Liputan6.com, Jakarta Kevin O'Leary, bintang reality show "Shark Tank" yang dikenal dengan julukan "Mr. Wonderful," baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk membeli TikTok. O'Leary berencana melakukan akuisisi ini dengan dukungan investor yang bersedia menyumbang saham demi menjadikan TikTok sebagai perusahaan milik Amerika.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap undang-undang terbaru di Amerika Serikat yang mengharuskan ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, untuk melepas kepemilikannya atas operasi TikTok di AS. O'Leary menggunakan platform penggalangan dana StartEngine untuk mengukur minat publik dalam membantu rencana ambisius ini.
"Ini adalah kesempatan besar untuk menjaga TikTok tetap beroperasi di AS sebagai platform yang aman dan terpercaya," kata O'Leary dalam pengumumannya di StartEngine.
Advertisement
Ia menegaskan komitmennya untuk menjadikan TikTok sebagai perusahaan milik Amerika yang bebas dari pengaruh asing.
Langkah Penggalangan Dana dan Dukungan Investor
O'Leary memulai penggalangan dana publik melalui StartEngine dengan tujuan menggalang dukungan dari investor yang tertarik untuk menyelamatkan TikTok dari kemungkinan larangan di Amerika Serikat. Ia menyebut langkah ini sebagai "Rencana Tuan Wonderful untuk Membeli TikTok," yang mencerminkan optimisme terhadap prospek kepemilikan baru.
Menurut pengumuman di StartEngine, penawaran tersebut menggunakan model "Regulation A+ Test the Waters," yang memungkinkan partisipasi publik dalam tahap awal proses penggalangan dana. Investor yang tertarik akan mendapatkan informasi lebih lanjut ketika penawaran resmi diluncurkan.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, O'Leary mengungkapkan bahwa ia yakin seseorang akan membeli TikTok, meskipun bukan perusahaan besar seperti Meta atau Google karena keterbatasan regulasi.
"Saya akan membelinya. TikTok adalah platform periklanan yang sangat sukses dan bernilai miliaran dolar,” ujarnya.
Advertisement
Tekanan Regulasi AS dan Tenggat Waktu ByteDance
Undang-undang baru di AS memberi ByteDance waktu hingga 19 Januari 2025 untuk menjual operasi TikTok di Amerika. Presiden Joe Biden memiliki opsi untuk memperpanjang tenggat waktu hingga tiga bulan jika ada kemajuan signifikan dalam proses divestasi.
Namun, laporan dari Reuters menyebutkan bahwa ByteDance mungkin lebih memilih untuk menutup aplikasi tersebut di AS daripada menjualnya. Keputusan ini disebabkan oleh algoritma TikTok yang dianggap sebagai aset inti perusahaan dan sulit dipisahkan dari aplikasi.
Menurut sumber yang dekat dengan ByteDance, algoritma TikTok memiliki peran vital dalam operasinya dan berbagi sistem inti dengan aplikasi Douyin yang populer di Tiongkok. Akibatnya, penjualan TikTok tanpa algoritma tersebut dinilai tidak layak.
Minat Akuisisi dari Beberapa Tokoh Bisnis Ternama
Kevin O'Leary bukan satu-satunya tokoh bisnis yang menunjukkan minat untuk mengakuisisi TikTok. Beberapa pengusaha lain juga telah mengutarakan rencana serupa dalam beberapa tahun terakhir.
Pada awal tahun 2024, mantan CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick, dilaporkan sedang mempertimbangkan pembelian TikTok. Selain itu, mantan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin juga sedang mengumpulkan kelompok investor untuk tujuan yang sama.
Pada tahun 2020, Larry Ellison, salah satu pendiri Oracle, bersama Walmart, mencoba mengakuisisi saham TikTok di AS. Namun, upaya tersebut gagal setelah TikTok berhasil menantang perintah pemerintahan Trump yang mengharuskannya menjual operasinya.
Advertisement
Masa Depan TikTok di AS: Tantangan dan Peluang
Meskipun TikTok menghadapi ancaman larangan di AS, Kevin O'Leary dan investor lainnya melihat peluang besar di balik situasi ini. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif global dan pendapatan tahunan sebesar $16 miliar, TikTok dinilai memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Namun, tantangan hukum dan regulasi tetap menjadi hambatan utama dalam proses akuisisi. ByteDance kemungkinan akan terus melawan undang-undang yang berlaku sambil mengeksplorasi opsi hukum untuk mempertahankan kepemilikannya.
Sementara itu, O'Leary menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah AS untuk memastikan proses transisi yang lancar.
1. Mengapa TikTok Terancam Dilarang di AS?
TikTok menghadapi ancaman larangan di AS karena kekhawatiran keamanan data pengguna. Pemerintah AS mencurigai bahwa TikTok dapat digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengakses data pribadi warga Amerika.
Advertisement
2. Siapa Kevin O'Leary?
Kevin O'Leary adalah investor terkenal asal Kanada dan bintang acara "Shark Tank." Ia dikenal dengan julukan "Mr. Wonderful" dan memiliki rekam jejak sukses dalam dunia bisnis, termasuk penjualan The Learning Company senilai $3,8 miliar.
3. Apa Langkah ByteDance Jika Tidak Bisa Menjual TikTok?
Menurut laporan, ByteDance mungkin akan menutup TikTok di AS jika tidak dapat menjualnya. Hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam memisahkan algoritma inti TikTok dari sistem operasional ByteDance.
Advertisement
4. Berapa Nilai TikTok Saat Ini?
TikTok memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan dan menghasilkan pendapatan tahunan sekitar $16 miliar di AS, menjadikannya salah satu platform media sosial paling sukses saat ini.