Liputan6.com, Jakarta Indonesia resmi bergabung dengan organisasi kerja sama ekonomi BRICS, sebuah langkah strategis untuk memperluas pasar ekspor produk tambang. Dengan keanggotaan ini, pemerintah berharap dapat memanfaatkan potensi pasar besar dari negara-negara anggota BRICS seperti China dan India. Langkah ini juga diambil berdasarkan pertimbangan mendalam terhadap dampaknya pada sektor energi dan sumber daya mineral domestik.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengungkapkan bahwa keputusan ini akan memberikan peluang besar bagi ekspor tambang Indonesia. Ia menyebut populasi besar dan kebutuhan energi negara anggota BRICS menjadi daya tarik utama dalam kerja sama ini. Selain itu, keanggotaan Indonesia dalam BRICS juga mencerminkan komitmen terhadap kerja sama global yang lebih inklusif dan setara.
Baca Juga
Namun, pemerintah tetap melakukan kajian komprehensif terkait implikasi dari langkah ini. Menurut Wamen ESDM, keanggotaan di BRICS tidak hanya memberikan peluang pasar baru tetapi juga mendukung reformasi institusi global.
Advertisement
“Ini adalah langkah besar untuk memperluas pasar dan meningkatkan kerja sama ekonomi,” ujar Wamen ESDM Yuliot Tanjung, dikutip dari ANTARA pada Kamis (9/1/2025) .
Langkah Strategis Bergabung dengan BRICS
Bergabungnya Indonesia dengan BRICS diumumkan secara resmi oleh pemerintah Brasil pada Januari 2025. Langkah ini dilakukan setelah melalui proses panjang yang melibatkan kajian dan diplomasi intensif. Keputusan tersebut juga merupakan respons atas rekomendasi yang diberikan para pemimpin BRICS pada Agustus 2023.
Brasil, sebagai ketua BRICS, menyambut positif kehadiran Indonesia dalam aliansi ekonomi ini. Dalam pernyataannya, Brasil menyoroti potensi besar Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Memiliki populasi besar, Indonesia dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung reformasi tata kelola global.
Selain itu, Indonesia juga memiliki posisi strategis untuk memperluas jaringan pasar pertambangan di wilayah Global Selatan. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi sektor ekonomi domestik dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Advertisement
Peluang Besar di Pasar China dan India
Salah satu keuntungan utama dari keanggotaan BRICS adalah akses pasar yang lebih luas ke negara-negara seperti China dan India. Kedua negara ini dikenal memiliki populasi terbesar di dunia, dengan kebutuhan yang tinggi terhadap sumber daya tambang seperti batubara, nikel, dan bauksit.
“India dan China memiliki potensi pasar yang luar biasa besar. Keanggotaan kita di BRICS akan mempermudah akses ke pasar tersebut,” ujar Wamen ESDM, Yuliot Tanjung.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga berencana meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan ekspor yang lebih besar.
Namun, pemerintah juga memperingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara peningkatan ekspor dan kebutuhan domestik. Kajian dampak dari kebijakan ini terus dilakukan agar dapat memberikan manfaat optimal bagi semua pihak.
Dampak terhadap Sektor Tambang Nasional
Bergabung dengan BRICS tidak hanya memberikan peluang pasar tetapi juga tantangan dalam pengelolaan sumber daya. Pemerintah menyadari bahwa peningkatan permintaan ekspor dapat berdampak pada ketersediaan sumber daya tambang untuk kebutuhan dalam negeri.
Oleh karena itu, Kementerian ESDM menyatakan akan memperketat regulasi terkait eksplorasi dan ekspor tambang. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen pada praktik penambangan berkelanjutan untuk memastikan kelestarian lingkungan. “Kami ingin memastikan bahwa manfaat ekonomi ini tidak mengorbankan keberlanjutan lingkungan,” kata Yuliot Tanjung.
Langkah ini juga sejalan dengan agenda global BRICS dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan ramah lingkungan. Dalam jangka panjang, pemerintah berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak positif yang merata bagi masyarakat.
Advertisement
Indonesia dan Visi BRICS untuk Masa Depan
Sebagai anggota baru, Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam agenda besar BRICS, termasuk reformasi tata kelola global. Pemerintah menilai bahwa keanggotaan ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi internasional dan memperluas pengaruh ekonomi global.
BRICS sendiri memiliki visi untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan setara, terutama di bidang ekonomi, politik, dan budaya. Dengan populasi dan ekonomi besar, Indonesia dianggap sebagai mitra strategis dalam mencapai visi tersebut.
Pemerintah juga menegaskan bahwa keanggotaan ini bukan hanya untuk kepentingan ekonomi tetapi juga untuk mendukung stabilitas global.
Apa itu BRICS dan siapa saja anggotanya?
BRICS adalah aliansi ekonomi negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, serta anggota baru seperti Indonesia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Advertisement
Apa manfaat Indonesia bergabung dengan BRICS?
Keanggotaan BRICS membuka akses ke pasar ekspor besar, terutama di China dan India, serta memperkuat kerja sama ekonomi global.
Apakah ada risiko bergabung dengan BRICS?
Risiko utama adalah peningkatan permintaan ekspor yang dapat mempengaruhi ketersediaan sumber daya tambang untuk kebutuhan domestik.
Advertisement