Liputan6.com, Jakarta Sering terjadi dan dialami banyak orang jika saat buang air besar jadi saat yang tepat mencari inspirasi. Mengingat, ide-ide cemerlang muncul saat BAB. Siapa sangka, hal ini ada penelitian yang membuktikan.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa buang air besar dapat meningkatkan fungsi kognitif dan performa fisik. Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Taipei dengan melibatkan atlet triatlon sebagai partisipan. Hasilnya mengejutkan, aktivitas sederhana ini ternyata berdampak besar pada kinerja otak.
Advertisement
Baca Juga
Tim peneliti menemukan bahwa buang air besar memungkinkan tubuh mengalokasikan energi lebih efisien. Proses ini membantu meningkatkan daya fokus dan performa fisik secara signifikan. Penelitian ini membuka wawasan baru tentang hubungan usus dan otak.
Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum fakta manfaat buang air besar melansir dari Odde, Senin (6/1/2024).Â
Â
BAB Tingkatkan Fokus Mental
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Sports Medicine and Health Science membuktikan manfaat buang air besar bagi tubuh. Aktivitas ini bukan hanya membantu pencernaan, tetapi juga meningkatkan fokus mental. Sembelit, sebaliknya, diketahui dapat menurunkan fungsi kognitif.
Hubungan antara otak dan usus ternyata lebih kompleks dari yang diperkirakan. Kondisi usus yang sehat memungkinkan tubuh mengalokasikan energi lebih efisien. Hal ini berdampak langsung pada ketajaman berpikir dan performa fisik.
"Ada hubungan erat antara kondisi usus dan kemampuan otak dalam bekerja optimal," jelas Chen-Chan Wei, peneliti utama dari Universitas Taipei.
Advertisement
Sembelit Menghambat Alokasi Energi
Penelitian melibatkan 13 atlet triatlon yang diuji dalam tiga kondisi berbeda: sebelum buang air besar, setelah buang air besar, dan setelah mengonsumsi obat pencahar. Hasilnya konsisten di setiap pengujian. Performa atlet meningkat signifikan setelah buang air besar.
Pada tes kognitif Stroop, atlet yang telah buang air besar menunjukkan peningkatan fokus dan ketepatan jawaban. Hal ini membuktikan dampak nyata buang air besar terhadap otak. Lebih dari dua pertiga partisipan mencatat hasil yang lebih baik.
"Sembelit dapat menghambat alokasi energi optimal dalam tubuh, yang akhirnya memengaruhi kinerja otak dan otot," ujar Chia-Hua Kuo dari Universitas Taipei.
Hubungan Kompleks antara Otak dan Usus
Penelitian ini menyoroti koneksi antara otak dan usus yang sering diabaikan. Aktivitas pencernaan ternyata memerlukan energi besar. Ketika usus dalam kondisi penuh, tubuh cenderung memprioritaskan energi untuk proses ini.
Sebaliknya, usus yang kosong memungkinkan energi dialihkan ke otak dan otot. Kondisi ini menjelaskan mengapa buang air besar dapat meningkatkan fokus dan kekuatan fisik. Penemuan ini membuka peluang baru dalam dunia kesehatan.
"Saat tubuh tidak lagi sibuk mencerna, energi dapat dialihkan untuk meningkatkan performa otak dan tubuh," tambah Kuo.
Advertisement
Implikasi bagi Dunia Medis dan Olahraga
Penemuan ini memiliki dampak besar di berbagai bidang, termasuk olahraga dan pengobatan penyakit degeneratif. Atlet dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk mengoptimalkan performa mereka. Sementara itu, dunia medis dapat mengeksplorasi terapi baru untuk penyakit seperti Parkinson.
Namun, para peneliti memperingatkan untuk tidak bergantung pada obat pencahar. Penggunaan yang tidak tepat justru dapat merugikan kesehatan. Solusi terbaik tetap menjaga pola buang air besar yang alami dan sehat.
"Jiwa kita tidak hanya berada di dalam tengkorak, tetapi juga di bagian lain. Dan rektum juga merupakan bagian dari otak," pungkas Kuo dengan penuh refleksi.
Â
Â