi signifikan pada bulan Desember 2024. Kejadian ini disebabkan oleh insiden saat pertandingan melawan Barito Putera di Stadion Batakan Balikpapan, pada tanggal 22 Desember, di mana PSM secara tidak sengaja menurunkan 12 pemain di lapangan.

Situasi ini muncul ketika terjadi pergantian pemain, dan Barito Putera adalah tim yang pertama kali menyadari kesalahan tersebut. Akibat dari pelanggaran ini, PSM Makassar dijatuhi denda sebesar Rp90 juta. Selain itu, mereka juga harus menerima hukuman berupa kekalahan dengan skor 0-3 dari Barito Putera serta pengurangan tiga poin dari total perolehan poin mereka di klasemen.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini