Liputan6.com, Jakarta Profil Antonius Kosasih membuat banyak orang penasaran. Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, mantan Direktur Utama PT Taspen (Persero), adalah sosok yang dikenal luas dalam dunia BUMN. Kariernya sebagai pejabat tinggi di perusahaan negara membawa prestasi yang mengesankan, dengan latar belakang pendidikan ekonomi yang kuat dari Universitas Gadjah Mada. Namun, perjalanan suksesnya kini harus terhenti akibat kasus hukum yang menjeratnya.
Kasus yang menyeret Antonius bermula dari dugaan keterlibatannya dalam investasi fiktif saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Taspen. Investasi tersebut menyebabkan kerugian negara yang signifikan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkannya sebagai tersangka. Penahanan ini menimbulkan berbagai spekulasi tentang bagaimana sosok yang dianggap profesional ini bisa terlibat dalam skandal tersebut.
Dalam laporan keuangan yang diungkapkan melalui LHKPN, Antonius diketahui memiliki harta kekayaan yang meningkat tajam selama masa jabatannya. Kekayaan ini mencakup tanah, bangunan, dan aset lainnya yang membuatnya menjadi salah satu pejabat dengan profil keuangan yang cukup mencolok. Namun, semua itu kini berada di bawah pengawasan hukum.
Advertisement
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut profil lengkap Antonius Kosasih, sosok yang malang-melintang di BUMN.Â
Jejak Pendidikan dan Awal Karier
Antonius Kosasih lahir di Jakarta pada 12 Juli 1970 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1992. Ia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil Magister Manajemen Keuangan dan Investasi di IPMI Jakarta pada tahun 2006. Pendidikan ini menjadi fondasi awal baginya untuk terjun ke dunia keuangan dan investasi.
Karier Antonius dimulai di sektor BUMN dengan berbagai posisi strategis. Ia pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) di PT Inhutani. Di posisi ini, ia mulai menunjukkan keahliannya dalam mengelola keuangan perusahaan dengan skala besar. Pengalamannya sebagai ahli keuangan terus berkembang hingga dipercaya menduduki berbagai jabatan penting.
Latar belakang akademis dan pengalaman profesionalnya memberikan kredibilitas yang tinggi di mata rekan kerja dan publik. Hal ini yang kemudian menjadi alasan kuat mengapa ia diangkat menjadi pemimpin di berbagai perusahaan besar, termasuk PT Taspen.
Advertisement
Karier di Dunia BUMN
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Taspen, Antonius memiliki pengalaman panjang di berbagai perusahaan negara. Pada 2014 hingga 2016, ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Transportasi Jakarta (TransJakarta). Selain itu, ia juga menjadi Komisaris Utama di PT WIKA Realty dari 2016 hingga 2017.
Kariernya semakin bersinar ketika ia diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Wijaya Karya (WIKA) pada 2016. Di perusahaan ini, Antonius dipercaya untuk mengelola keuangan salah satu BUMN konstruksi terbesar di Indonesia. Ia juga memiliki rekam jejak sebagai ahli strategi keuangan yang membantu perusahaan mencapai stabilitas.
Pada tahun 2019, ia diangkat menjadi Direktur Utama PT Taspen. Jabatan ini menjadi puncak kariernya sebagai pemimpin di sektor BUMN, di mana ia bertanggung jawab atas pengelolaan dana pensiun pegawai negeri sipil.
Kekayaan Berdasarkan LHKPN
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) menunjukkan bahwa harta kekayaan Antonius mencapai Rp19,83 miliar pada 2022. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan laporan sebelumnya pada 2020 yang hanya sebesar Rp15,75 miliar.
Kekayaan tersebut didominasi oleh aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp19,83 miliar. Selain itu, ia juga memiliki alat transportasi pribadi serta kas dan setara kas dalam jumlah yang cukup besar. Pertumbuhan kekayaan ini mencerminkan keberhasilan Antonius dalam kariernya selama menjabat di PT Taspen.
Namun, laporan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang asal-usul peningkatan signifikan tersebut. Hal ini menjadi perhatian lebih dalam proses penyelidikan kasus hukum yang kini menjeratnya.
Advertisement
Keterlibatan dalam Kasus Hukum
Kasus hukum yang melibatkan Antonius bermula dari dugaan investasi fiktif yang dilakukan PT Taspen. Pada 2016, PT Taspen diduga menginvestasikan dana sebesar Rp200 miliar dalam sukuk yang dikeluarkan oleh PT TSP Food, perusahaan dengan status non-investment grade.
Meski sudah jelas berisiko tinggi, investasi tersebut dilanjutkan hingga mencapai Rp1 triliun pada 2019. Akibatnya, negara mengalami kerugian sebesar Rp191 miliar ditambah bunga sebesar Rp28,7 miliar. Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengatakan bahwa ada indikasi konspirasi antara Antonius dan pihak-pihak terkait dalam kasus ini.
Kini, akibat tindakan melanggar hukum yang dilakukannya, Kosasih harus merasakan dinginnya jeruji besi. Ia resmi menjadi tahanan KPK.Â
1. Siapa Antonius Kosasih?
Antonius Kosasih adalah mantan Direktur Utama PT Taspen, seorang profesional di bidang keuangan dengan pengalaman panjang di BUMN.
Advertisement
2. Apa latar belakang pendidikan Antonius Kosasih?
Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari UGM pada 1992 dan Magister Manajemen Keuangan dari IPMI Jakarta pada 2006.
3. Berapa total harta kekayaan Antonius Kosasih?
Berdasarkan laporan LHKPN, kekayaannya mencapai Rp19,83 miliar pada tahun 2022, meningkat dari Rp15,75 miliar pada 2020.
Advertisement