Sukses

Gejala Virus HMPV yang Harus Diwaspadai, Dikabarkan Sudah Ada di Indonesia

Waspadai gejala virus HMPV yang mirip flu, berisiko serius. Kenali pencegahan dan pengobatannya di sini.

Liputan6.com, Jakarta Virus Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi sorotan setelah laporan penyebarannya di beberapa negara, termasuk Indonesia. Virus ini menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa, tetapi dalam beberapa kasus bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau kambuhnya asma.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi bahwa HMPV bukanlah virus baru dan sudah ada di Indonesia sejak lama. Meski memiliki karakteristik yang serupa dengan flu, HMPV memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi, sehingga penting untuk mengenali gejala dan memahami langkah pencegahan guna menghindari penyebaran yang lebih luas.

Yuk kenalan dengan virus HMPV yang belakangan ramai dibicarakan, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Selasa (7/1).

2 dari 11 halaman

Sudah Sampai di Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini menyampaikan bahwa virus tersebut sudah masuk ke Indonesia. Menurutnya, penyakit ini sudah lama ada di Indonesia dan mungkin saja menjangkiti masyarakat dengan gejala mirip flu dan batuk.

Meski demikian, dirinya meminta masyarakat agar tidak khawatir dan perlu terus meningkatkan kondisi kesehatan tubuh. Dirinya juga menegaskan jika virus ini berbeda dengan COVID-19 yang beberapa tahun lalu menjangkiti dunia. Rata-rata, yang terjangkit merupakan anak-anak.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Budi, mengutip laman Kemenkes RI.

3 dari 11 halaman

Apa Itu Virus HMPV?

Merujuk alodokter.com, Human Metapneumovirus (HMPV) merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan dan termasuk dalam keluarga Pneumoviridae. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 di Belanda dan telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

HMPV menular melalui percikan cairan atau droplet saat batuk dan bersin, serta kontak langsung dengan penderita atau benda yang terkontaminasi. Virus ini dapat menyerang semua usia, tetapi lebih berisiko pada anak-anak, lansia, dan individu dengan gangguan imun.

Puncak penyebaran virus ini biasanya terjadi pada musim dingin dan awal musim semi di negara empat musim, sedangkan di negara tropis seperti Indonesia, kasus HMPV cenderung meningkat pada musim hujan.

4 dari 11 halaman

Gejala Virus HMPV yang Perlu Diwaspadai

Gejala HMPV sering kali menyerupai flu biasa, namun dapat berkembang menjadi kondisi serius jika tidak ditangani dengan baik. Gejala umum yang dilaporkan meliputi:

  1. Batuk.
  2. Demam.
  3. Hidung tersumbat.
  4. Sesak napas.
  5. Kulit ruam.
  6. Menyebabkan mengi atau suara napas yang berbunyi seperti siulan.
  7. Sakit tenggorokan.
  8. Kelelahan yang ekstrem, terutama pada anak-anak dan lansia dengan penyakit penyerta.
  9. Dalam kondisi yang lebih parah, virus ini dapat memicu komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
  10. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala memburuk atau berlangsung lebih dari satu minggu.
5 dari 11 halaman

Penyebab dan Cara Penularan HMPV

HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan penderita atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh, seperti air liur dan lendir hidung. Penyebaran juga dapat terjadi melalui tangan yang menyentuh permukaan terkontaminasi kemudian menyentuh wajah tanpa mencuci tangan.

Lingkungan yang padat dan tertutup, seperti sekolah, kantor, dan transportasi umum, menjadi tempat ideal bagi virus ini untuk menyebar dengan cepat. Risiko penularan juga meningkat pada kelompok dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Selain itu, penggunaan barang pribadi secara bergantian, seperti alat makan dan handuk, juga berpotensi mempercepat penyebaran virus ini, terutama di kalangan anak-anak.

6 dari 11 halaman

Pencegahan Virus HMPV

Meskipun belum ada vaksin khusus untuk HMPV, langkah pencegahan yang efektif dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik menjadi tindakan dasar untuk mencegah penularan.

Hindari kontak langsung dengan individu yang menunjukkan gejala flu, dan gunakan masker di tempat umum, terutama jika sedang merasa tidak enak badan. Membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan meja, juga penting untuk mencegah penyebaran.

Menjaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat, tidur cukup, dan berolahraga secara teratur menjadi kunci utama dalam melindungi diri dari infeksi virus ini.

"Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” tambah Menkes.

7 dari 11 halaman

Pengobatan untuk Mengatasi Infeksi HMPV

Saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk HMPV, namun perawatan yang diberikan bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul. Obat penurun demam seperti paracetamol dan obat batuk dapat digunakan untuk meringankan keluhan.

Menggunakan pelembap udara atau humidifier membantu menjaga kelembapan udara dan memperlancar pernapasan, terutama bagi penderita yang mengalami sesak napas. Konsumsi air hangat dan istirahat yang cukup juga dianjurkan untuk mempercepat proses pemulihan.

Jika gejala tidak membaik dalam 3-5 hari, atau muncul komplikasi seperti kesulitan bernapas dan demam tinggi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

8 dari 11 halaman

Apa itu virus HMPV?

HMPV adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan dengan gejala mirip flu, namun dapat memburuk menjadi pneumonia.

9 dari 11 halaman

Bagaimana cara mencegah penularan HMPV?

Pencegahan meliputi mencuci tangan, memakai masker, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari kontak dengan orang sakit.

10 dari 11 halaman

Apakah HMPV bisa sembuh sendiri?

Ya, HMPV biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, namun kasus berat memerlukan penanganan medis.

11 dari 11 halaman

Siapa yang berisiko tinggi terkena HMPV?

Anak-anak, lansia, dan individu dengan gangguan imun lebih rentan mengalami komplikasi dari infeksi HMPV.

 

Video Terkini