Pelatih Shin Tae Yong Resmi Dipecat PSSI, Erick Thohir: Kami Sudah Menemukan Calon Penggantinya

PSSI mengumumkan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Shin Tae Yong di Timnas Indonesia.

Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2024 menjadi alasan utama di balik pemberhentian ini, terutama setelah kekalahan 0-1 melawan Filipina di laga terakhir grup di Stadion Manahan, Solo.

Erick Thohir menegaskan perlunya pelatih yang mampu menerapkan strategi yang lebih efektif, membangun komunikasi lebih baik dengan pemain, dan mengimplementasikan program yang konsisten.

"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik, dan tentu implementasi program yang lebih baik juga, nanti akan ada prosesnya mengenai hubungan kita (dengan Shin Tae-yong) yang sudah berakhir," kata Erick dalam konferensi pers, mengutip instagram pribadinya.

Dalam konferensi pers yang diunggah di akun Instagram resminya, Erick Thohir, yang memiliki 107,408 likes dan ribuan komentar di postingannya, menjelaskan keputusan ini dengan transparansi.

Erick juga menyebut bahwa hubungan profesional dengan Shin Tae Yong diakhiri secara baik-baik setelah pertemuan dengan Sumardji, perwakilan PSSI, pada pagi hari sebelum pengumuman resmi.

"Kami sudah mendapatkan calonnya, nanti juga akan kami undang semua media untuk press conference di tanggal 12 Januari 2025. Dan tentu komposisi pelatih juga bukan leadership tersendiri, tapi komposisi yang kita harapkan untuk sebuah teamwork dan pelatih juga akan didampingi asisten yang kualifikasinya tinggi, supaya ini menjadi improvement, supaya kembali perjuangan kita untuk piala dunia," kata Erick.

PSSI telah memastikan bahwa pelatih pengganti Shin Tae Yong akan diperkenalkan pada 12 Januari 2025, dalam konferensi pers yang dihadiri media nasional.

Ada banyak rumor yang beredar terkait pelatih ini, namun Erick belum membocorkannya lebih lanjut dan meminta media untuk bertemu langsung dan melakukan tanya jawab di tanggal 12 Januari.

“Pelatih baru akan tiba di Indonesia pada 11 Januari malam dan diperkenalkan pada 12 Januari sore,” ujar Erick Thohir.

Pengganti Shin Tae Yong akan menghadapi tantangan besar, terutama dalam membangun mental dan strategi tim yang solid.

Mengutip Bola.net, pelatih baru harus memiliki pemahaman taktik yang kuat, kemampuan komunikasi yang baik, dan pengalaman internasional untuk memajukan Timnas Indonesia.

Kemudian, pelatih baru juga harus mempunya kemampuan menggerakkan timnas yang jauh lebih tinggi dibanding Shin Tae-yong, sehingga skuad Garuda bisa terus terangkat di kancah sepak bola internasional.

Pemecatan Shin Tae Yong memicu reaksi emosional dari para penggemar sepak bola Indonesia. Banyak yang menyayangkan keputusan ini mengingat kontribusinya selama menjabat, termasuk meningkatkan performa Timnas U-23 dan memperbaiki infrastruktur pelatihan.

"Selesaiin dulu kualifikasi woyy baru ganti pelatih, evaluasi nya mengerikan cuma gara gara gagal di aff, makan tu aff," kata warganet protes.

"Keputusan ini harus ada pertanggungjawabannya, kontribusi STY sudah sangat besar sampai timnas ada di posisi sekarang. Apa iya timnas akan jauh lebih baik ke depannya kalau STY diganti," tanya warganet.

"Oke, pak. Kami percaya pada keputusan bapak. Dengan pelatih timnas yang baru, semoga perjalanan kita ke piala dunia berhasil," optimis warganet.

Namun, sebagian lainnya mendukung keputusan PSSI dan berharap pelatih baru mampu membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi di kancah internasional.

Shin Tae Yong dipecat karena gagal membawa Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024.

PSSI akan memperkenalkan pelatih baru pada 12 Januari 2025, namun identitasnya masih dirahasiakan.

Ya, ia dikenal membawa perbaikan dalam taktik permainan dan prestasi di beberapa ajang internasional.

Pelatih baru harus memperkuat strategi, membangun komunikasi tim yang baik, dan mempersiapkan Timnas untuk turnamen mendatang.

Erick Thohir menyebut bahwa keputusan ini didasarkan pada evaluasi kinerja dan kebutuhan strategi baru untuk Timnas.