Sukses

Mengenal Patrick Kluivert, Sosok yang Dirumorkan jadi Pengganti Shin Tae Yong

Perjalanan Karier Patrick Kluivert, dari pemain hingga kini jadi pelatih.

Liputan6.com, Jakarta Nama Patrick Kluivert tengah menjadi sorotan di dunia sepak bola Indonesia setelah PSSI memutuskan untuk mengakhiri kontrak Shin Tae Yong sebagai pelatih timnas Indonesia. Mantan striker Barcelona dan timnas Belanda ini disebut-sebut akan menjadi sosok yang akan menggantikan posisi pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Patrick Kluivert merupakan legenda sepak bola Belanda yang memiliki rekam jejak gemilang sebagai pemain. Selama kariernya, Patrick Kluivert telah membela sejumlah klub elite Eropa seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan Lille. Prestasinya yang paling menonjol adalah saat memperkuat Barcelona dengan torehan 124 gol dari 249 penampilan.

Setelah pensiun sebagai pemain, Patrick Kluivert memulai karier barunya sebagai pelatih. Ia telah menangani berbagai klub dan timnas, mulai dari menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar, timnas Belanda, hingga jabatan terakhirnya sebagai pelatih kepala Adana Demirspor di Liga Turki pada tahun 2023.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, perjalanan karir Patrick Kluivert, pada Selasa (7/1).

2 dari 4 halaman

Perjalanan Karier Patrick Kluivert sebagai Pemain

Lahir di Amsterdam pada 1 Juli 1976, Kluivert memulai kariernya di akademi Ajax Amsterdam sejak usia 7 tahun. Debutnya bersama tim senior Ajax terjadi pada 21 Agustus 1994 saat berusia 18 tahun dalam ajang Piala Super Belanda melawan Feyenoord. Ia langsung mencatatkan namanya di papan skor dalam laga tersebut.

Prestasi terbesar Kluivert bersama Ajax adalah menjuarai Liga Champions UEFA 1995. Dalam final melawan AC Milan di Wina, ia mencetak gol kemenangan di menit ke-85 dan mencatatkan sejarah sebagai pemain termuda yang mencetak gol di final Liga Champions dengan usia 18 tahun, 10 bulan, dan 23 hari.

Setelah meninggalkan Ajax, Kluivert bergabung dengan AC Milan namun hanya bertahan satu musim dengan torehan 6 gol dari 27 pertandingan Serie A. Karier terbaiknya justru terjadi saat membela Barcelona selama enam musim (1998-2004). Bersama Rivaldo, ia membentuk duet mematikan yang mengantarkan Barcelona meraih gelar La Liga pada musim 1998/1999.

Di level internasional, Kluivert membela timnas Belanda dari tahun 1994 hingga 2004 dengan catatan 40 gol dari 79 penampilan. Ia menjadi pencetak gol terbanyak di Euro 2000 dengan 5 gol, meski Belanda harus tersingkir di semifinal. Prestasi individunya diakui dengan masuk dalam daftar FIFA 100, yang berisi 125 pesepak bola terbaik yang masih hidup yang dipilih oleh Pelé.

3 dari 4 halaman

Perjalanan Patrick Kluivert sebagai Pelatih

Setelah gantung sepatu pada tahun 2008, Kluivert memulai karier kepelatihannya sebagai asisten di AZ Alkmaar. Kariernya berlanjut dengan menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar dan NEC Nijmegen pada tahun 2010. Prestasi pertamanya sebagai pelatih diraih saat menangani Jong FC Twente dengan menjuarai liga cadangan nasional Belanda pada musim 2011/2012.

Kesempatan besar datang ketika ia dipercaya menjadi asisten pelatih timnas Belanda di bawah asuhan Louis van Gaal pada tahun 2012-2014. Bersama tim oranye, ia turut berkontribusi dalam kesuksesan Belanda meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2014 di Brasil.

Pengalaman pertamanya sebagai pelatih kepala di level internasional dimulai saat menangani timnas Curacao pada tahun 2015-2016. Ia kemudian mendapat kesempatan menjabat sebagai direktur olahraga di Paris Saint-Germain (2016-2017) dan manajer akademi Barcelona (2019-2021). Posisi terakhirnya adalah sebagai pelatih kepala Adana Demirspor di Liga Turki dengan catatan 9 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 5 kekalahan dari 20 pertandingan.

Gaya Bermain dan Karakteristik Patrick Kluivert

Meski bertubuh tinggi, Kluivert dikenal memiliki kecepatan dan sentuhan pertama yang luar biasa. Mirip dengan Ronaldo dari Brasil, ia sering menggunakan berbagai trik, termasuk putaran Cruyff yang efektif untuk melewati bek berkat kecepatannya, kemampuan teknis yang kuat, kontrol bola yang baik, dan kecerdasan dalam membaca permainan.

Postur tinggi dan fisiknya yang kuat membuat Kluivert sangat dominan dalam duel udara. Ia bahkan dianggap memiliki salah satu kemampuan menyundul terbaik pada masanya. Sebagai pemain yang serba bisa, Kluivert tidak hanya pandai mencetak gol tetapi juga memiliki visi bermain yang baik dan mampu bermain di berbagai posisi di lini serang.

4 dari 4 halaman

Prestasi dan Pencapaian

Selama kariernya sebagai pemain, Kluivert meraih berbagai gelar bergengsi. Bersama Ajax, ia memenangkan Eredivisie (1994-95, 1995-96), Liga Champions UEFA (1994-95), Piala Super UEFA (1995), dan Piala Interkontinental (1995). Sementara bersama Barcelona, ia meraih gelar La Liga pada musim 1998-99.

Di level internasional, prestasinya termasuk menjadi pencetak gol terbanyak di Euro 2000 dengan lima gol dan masuk dalam Tim Terbaik Turnamen. Kluivert juga mendapat penghargaan Bravo Award pada tahun 1995 dan masuk dalam daftar FIFA 100 yang berisi pemain-pemain terbaik sepanjang masa.

Sebagai pelatih, prestasi terbesarnya adalah membawa Jong Twente menjuarai Beloften Eredivisie (liga cadangan Belanda) pada musim 2011-12. Ia juga memiliki rekor kemenangan yang cukup baik sebagai pelatih kepala dengan persentase kemenangan 42,1% dari total 38 pertandingan yang dijalaninya bersama Curacao dan Adana Demirspor.