Sukses

Wisata Batu Kuda, Pesona Alam dan Sejarah di Kaki Gunung Manglayang

Wisata Batu Kuda hadir sebagai destinasi alam yang memikat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Wisata Batu Kuda hadir sebagai destinasi alam yang memikat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Terletak di ketinggian 1.150-1.300 mdpl, wisata Batu Kuda menawarkan pengalaman unik dengan perpaduan keindahan alam dan nilai sejarah yang kental. Tempat ini menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang ingin melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan sambil menikmati kesejukan udara pegunungan.

Keberadaan wisata Batu Kuda yang tersembunyi di tengah rimbunnya hutan lindung Gunung Manglayang memberikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Dengan latar belakang hutan pinus yang menjulang dan udara yang sejuk, wisata Batu Kuda menjadi sanctuary alami yang menawarkan berbagai aktivitas outdoor, mulai dari camping hingga trekking santai yang cocok untuk semua kalangan.

Tak hanya menawarkan keindahan alam, wisata Batu Kuda juga menyimpan pesona sejarah yang memikat melalui keberadaan situs megalitikum berupa batu andesit raksasa berbentuk kepala kuda. Sejak ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional pada tahun 2010, tempat ini semakin diminati oleh wisatawan yang ingin menikmati perpaduan wisata alam dan budaya dalam satu lokasi.

Untuk referensi Anda, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi seputra wisata batu kuda, pada Rabu (8/1).

2 dari 4 halaman

Lokasi dan Aksesibilitas

Wisata Batu Kuda berlokasi di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lokasinya yang strategis, hanya berjarak 18 kilometer dari pusat Kota Bandung, menjadikannya mudah dijangkau dengan waktu tempuh sekitar 42 menit dari Gedung Sate. Meski berada di area pegunungan, akses jalan menuju lokasi sudah cukup baik dan dapat dilalui berbagai jenis kendaraan.

Untuk mencapai situs utama Batu Kuda, pengunjung perlu melakukan trekking sejauh 700 meter dari pintu masuk. Jalur yang disediakan cukup ramah untuk semua kalangan, dengan tangga dan jalur khusus yang telah disiapkan oleh pengelola. Meski tidak permanen, fasilitas ini tetap aman dan nyaman untuk digunakan pengunjung.

Fasilitas dan Biaya Kunjungan

Wisata Batu Kuda dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai untuk mendukung kenyamanan pengunjung. Area camping yang luas menjadi salah satu fasilitas unggulan, dilengkapi dengan penyewaan alat-alat camping bagi pengunjung yang ingin bermalam. Tersedia juga toilet umum, mushola, dan warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman. Gazebo-gazebo yang tersebar di area wisata menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan.

Dari segi biaya, wisata ini tergolong sangat terjangkau dengan tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang. Bagi yang membawa kendaraan, biaya parkir dikenakan tarif Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Sementara untuk bus pariwisata kecil, tarif parkir sebesar Rp 25.000. Bagi yang ingin berkemah, biaya tambahan sebesar Rp 15.000 per hari akan dikenakan untuk penggunaan area camping.

Wisata Batu Kuda beroperasi 24 jam setiap hari, memberikan fleksibilitas waktu kunjungan bagi wisatawan. Namun, untuk aktivitas wisata reguler, waktu terbaik adalah antara pukul 08.00-18.00 WIB ketika kondisi pencahayaan optimal untuk menikmati pemandangan dan melakukan berbagai aktivitas outdoor.

3 dari 4 halaman

Daya Tarik dan Aktivitas

Salah satu daya tarik utama Wisata Batu Kuda adalah situs megalitikum berupa batu andesit raksasa yang menyerupai kepala kuda. Situs ini dipercaya berasal dari zaman megalitikum, sekitar 2.000-500 SM, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Selain batu utama, terdapat juga beberapa peninggalan megalitikum lain seperti menhir, dolmen, dan batu pipih yang tersebar di area situs.

Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas menarik di Wisata Batu Kuda:

  • Camping di tengah hutan pinus menawarkan pengalaman bermalam yang mengesankan dengan suasana alam yang tenang dan sejuk.
  • Trekking santai menuju situs utama memberikan kesempatan untuk menikmati pemandangan alam sambil berolahraga ringan.
  • Hammocking di antara pepohonan pinus dengan biaya sewa Rp 20.000 tanpa batasan waktu menjadi aktivitas favorit untuk bersantai.
  • Hunting foto dengan latar belakang alam yang indah dan batu-batu bersejarah menjadi aktivitas yang tak boleh dilewatkan.
  • Piknik di hamparan rumput hijau sambil menikmati udara segar dan pemandangan alam yang memukau.
4 dari 4 halaman

Legenda dan Nilai Sejarah

Wisata Batu Kuda memiliki legenda menarik yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Menurut cerita rakyat setempat, batu berbentuk kepala kuda ini dipercaya sebagai perwujudan dari kuda milik Prabu Layang Kusuma dan permaisurinya yang bernama Semprani. Konon, kuda tersebut mencoba terbang dari wilayah Cirebon menuju Banten namun tersungkur di Gunung Manglayang dan akhirnya berubah menjadi batu.

Situs Batu Kuda pertama kali ditemukan secara resmi pada tahun 1987 oleh penduduk setempat. Sejak penemuan tersebut, berbagai penelitian dan penggalian arkeologi telah dilakukan untuk mengungkap sejarah dan misteri di balik keberadaan situs ini. Keunikan situs ini terletak pada pahatan ornamen geometris dan abstrak pada permukaan batunya yang diyakini memiliki makna simbolis dan spiritual bagi masyarakat prasejarah.

Pada tahun 2010, Wisata Batu Kuda resmi ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Status ini menjadikan situs ini dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Pengunjung dilarang merusak, mencuri, memusnahkan, atau memisahkan bagian dari situs tanpa izin pemerintah.

Tips Berkunjung ke Wisata Batu Kuda

  • Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari ketika udara masih sejuk dan pemandangan lebih jernih.
  • Bagi yang ingin camping, sebaiknya membawa peralatan lengkap termasuk alas tidur yang tebal karena suhu malam hari bisa sangat dingin.
  • Membawa bekal makanan dan minuman adalah pilihan yang bijak, meski tersedia warung di lokasi.
  • Gunakan alas kaki yang nyaman untuk trekking karena ada jalur pendakian menuju situs utama.
  • Selalu jaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah di area wisata.
  • Hormati nilai sejarah situs dengan tidak melakukan vandalisme atau merusak area cagar budaya.

Wisata Batu Kuda merupakan destinasi yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam. Dengan perpaduan pesona alam, nilai sejarah, dan berbagai aktivitas outdoor yang bisa dilakukan, tempat ini layak menjadi pilihan wisata bagi keluarga, pecinta alam, maupun penggemar sejarah.