Liputan6.com, Jakarta Cara mengobati asam urat di usia muda penting diketahui karena saat ini semakin banyak orang muda yang menderita gangguan kesehatan ini. Asam urat tinggi sering kali diidentikkan dengan penyakit usia lanjut, tetapi kini semakin banyak kasus yang dialami oleh individu di usia muda. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, terutama karena asam urat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memicu komplikasi serius. Peningkatan kadar asam urat pada usia muda biasanya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.
Beberapa faktor utama seperti konsumsi makanan tinggi purin, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan makan makanan manis menjadi penyebab utama. Ditambah lagi, kurangnya kesadaran untuk memeriksa kadar asam urat secara rutin membuat kondisi ini sering kali terlambat ditangani. Namun, dengan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat dikelola dan dicegah agar tidak semakin parah.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut langkah praktis untuk mengatasi asam urat tinggi di usia muda. Mulai dari pola makan yang harus dihindari hingga olahraga yang disarankan, simak ulasan lengkap berikut untuk membantu menjaga kesehatan tubuh Anda.
Advertisement
Penyebab Asam Urat Tinggi di Usia Muda
Peningkatan kadar asam urat di usia muda sering kali dipicu oleh konsumsi makanan yang kaya purin, seperti daging merah dan makanan laut. Zat purin yang dipecah oleh tubuh menghasilkan asam urat, yang kemudian dapat menumpuk di persendian. Menurut jurnal Nutrients, kebiasaan ini menjadi salah satu faktor risiko utama.
Selain itu, kelebihan berat badan juga berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat. Obesitas dapat menyebabkan metabolisme tubuh terganggu, sehingga kadar asam urat sulit dikontrol.
“Obesitas sering kali menjadi pemicu berbagai komplikasi, termasuk asam urat,” demikian penjelasan dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome, and Obesity, yang dikutip pada Kamis (9/1/2025).
Kebiasaan konsumsi minuman manis seperti soda dan kopi susu juga menjadi faktor penting. Gula dalam minuman ini dapat meningkatkan risiko hiperurisemia, yaitu kondisi di mana kadar asam urat dalam darah menjadi terlalu tinggi.
Advertisement
Gejala dan Risiko Asam Urat Tinggi pada Usia Muda
Gejala utama asam urat tinggi adalah rasa nyeri di persendian, terutama pada jempol kaki, lutut, atau pergelangan tangan. Nyeri ini sering kali datang tiba-tiba, terutama di malam hari, dan dapat berlangsung selama beberapa hari. Selain itu, persendian yang terkena juga bisa tampak merah dan bengkak.
Jika tidak ditangani, kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi serius. Salah satu risiko utamanya adalah pembentukan kristal asam urat di ginjal, yang dapat berkembang menjadi batu ginjal.
“Komplikasi ini seringkali membutuhkan penanganan medis serius,” jelas Dr. Hisashi Yamanaka dalam penelitian di Current Opinion in Rheumatology.
Risiko lainnya termasuk pengeroposan tulang dan kerusakan permanen pada persendian. Oleh karena itu, mengenali gejala sejak dini dan mengambil tindakan yang tepat menjadi sangat penting.
Langkah-Langkah Mengobati Asam Urat Tinggi
Mengobati asam urat tinggi di usia muda memerlukan pendekatan yang terintegrasi antara pola makan, olahraga, dan konsultasi medis. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan kadar asam urat di laboratorium.
Rutin berolahraga juga menjadi bagian penting dalam pengobatan. Latihan aerobik seperti jogging atau bersepeda dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Menurut jurnal Frontiers in Endocrinology, olahraga yang dilakukan secara rutin dapat memperbaiki metabolisme tubuh dan mencegah akumulasi asam urat di persendian.
Konsumsi obat asam urat juga sering kali diperlukan, tetapi harus sesuai dengan anjuran dokter. Selain itu, pasien disarankan untuk menghindari makanan seperti jeroan, gorengan, dan seafood yang dapat memicu naiknya kadar asam urat.
Advertisement
Pola Makan yang Harus Diterapkan
Menerapkan pola makan sehat adalah kunci utama dalam mengendalikan kadar asam urat. Hindari makanan tinggi purin seperti daging merah, seafood, dan jeroan. Sebagai gantinya, pilihlah sumber protein rendah purin seperti tahu, tempe, atau ikan rendah lemak.
Konsumsi sayuran hijau, buah-buahan segar, dan makanan kaya serat juga sangat dianjurkan. Serat membantu tubuh mengeliminasi kelebihan asam urat melalui sistem pencernaan. Selain itu, perbanyak minum air putih untuk mencegah pembentukan kristal asam urat di ginjal.
Hindari juga minuman manis dan alkohol, karena keduanya dapat meningkatkan risiko hiperurisemia. Menurut studi yang dipublikasikan di BMJ, konsumsi minuman manis secara berlebihan berkaitan erat dengan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
Cara Mencegah Asam Urat Tinggi di Usia Muda
Pencegahan asam urat di usia muda dimulai dengan gaya hidup sehat. Olahraga rutin setidaknya tiga kali seminggu dapat membantu menjaga kadar asam urat tetap normal. Selain itu, hindari kebiasaan duduk terlalu lama dan usahakan untuk tetap aktif secara fisik.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga sangat penting. Dengan memeriksa kadar asam urat, Anda dapat mendeteksi masalah lebih awal dan mencegah komplikasi.
"Deteksi dini adalah langkah terbaik untuk mencegah kondisi ini berkembang lebih serius," kata Dr. Yuning Hou dalam jurnal Frontiers in Endocrinology.
Terakhir, edukasi diri tentang makanan yang harus dihindari dan kebiasaan hidup sehat dapat membantu Anda mengurangi risiko terkena asam urat. Dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini, Anda dapat mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan metabolisme tubuh.
Advertisement
1. Apa penyebab utama asam urat di usia muda?
Penyebab utama meliputi konsumsi makanan tinggi purin, kelebihan berat badan, dan kebiasaan konsumsi minuman manis secara berlebihan.
2. Bagaimana cara mengobati asam urat tanpa obat?
Beberapa langkah termasuk olahraga rutin, mengatur pola makan rendah purin, dan meningkatkan asupan air putih untuk membantu mengeliminasi asam urat.
Advertisement
3. Apakah asam urat bisa sembuh total?
Asam urat tidak selalu dapat sembuh total, tetapi gejalanya bisa dikendalikan dengan pola hidup sehat dan pengobatan yang tepat.