Liputan6.com, Jakarta Malaysia baru-baru ini melaporkan adanya lonjakan kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV), dengan total 327 kasus sepanjang 2024. Angka ini meningkat 45% dari tahun sebelumnya yang mencatat 225 kasus.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, HMPV adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan dapat menyebabkan gejala mirip flu, terutama pada bayi, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Kasus ini pertama kali terdeteksi melonjak di China, yang kini menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran lebih luas di Asia.
Baca Juga
Kementerian Kesehatan Malaysia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker di tempat ramai, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala berkepanjangan.
Advertisement
Apa Itu Virus HMPV?
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah anggota keluarga virus Pneumoviridae yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 2001 dan telah menjadi penyebab umum penyakit pernapasan di seluruh dunia.
Gejala HMPV sering kali mirip flu biasa, termasuk demam, batuk, sesak napas, dan hidung meler. Pada kasus yang lebih parah, virus ini bisa menyebabkan pneumonia dan bronkitis, terutama pada kelompok rentan.
Menurut Kementerian Kesehatan Malaysia, HMPV bukan penyakit baru dan tidak termasuk dalam daftar penyakit wajib lapor di bawah Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988. Namun, kewaspadaan tinggi tetap diperlukan mengingat virus ini menular melalui droplet udara dan kontak fisik.
Advertisement
Lonjakan Kasus HMPV di China dan Dampaknya di Asia Tenggara
Kasus HMPV di China mencatat lonjakan signifikan sejak akhir 2023, memicu kekhawatiran di negara-negara tetangga, termasuk Malaysia. Lonjakan ini dipicu oleh perubahan cuaca dan peningkatan aktivitas sosial setelah pelonggaran aturan COVID-19.
Pemerintah Malaysia telah meningkatkan pemantauan dan kesiapan menghadapi penyebaran infeksi saluran pernapasan, termasuk HMPV, influenza, dan COVID-19.
Meski tidak ada bukti bahwa HMPV berpotensi menyebabkan pandemi seperti COVID-19, para ahli kesehatan menyoroti perlunya tindakan pencegahan. WHO juga menekankan pentingnya protokol kebersihan, seperti sering mencuci tangan dan memakai masker di tempat umum.
Langkah Pencegahan yang Diterapkan di Malaysia
Agar penyebaran virus HMPV tidak semakin masif, Kementerian Kesehatan Malaysia menyarankan masyarakat untuk:
- Menjaga kebersihan tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
- Menggunakan masker di tempat tertutup atau ramai, terutama bagi mereka yang memiliki gejala.
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Segera memeriksakan diri jika mengalami gejala yang memburuk.
Kementerian juga berencana meningkatkan sosialisasi terkait pencegahan dan memperketat pengawasan di pintu masuk negara untuk meminimalisir risiko penyebaran lebih lanjut.
Advertisement
Apakah Indonesia Perlu Khawatir?
Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, hingga berita ini ditulis, Indonesia belum melaporkan adanya kasus HMPV. Namun, Kementerian Kesehatan RI telah mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat guna mencegah penularan virus.
Menurut Juru Bicara Kemenkes RI, drg. Widyawati, situasi ini akan terus dipantau untuk memastikan kesiapsiagaan jika virus menyebar ke wilayah Indonesia. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada tetapi tidak panik.
1. Apa gejala yang ditimbulkan oleh HMPV?
Gejala utama meliputi demam, batuk, pilek, sesak napas, dan kelelahan. Pada kasus parah, HMPV dapat menyebabkan pneumonia dan bronkitis.
Advertisement
2. Apakah HMPV menular seperti COVID-19?
Ya, HMPV menular melalui droplet udara saat batuk dan bersin, serta melalui kontak fisik dengan permukaan yang terkontaminasi virus.
3. Siapa yang paling rentan terhadap infeksi HMPV?
Kelompok yang paling rentan meliputi bayi, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Advertisement
4. Apakah ada vaksin untuk HMPV?
Saat ini belum ada vaksin untuk HMPV. Pencegahan bergantung pada praktik kebersihan yang baik dan menghindari kontak dengan individu yang terinfeksi.
5. Apakah HMPV bisa menyebabkan pandemi baru?
Meskipun HMPV menyebabkan kekhawatiran, para ahli menyatakan bahwa virus ini tidak memiliki potensi yang sama seperti COVID-19 untuk menyebabkan pandemi global.
Kasus HMPV di Malaysia yang mencapai 327 kasus menyoroti perlunya kewaspadaan di Asia Tenggara. Meski tidak dianggap sebagai ancaman besar, lonjakan ini menjadi pengingat penting untuk menjaga kesehatan dan memperkuat protokol kebersihan.
Masyarakat Indonesia diimbau untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang berencana bepergian ke negara-negara yang mengalami lonjakan kasus. Pemerintah terus memantau situasi untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi penyebaran lebih lanjut.
Â
Â
Â
Advertisement