Profil Raden Adipati Surya, Bupati Way Kanan yang Diperiksa Terkait Dugaan Mafia Tanah

Raden Adipati Surya lahir di Way Kanan, Lampung, pada 15 September 1978. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan H. Raden Kalbadi dan Hj. Yarna. Dengan latar belakang keluarga yang sederhana, ia tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab.

Raden Adipati Surya menikah dengan Dessy Afriyanti. Dari pernikahannya, ia dikaruniai tiga orang anak yang menjadi sumber inspirasi dalam menjalani tugas sebagai kepala daerah.

Kehidupan keluarganya yang harmonis menjadi gambaran sosok pemimpin yang memprioritaskan nilai-nilai kebersamaan. Sikap ini juga tercermin dalam gaya kepemimpinannya yang menekankan pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.

Pendidikan formal Raden Adipati Surya dimulai dari SDN 01 Bumi Ratu, Blambangan Umpu, di Way Kanan, tempat kelahirannya. Setelah lulus pada 1991, ia melanjutkan pendidikan di SMP Xaverius Rawa Laut, Bandar Lampung, dan menamatkannya pada tahun 1994.

Jenjang pendidikan menengah ditempuh di SMUN 3 Bandar Lampung, di mana ia lulus pada 1997. Minatnya pada bidang hukum kemudian membawanya untuk melanjutkan studi ke Universitas Jakarta, di mana ia meraih gelar Sarjana Hukum.

Pendidikan hukum yang ditempuhnya menjadi bekal penting dalam memahami birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Kombinasi pengetahuan akademis dan keterampilan manajerial ini menjadi pondasi kuat dalam perjalanannya sebagai pemimpin daerah.

Karier politik Raden Adipati Surya dimulai dari Partai Demokrat, di mana ia berkembang menjadi figur muda yang menonjol. Pada tahun 2016, ia terpilih sebagai Bupati Way Kanan, mengantarkan dirinya ke panggung politik yang lebih besar.

Keberhasilannya dalam memimpin periode pertama membuatnya dipercaya kembali untuk melanjutkan kepemimpinan di periode kedua pada 2021. Selama masa jabatannya, ia dikenal aktif dalam membangun infrastruktur daerah, meningkatkan akses pendidikan, dan memperkuat sektor ekonomi lokal.

Sebagai bagian dari Partai Demokrat, ia juga berkontribusi dalam berbagai forum pembangunan nasional. Kiprahnya sebagai pemimpin muda dengan visi yang progresif menjadikannya tokoh yang diperhitungkan dalam peta politik Lampung.

Selama menjabat sebagai Bupati Way Kanan, Raden Adipati Surya dikenal dengan program pembangunan yang terstruktur. Salah satu pencapaiannya adalah memperbaiki infrastruktur jalan untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan.

Selain itu, ia mendorong peningkatan kualitas pendidikan dengan membangun fasilitas sekolah dan memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi. Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang kompetitif di masa depan.

Di bidang ekonomi, ia juga memfasilitasi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pelatihan dan bantuan modal. Program-program tersebut menjadikan Way Kanan sebagai daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif.

Pada awal Januari 2025, nama Raden Adipati Surya mencuat setelah diperiksa oleh Kejati Lampung terkait dugaan kasus mafia tanah di Way Kanan. Pemeriksaan ini didasarkan pada laporan adanya pengelolaan lahan yang tidak sesuai prosedur hukum.

Meski diperiksa sebagai saksi, keterlibatan Raden Adipati Surya dalam kasus ini menimbulkan perhatian publik. Kejati Lampung menyatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk menggali keterangan lebih lanjut terkait alur administrasi tanah di wilayah tersebut.

Dalam pernyataannya, Partai Demokrat mendukung proses hukum yang transparan. Saat ini, proses hukum masih terus berlanjut, sementara Raden Adipati Surya tetap menjalankan tugasnya sebagai bupati.

Raden Adipati Surya adalah Bupati Way Kanan, Lampung, yang menjabat sejak 2016 dan dikenal sebagai politisi Partai Demokrat.

Ia menempuh pendidikan hukum di Universitas Jakarta dan memiliki latar belakang pendidikan formal di Lampung.

Ia berhasil membangun infrastruktur, meningkatkan pendidikan, dan mengembangkan UMKM di Way Kanan.

Ia diperiksa sebagai saksi terkait dugaan kasus mafia tanah yang sedang diselidiki di Way Kanan.