Liputan6.com, Jakarta Soto Banjar adalah makanan khas daerah Kalimantan Selatan yang telah menjadi ikon kuliner nusantara dengan cita rasa unik dan memikat. Hidangan berkuah ini memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari berbagai jenis soto lainnya di Indonesia, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik penyajiannya yang khas.
Berbicara tentang kuliner Indonesia, soto Banjar adalah makanan khas daerah yang memiliki sejarah panjang dan menarik. Perpaduan berbagai budaya, mulai dari pengaruh Tiongkok, Arab, India, hingga Belanda, telah membentuk cita rasa soto Banjar yang kita kenal saat ini. Keunikannya terletak pada penggunaan rempah-rempah pilihan dan teknik memasak yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Sebagai salah satu warisan kuliner Indonesia, soto Banjar adalah makanan khas daerah yang terus berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat Kalimantan Selatan. Kelezatan kuahnya yang gurih, aroma rempah yang menggoda, serta berbagai komponen pelengkap yang harmonis menjadikan soto Banjar adalah makanan khas daerah yang patut dibanggakan dan terus dilestarikan.
Advertisement
Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum sejarah dan resep lengkapnya, pada Selasa (7/1).
Sejarah dan Asal Usul Soto Banjar
Sejarah soto Banjar memiliki cerita yang menarik dan beragam versi. Salah satu versi menyebutkan bahwa kuliner ini berawal dari pengaruh pedagang Tiongkok yang berlayar melalui jalur perdagangan laut Jawa. Para pedagang ini membawa masakan kanton dari Tiongkok Selatan yang menggunakan kuah kaldu jeroan, yang dalam bahasa Tiongkok disebut dengan berbagai istilah seperti "Jao to", "Shao du", atau "Zhu du".
Perkembangan soto Banjar semakin kaya dengan adanya akulturasi budaya melalui perkawinan antara pedagang Tiongkok dengan masyarakat pribumi. Tidak hanya itu, kehadiran berbagai bangsa seperti Belanda, Arab, dan India yang menetap di tanah Banjar juga memberikan sentuhan unik pada citarasa soto ini. Masyarakat Banjar kemudian mengadaptasi hidangan ini dengan menambahkan cita rasa lemak kaldu, susu, dan sentuhan manis dari kayu manis yang menjadi ciri khas mereka.
Proses akulturasi ini menghasilkan hidangan yang unik dan berbeda dari soto-soto lainnya di Indonesia. Soto Banjar mengadopsi berbagai elemen terbaik dari beragam budaya kuliner, namun tetap mempertahankan identitas lokalnya yang kuat. Penggunaan ayam kampung sebagai bahan utama dan berbagai rempah khas nusantara menjadikan soto ini memiliki karakteristik tersendiri.
Seiring berjalannya waktu, popularitas soto Banjar terus meningkat dan kini dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Penyebarannya yang luas membuat kuliner ini semakin dikenal dan diapresiasi oleh berbagai kalangan, menjadikannya salah satu warisan kuliner nusantara yang paling dicari.
Advertisement
Keunikan dan Karakteristik Soto Banjar
Soto Banjar memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari soto lainnya di Indonesia. Ciri khas pertama terletak pada kuahnya yang berwarna bening kekuningan tanpa menggunakan kunyit seperti soto pada umumnya. Kuah ini memiliki rasa yang kompleks hasil dari perpaduan berbagai rempah seperti kayu manis, biji pala, cengkih, dan kapulaga yang memberikan aroma harum yang khas.
Keunikan lainnya terletak pada penggunaan ayam kampung sebagai bahan utama. Pemilihan ayam kampung bukan tanpa alasan, daging ayam kampung memiliki tekstur yang lebih kenyal dan rasa yang lebih gurih dibandingkan ayam broiler. Daging ayam ini kemudian disuwir-suwir halus agar mudah disantap dan menyatu dengan kuah.
Soto Banjar juga dikenal dengan citarasa yang seimbang antara gurih, asin, dan sedikit manis yang berasal dari campuran kayu manis. Berbeda dengan soto lainnya, Soto Banjar terkadang ditambahkan susu kental manis atau telur yang membuat kuahnya sedikit keruh namun memberikan rasa yang lebih kaya.
Dalam penyajiannya, Soto Banjar selalu dilengkapi dengan berbagai komponen pelengkap yang khas. Perkedel kentang menjadi pelengkap wajib yang jarang ditemui pada jenis soto lainnya. Ditambah dengan bihun, telur bebek, potongan wortel, ketupat atau lontong, serta taburan bawang goreng dan seledri yang menambah kompleksitas rasa dan tekstur.
Cara Penyajian dan Pelengkap Soto Banjar
Penyajian Soto Banjar memiliki tata cara khusus yang telah menjadi tradisi. Dimulai dengan menyusun bihun atau soun yang telah direbus, kemudian ditambahkan suwiran ayam kampung di atasnya. Telur rebus dan perkedel kentang menjadi komponen yang tak boleh ketinggalan dalam setiap penyajian.
Kuah panas yang aromatis kemudian dituangkan ke dalam mangkuk berisi komponen-komponen tersebut. Sebagai sentuhan akhir, ditaburkan irisan daun seledri dan bawang goreng yang menambah aroma segar dan gurih. Jeruk nipis selalu disediakan sebagai pelengkap yang dapat diperas sesuai selera untuk memberikan sentuhan asam segar pada kuah.
Di daerah asalnya, warung Soto Banjar biasanya juga menyajikan menu pendamping berupa sate ayam. Selain itu, dikenal pula istilah "nasi sop" yang merupakan variasi penyajian Soto Banjar di mana kuah dituangkan langsung ke atas nasi, berbeda dengan penyajian tradisional yang menggunakan ketupat atau lontong.
Pelengkap lain yang tak kalah penting adalah sambal dan kecap yang dapat ditambahkan sesuai selera. Kombinasi semua elemen ini menciptakan harmoni rasa yang membuat Soto Banjar begitu dicintai dan dirindukan oleh penikmatnya.
Advertisement
Resep dan Cara Membuat Soto Banjar
Membuat Soto Banjar yang otentik memerlukan perhatian khusus terhadap pemilihan bahan dan proses pembuatan.Â
Bahan Utama:
- 500 gr fillet dada ayam kampung tanpa kulit
- 1,5 liter air
Bumbu Halus:
- 10 butir bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 3 butir kemiri (disangrai)
- 1 cm kunyit
- 1 sdt garam
- 1 sdt merica putih bubuk
Rempah-rempah:
- 3 butir kapulaga
- 2 butir cengkih
- 2 butir pekak (bunga lawang)
- 2 buah biji pala (dibelah)
- 1 batang kayu manis ukuran sedang
Bahan Pelengkap:
- 125 gr soun atau bihun (rebus)
- 4 buah ketupat atau lontong (potong-potong)
- 2 butir telur ayam (rebus)
- 4 buah perkedel kentang
- 2 batang daun seledri (iris tipis)
- Bawang merah goreng
- 1 buah jeruk nipis (potong)
- 2 sdm minyak untuk menumis
Cara Membuat:
- Rebus daging ayam kampung dalam 1,5 liter air hingga matang dan empuk
- Angkat ayam, suwir-suwir dagingnya, sisihkan air kaldu untuk kuah
- Haluskan semua bahan bumbu halus hingga benar-benar lembut
- Panaskan minyak dalam wajan, tumis bumbu halus hingga harum dan matang
- Masukkan semua rempah-rempah utuh ke dalam tumisan bumbu
- Tuang tumisan bumbu ke dalam kaldu ayam yang sudah disaring
- Masak kuah dengan api sedang, tambahkan garam dan penyedap secukupnya
- Koreksi rasa sesuai selera, masak hingga bumbu meresap dan kuah mengental
- Rebus soun atau bihun hingga lunak tapi tidak lembek, tiriskan
- Siapkan mangkuk saji, tata soun atau bihun di dalamnya
- Tambahkan suwiran ayam di atas soun
- Letakkan potongan ketupat atau lontong
- Susun perkedel kentang dan telur rebus di pinggir mangkuk
- Siram dengan kuah panas
- Taburi dengan daun seledri dan bawang goreng
- Sajikan hangat dengan perasan jeruk nipis
Waktu Persiapan:
Persiapan: 30 menit
Memasak: 60 menit
Total: 90 menit
Porsi:
4-5 porsi
Tips Memasak:
- Gunakan ayam kampung untuk hasil kaldu yang lebih gurih
- Tumis bumbu hingga benar-benar matang untuk menghilangkan bau langu
- Rebus soun/bihun jangan terlalu lama agar tidak lembek
- Sajikan selagi panas untuk cita rasa terbaik
- Geprek sedikit rempah-rempah sebelum dimasak agar aromanya lebih keluar
- Simpan kuah dan pelengkap terpisah jika ingin disimpan untuk later
Catatan:
- Dapat disimpan di kulkas hingga 2 hari
- Hangatkan kuah sebelum disajikan kembali
- Perkedel kentang sebaiknya digoreng sesaat sebelum disajikan agar tetap renyah
- Kuah soto bisa ditambah susu kental manis sesuai selera untuk variasi rasa