Sukses

Rekam Jejak Karier Patrick Kluivert dan Kontroversinya, Juara Liga Champion hingga Terjerat Utang

Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda, menjadi sorotan sebagai calon pelatih Timnas Indonesia. Namun, perjalanan kariernya penuh liku, mulai dari prestasi gemilang hingga kontroversi besar.

Liputan6.com, Jakarta Nama Patrick Kluivert kembali mencuat ke permukaan setelah disebut sebagai kandidat kuat pelatih baru Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi mengonfirmasi bahwa Kluivert tengah dipertimbangkan untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Shin Tae-yong. Sementara itu, pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, menambahkan keyakinan dengan menyebut bahwa kesepakatan dengan legenda sepak bola Belanda itu hampir final.

Sebagai salah satu talenta terbaik yang pernah dimiliki Belanda, Kluivert memiliki rekam jejak karier yang gemilang sebagai pemain sepak bola. Mulai dari membawa Ajax Amsterdam menjuarai Liga Champions 1995 di usia 18 tahun, hingga tampil sebagai salah satu striker andalan Tim Oranye di berbagai ajang internasional. Namun, perjalanan kariernya tak selalu mulus. Di balik prestasi yang mentereng, Kluivert juga didera berbagai skandal yang mencoreng namanya di dunia sepak bola.

Kini, pertanyaan besar muncul: apakah Patrick Kluivert dapat membawa Timnas Indonesia menuju prestasi yang lebih tinggi? Atau justru ia akan menghadapi tantangan baru yang tak kalah berat dari perjalanan kariernya sebelumnya? Mari kita telusuri kisah hidupnya secara mendalam.

2 dari 9 halaman

Awal Karier dan Kejayaan di Ajax Amsterdam

Patrick Kluivert memulai kariernya di akademi Ajax Amsterdam dan langsung mencuri perhatian publik sepak bola. Di usia 18 tahun, ia menjadi pencetak gol kemenangan Ajax melawan AC Milan pada final Liga Champions 1995. Gol ini tidak hanya membawa Ajax menjadi juara, tetapi juga menjadikan Kluivert salah satu bintang muda paling bersinar di Eropa.

Setelah keberhasilan bersama Ajax, Kluivert terus menunjukkan performa konsisten di liga domestik dan internasional. Bersama Timnas Belanda, ia menjadi pilar penting dalam berbagai turnamen besar, termasuk Euro 2000, di mana ia tampil sebagai pencetak gol terbanyak turnamen. Prestasinya ini mengukuhkan statusnya sebagai salah satu striker terbaik generasi emas Belanda.

Namun, perpindahannya ke AC Milan pada 1996 menjadi babak baru yang kurang mengesankan. Di Italia, Kluivert gagal menunjukkan ketajamannya seperti di Ajax, hingga akhirnya pindah ke Barcelona untuk mengembalikan kariernya ke jalur semula.

3 dari 9 halaman

Puncak Karier di Barcelona

Bersama Barcelona, Kluivert kembali menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang mematikan. Meski tidak pernah meraih gelar pencetak gol terbanyak La Liga, ia tetap menjadi salah satu pemain paling produktif dalam skuat Blaugrana. Gelar juara La Liga musim 1998-1999 menjadi salah satu pencapaian terbesar Kluivert selama berseragam Barcelona.

Selama enam musim di Camp Nou, Kluivert mencetak lebih dari 100 gol di semua kompetisi. Namun, menjelang akhir kariernya bersama Barcelona, penampilannya mulai menurun, dan ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Inggris bersama Newcastle United.

Di usia 28, Kluivert justru menghadapi kesulitan untuk mempertahankan performanya. Ia berpindah-pindah klub hingga akhirnya pensiun di usia 32 tahun setelah bermain untuk klub Prancis, Lille.

4 dari 9 halaman

Karier Kepelatihan dan Peran di Tim Nasional

Setelah gantung sepatu, Kluivert langsung terjun ke dunia kepelatihan. Ia memulai sebagai asisten pelatih di klub Belanda AZ Alkmaar sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia bersama Brisbane Roar. Pada 2014, ia mendampingi Louis van Gaal sebagai asisten pelatih Timnas Belanda di Piala Dunia, di mana mereka berhasil meraih peringkat ketiga.

Kluivert juga sempat melatih tim nasional Curacao pada 2015-2017, mencatatkan beberapa hasil positif. Namun, karier kepelatihannya sering terhenti oleh berbagai faktor, termasuk penunjukan sebagai Direktur Sepak Bola Paris Saint-Germain (PSG) yang tidak berlangsung lama.

Di level klub, ia sempat bergabung dengan Adana Demirspor di Turki sebagai pelatih pada 2023 sebelum namanya kembali mencuat sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia.

5 dari 9 halaman

Kontroversi yang Membayangi Kariernya

Meski memiliki catatan prestasi yang luar biasa, karier Kluivert juga diwarnai oleh kontroversi. Pada 1995, ia terlibat dalam kecelakaan maut yang menewaskan seorang fans Ajax. Atas insiden ini, Kluivert dijatuhi hukuman kerja sosial selama 240 jam.

Pada 1997, namanya sempat dikaitkan dengan tuduhan pelecehan seksual. Meski tidak ada bukti yang cukup untuk menjatuhkan dakwaan, kasus ini tetap mencoreng reputasinya. Skandal perjudian pada 2017 juga menjadi salah satu episode kelam dalam hidupnya, di mana ia dilaporkan memiliki utang sebesar satu juta euro kepada geng kriminal.

Meski begitu, Kluivert selalu berhasil bangkit dari setiap masalah yang ia hadapi.

6 dari 9 halaman

Peluang di Timnas Indonesia

Jika benar ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, Kluivert akan menghadapi tantangan besar untuk membawa Garuda bersinar di kancah internasional. Kontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan menunjukkan komitmen PSSI terhadap kepemimpinannya.

Kesuksesan Kluivert di timnas akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan kondisi sepak bola Indonesia yang berbeda dengan Eropa.

7 dari 9 halaman

1. Siapa Patrick Kluivert?

Patrick Kluivert adalah mantan pemain sepak bola Belanda yang kini dikenal sebagai pelatih. Ia pernah membawa Ajax Amsterdam juara Liga Champions pada 1995.

8 dari 9 halaman

2. Apa saja kontroversi yang pernah melibatkan Kluivert?

Kluivert pernah terlibat dalam kasus kecelakaan maut pada 1995, tuduhan pelecehan seksual pada 1997, dan skandal utang perjudian pada 2017.

9 dari 9 halaman

3. Apa tantangan terbesar Kluivert di Timnas Indonesia?

Tantangan terbesar Kluivert adalah membawa Timnas Indonesia bersaing di tingkat internasional dan memenuhi ekspektasi besar dari publik sepak bola nasional.

Video Terkini