Sukses

Pria Ini Berlari 21,15 Km Menulis "2025" Berbentuk Ular, Bikin Netizen Bingung

Seorang pelari asal Singapura menciptakan seni berbentuk ular menggunakan aplikasi Strava, yang memancing kebingungan di kalangan netizen internasional.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Singapura membuat sensasi dengan berlari dan menelusuri rute yang membentuk angka "2025" dalam bentuk ular. Aksi kreatif ini dilakukan untuk menyambut Tahun Ular, yang merupakan salah satu tahun dalam siklus zodiak Tionghoa.

Dilansir Liputan6.com dari Mothership, Selasa (7/1/2025), karya seni unik itu memicu berbagai pertanyaan dari publik, terutama bagaimana pria tersebut bisa berhasil membuat rute tersebut, mengingat bentuknya yang rumit dan seolah-olah melibatkan jalur di halaman belakang rumah orang lain.

Pelari yang bernama Cheng Hock Toh itu membagikan rute sejauh 21,15 km yang dilalui di daerah Tampines pada tanggal 1 Januari melalui grup Facebook Strava Art. Postingan tersebut langsung viral, mendapatkan lebih dari 57.000 suka dan lebih dari 600 komentar.

Toh menyelesaikan rute tersebut dalam waktu 2 jam 25 menit untuk menggambar ular. Ini bukan kali pertama Cheng menciptakan seni dari rute larinya. Pada perayaan Natal sebelumnya, ia juga membuat desain rute yang menyerupai Santa Claus dan manusia salju.

2 dari 3 halaman

Lari membentuk ular dengan aplikasi Strava

Seorang pelari asal Singapura menciptakan seni berbentuk ular menggunakan aplikasi Strava, yang memancing kebingungan di kalangan netizen internasional. Pelari menggunakan rute mereka sebagai media untuk menciptakan seni pada peta.

Strava sendiri merupakan aplikasi populer yang digunakan untuk melacak aktivitas lari, menyediakan informasi seperti jarak, waktu, dan kecepatan. Aplikasi itu juga memetakan rute yang dilalui selama aktivitas.

Pada Rabu (1/1/2025), pelari bernama Toh Cheng Hock merayakan Tahun Baru dengan menggambar ular di kawasan Tampines sebagai perayaan Tahun Ular. Ular berwarna oranye tersebut juga membentuk angka "2025" lengkap dengan lidah bercabang sebagai detail tambahan.

Banyak netizen internasional memberikan pendapat mereka tentang seni tersebut, memuji kompleksitas desain ular sekaligus angka "2025". Namun, sejumlah netizen kebingungan bagaimana Toh bisa membuat rute sedemikian rupa.

3 dari 3 halaman

Kekaguman netizen sekaligus rasa bingung

Banyak yang memuji Cheng atas desainnya yang luar biasa, tetapi tidak sedikit juga yang kebingungan tentang bagaimana ia bisa membuat desain tersebut. Seorang komentator bertanya, "Apa Anda berlari melalui halaman belakang rumah orang lain?"

Komentar lain menyebutkan bahwa Singapura memiliki banyak gedung bertingkat tinggi, dan Cheng mungkin melewati area void deck (ruang terbuka di bawah blok apartemen HDB), sehingga terlihat seolah-olah ia berlari melalui rumah-rumah warga.

Salah satu metode yang disarankan untuk membuat karya seni seperti itu adalah dengan menghentikan dan memulai kembali aplikasi pelacak rute di lokasi tertentu. Teknik ini memungkinkan pelari untuk membentuk garis dan lengkungan yang diperlukan pada peta tanpa harus benar-benar melintasi area yang tidak dapat diakses.

Kreativitas Cheng menjadi bukti bahwa seni bisa diciptakan dari hal-hal sederhana seperti berlari. Aksi ini tidak hanya menginspirasi komunitas pelari, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan sedikit imajinasi, kegiatan sehari-hari dapat menjadi luar biasa.