PSSI baru saja mengambil langkah mengejutkan dengan keputusan terbarunya. Organisasi sepak bola di Indonesia tersebut telah resmi memutuskan hubungan kerja dengan Shin Tae-yong.
Ya, informasi ini diumumkan oleh Erick Thohir pada hari Senin (6/1/2024) siang WIB. Dalam konferensi pers yang digelarnya, ia menyampaikan bahwa kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia telah dihentikan oleh PSSI.
Baca Juga
Keputusan ini memang menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, ada satu pertanyaan besar yang harus segera dijawab oleh PSSI, yaitu siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong.
Advertisement
Erick Thohir sendiri memberi petunjuk bahwa pelatih baru Tim Nasional Indonesia akan berasal dari Belanda. Berdasarkan sejumlah laporan yang beredar, nama calon pelatih Tim Nasional Indonesia akhirnya mengerucut pada satu nama, yaitu Patrick Kluivert.
Seperti apa rekam jejak Patrick Kluivert? Apakah ia bisa menjadi pelatih yang lebih baik untuk Tim Nasional Indonesia?
Simak ulasannya di bawah ini.
Prestasi Klub yang Gemilang
Patrick Kluivert adalah nama yang dikenal baik oleh para penggemar sepak bola. Hal ini karena selama karirnya sebagai pemain, ia memiliki catatan yang mengesankan.
Bermain sebagai penyerang, Kluivert memulai karir profesionalnya di klub besar Belanda, Ajax Amsterdam. Memulai debutnya pada usia muda, ia sukses mencetak 39 gol dalam 70 pertandingan untuk klub yang dikenal sebagai Il Lancierer.
Pada tahun 1997, ia hijrah ke klub besar Italia, AC Milan. Namun, dia hanya bertahan selama satu musim sebelum akhirnya bergabung dengan Barcelona pada tahun 1998.
Di Barcelona, Kluivert bisa dibilang mencapai puncak karirnya. Selama enam tahun membela Las Azulgrana, ia berhasil mencetak total 90 gol dari 182 penampilan.
Setelah masa baktinya di Barcelona, ia sempat bermain untuk beberapa klub lainnya seperti Newcastle United, Valencia, PSV, sebelum akhirnya pensiun di Lille pada tahun 2008.
Advertisement
Pilar Timnas Belanda
Patrick Kluivert tidak hanya mencuri perhatian di level klub, tetapi juga menjadi pemain kunci bagi negaranya, Belanda.
Kluivert memulai debutnya di tim nasional Belanda pada tahun 1994, ketika usianya baru 18 tahun. Sejak saat itu, ia secara konsisten mendapatkan panggilan untuk memperkuat Die Oranje.
Selama kariernya di Timnas Belanda, ia mencatatkan 79 penampilan dan berhasil mencetak 40 gol untuk Die Oranje. Kariernya di tim nasional berakhir pada tahun 2004.
Karir Melatih
Patrick Kluivert dikenal sebagai pemain sepak bola dengan karir yang gemilang. Namun, bagaimana perjalanan karirnya setelah beralih menjadi pelatih?
Setelah gantung sepatu, Kluivert memulai langkahnya di dunia kepelatihan. Langkah pertamanya adalah menjadi asisten Louis van Gaal, di mana ia bertanggung jawab untuk melatih para penyerang.
Selama dua tahun, ia berperan sebagai asisten di AZ Alkmaar. Pada tahun 2010, ia sempat menjajal peran yang sama di Brisbane Roar. Meski begitu, waktunya di Australia tidak berlangsung lama, dan ia kembali ke Belanda untuk melanjutkan karir sebagai asisten pelatih di NEC Nijmegen.
Pengalamannya juga mencakup menangani tim muda Ajax serta tim muda Twente. Namun, selama karir kepelatihannya, ia hanya sekali diberi tanggung jawab sebagai pelatih utama tim senior.
Pada tahun 2023, Kluivert diberikan kepercayaan untuk menjadi pelatih kepala Adama Demirspor, sebuah klub yang berkompetisi di Liga Turki. Sayangnya, ia hanya bertahan selama enam bulan di posisi tersebut.
Advertisement
Karier di Tim Nasional
Patrick Kluivert memiliki pengalaman melatih di tingkat internasional. Pada tahun 2012, ia menjadi bagian dari staf kepelatihan tim nasional Belanda. Mantan pelatihnya di AZ Alkmaar, Louis van Gaal, mengajaknya untuk bergabung dalam tim pelatihannya. Namun, setelah Piala Dunia 2014, Kluivert memilih untuk tidak mengikuti Louis van Gaal yang pindah ke Manchester United sebagai manajer.
Pada tahun 2015, Kluivert diangkat sebagai pelatih kepala Timnas Curacao. Prestasi yang berhasil diraihnya adalah membawa Curacao lolos ke Piala Karibia 2017 dan Piala Emas Concacaf 2017. Di tahun 2018, ia diminta untuk menjadi asisten Clarence Seedorf ketika legenda AC Milan tersebut melatih Timnas Kamerun. Namun, peran ini hanya dilakoninya selama satu tahun.
Pada tahun 2021, Kluivert kembali diminta untuk menjadi pelatih interim Timnas Curacao. Hal ini terjadi karena Guus Hiddink, yang saat itu menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Curacao, terpaksa absen akibat terinfeksi Covid-19. "Prestasi terbaiknya adalah membantu Curacao lolos ke Piala Karibia 2017 dan juga Piala Emas Concacaf 2017." Kluivert dikenal karena kemampuannya dalam membangun tim dan memberikan kontribusi signifikan bagi tim yang dilatihnya.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence