Sukses

Penilaian Erick Thohir ke Patrick Kluivert: Arsitek Baru Timnas Indonesia, Kurang Pengalaman dan Harus Mampu Mengendalikan Ruang Ganti

Patrick Kluivert belum tiba di Indonesia sebagai pelatih baru Timnas, namun sudah menghadapi penolakan karena dianggap kurang pengalaman melatih sepak bola.

Bola.com, Jakarta - Patrick Kluivert belum tiba di Indonesia untuk memulai tugasnya sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, namun sudah menghadapi berbagai penolakan. Salah satu alasan penolakan tersebut adalah karena dianggap kurang berpengalaman dalam melatih sepak bola.

Patrick Kluivert memang dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki oleh Timnas Belanda. Ketika masih aktif sebagai pemain, ia juga tampil gemilang bersama klub-klub besar seperti Ajax dan Barcelona.

Namun, dalam hal karier kepelatihan, Patrick Kluivert dinilai belum memiliki banyak pengalaman. Bahkan, pengalamannya saat melatih Timnas Curacao dianggap kurang memuaskan, di mana timnya mengalami kekalahan 0-4 dari Bahrain.

Menanggapi isu ini, Ketua Umum PSSI dalam percakapannya dengan Glen Joshua di kanal Youtube Liputan6 menekankan bahwa yang paling penting adalah kemampuan pelatih dalam mengelola ruang ganti pemain.

"Nah ada yang debat mengenai track record Patrick. Banyak track record pelatih yang dulu belum terkenal kemudian bisa mengendalikan locker room kok. Zidane, ketika menjadi pelatih Madrid langsung oke, padahal belum ada track record," ujar Erick Thohir.

Ketua Umum PSSI juga mengajak masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia untuk memberikan kesempatan kepada Patrick Kluivert dalam menangani Timnas Indonesia.

2 dari 2 halaman

Budaya yang Sama

Membahas tentang cara menguasai ruang ganti, menunjukkan bahwa kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia memang ditujukan untuk mengelola tim yang saat ini memiliki banyak pemain keturunan yang lahir di Belanda. Kehadiran Kluivert diharapkan dapat memfasilitasi adaptasi budaya dan strategi permainan yang lebih baik bagi para pemain tersebut.

Hal ini juga tercermin dari pernyataan Erick Thohir di kanal Youtube Liputan6 ketika menjawab pertanyaan tentang prioritas dalam memilih pelatih baru. 

"Kembali ya, Eropa. Kemudian Belanda. Jadi saya sempat interview pelatih Italia, Spanyol, tapi saya pikir-pikir nanti kulturnya beda lagi." ujar Erick Thohir.

Pernyataan ini menegaskan bahwa pertimbangan budaya dan kesesuaian strategi menjadi faktor penting dalam keputusan tersebut.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini