Sukses

Perbandingan karier STY dan Patrick Kluivert sebagai Pemain dan Pelatih: Masa Lalu Sudah Berlalu, Kini Saatnya Membuktikan Diri

Pemecatan Shin Tae-yong memicu perpecahan di masyarakat Indonesia; ada yang menolak, sementara lainnya menganggap pergantian pelatih adalah hal wajar.

Bola.com, Jakarta Pemecatan Shin Tae-yong telah menyebabkan masyarakat Indonesia terpecah. Beberapa orang tidak setuju dengan keputusan tersebut, sementara yang lain menganggap bahwa pergantian pelatih adalah hal yang wajar.

Baik suka maupun tidak, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memilih pengganti pelatih Timnas Indonesia, yaitu Patrick Kluivert, menggantikan Shin Tae-yong.

PSSI tentunya memiliki pertimbangan matang dalam memilih Patrick Kluivert, meskipun jika dilihat secara objektif, masih banyak pelatih lain di Belanda yang lebih terkenal daripada mantan pemain Barcelona tersebut. Sebut saja Marco van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, atau Erik ten Hag.

Pemecatan Shin Tae-yong dan kedatangan Patrick Kluivert dinilai terburu-buru dan kurang tepat. Hal ini karena Skuad Garuda sedang bersiap untuk melanjutkan pertandingan di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pada bulan Maret mendatang, tepatnya tanggal 20 dan 25, Jay Idzes dan rekan-rekannya akan menghadapi Australia dalam pertandingan tandang dan menjamu Bahrain di Jakarta. Setelah itu, pada 5 Juni, Indonesia juga akan menyambut China.

PSSI berharap pelatih baru dapat memenangkan ketiga pertandingan tersebut agar tetap menjaga harapan untuk langsung lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga dengan perolehan enam poin, dan jika target dapat tercapai, Skuad Garuda berpotensi finis di posisi kedua dengan total 15 poin.

Mengingat waktu yang semakin mendesak, muncul pertanyaan penting: mampukah Patrick Kluivert menjalankan tugas berat yang diberikan PSSI?

Sambil menunggu dengan perasaan campur aduk tentang apa yang akan terjadi, ada baiknya kita menelusuri rekam jejak kepelatihan Shin Tae-yong dibandingkan dengan Patrick Kluivert. Siapa yang lebih unggul?

2 dari 3 halaman

Shin Tae-yong

Sebelum memimpin Timnas Indonesia sejak Januari 2020, Shin Tae-yong pernah menjadi pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2028. Meskipun timnya terhenti di babak penyisihan grup, kemenangan melawan Jerman membuat namanya sempat melambung tinggi. Kesuksesan timnya mengalahkan Jerman membuat namanya sempat melambung ke angkasa.

Di tingkat klub, prestasi Shin Tae-yong sebagai pelatih juga cukup mengesankan. Dia pernah memimpin Seongnam Ilhwa Chunma, yang berlaga di Divisi Utama K-League, meraih gelar juara Liga Champions AFC 2011, Piala FA Korea 2011, dan menjadi runner-up Piala FA Korea 2009.

Selama bertugas di Indonesia, pencapaian Shin Tae-yong bisa dibilang membanggakan. STY membawa Timnas Indonesia U-23 mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024, dan pencapaian Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tidak lepas dari perannya sebagai pelatih berusia 54 tahun ini. Meski hal itu mustahil terwujud jika tak ditopang program naturalisasi yang digalakkan PSSI dalam tiga tahun terakhir.

Namun, Shin Tae-yong tidak lepas dari kritik. Selama masa kepemimpinannya, mantan pemain Seongnam Ilhwa Chunma ini belum berhasil mempersembahkan satu pun gelar. Termasuk kegagalannya dalam tiga edisi Piala AFF pada tahun 2020, 2022, dan 2024.

3 dari 3 halaman

Patrick Kluivert

Melihat dari pengalaman Patrick Kluivert sebagai pelatih, tampaknya ia kurang memiliki bakat sebagai seorang juru taktik. Rekam jejaknya selama memimpin beberapa tim tidak terlalu mengesankan. Ia pernah melatih tim-tim seperti Jong Twente, Curaçao, dan klub Turki yang kurang dikenal, Adana Demirspor.

“Tak percaya?” Meskipun pernah menangani beberapa tim, Kluivert tidak berhasil meraih trofi. Selain itu, mantan penyerang Ajax dan Barcelona ini tidak meninggalkan kesan yang mendalam bagi para penggemar sehingga sulit untuk dikenang atau dirindukan. Pengalaman melatihnya lebih banyak dihabiskan sebagai asisten pelatih di berbagai klub dan tim nasional.

Patrick Kluivert lebih sering mendapat kepercayaan menjadi asisten pelatih di tempat-tempat seperti AZ, Brisbane Roar, NEC, Timnas Belanda, dan Timnas Kamerun. Salah satu momen yang paling diingat dari karier Kluivert adalah saat ia menjadi bagian dari tim pelatih ketika Belanda berhasil meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2014 di bawah kepemimpinan Louis van Gaal.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini