Sukses

Keutamaan Puasa 10 Rajab Lengkap dengan Niat dan Tata Caranya, Momen Turunnya Cahaya Nabi Muhammad

Keutamaan puasa 10 Rajab: pahala besar, tata cara lengkap, dan momen turunnya cahaya Nabi Muhammad SAW.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Rajab dikenal sebagai salah satu bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, menjadikannya waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah. Di antara berbagai amalan sunnah, puasa Rajab menjadi salah satu yang paling dianjurkan karena keutamaan dan pahala besar yang menyertainya. Hari ke-10 Rajab menjadi sangat istimewa karena dikaitkan dengan turunnya nur (cahaya) Nabi Muhammad SAW.

Sejumlah ulama menjelaskan pentingnya puasa pada tanggal 10 Rajab, di mana pada malam tersebut merupakan waktu turunnya cahaya yang menjadi cikal bakal lahirnya Rasulullah. Oleh karena itu, puasa di hari ini diyakini memiliki nilai spiritual yang tinggi dan membawa berkah besar.

Bagi yang ingin melaksanakan ibadah sunnah ini, akan memperkuat hubungan spiritual, termasuk menjadi momen refleksi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasan tentang keutamaan puasa 10 Rajab, tata cara pelaksanaannya, dan niat yang perlu dibaca, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Jumat (10/1).

2 dari 9 halaman

Mengapa 10 Rajab Menjadi Hari Istimewa?

Tanggal 10 Rajab memiliki makna penting dalam sejarah Islam karena dipercaya sebagai malam turunnya cahaya Nabi Muhammad SAW. Menurut ulama Maimun Zubair saat masih hidup, pada malam tersebut terjadi peristiwa "berkumpulnya" Sayyidah Aminah dan Sayyid Abdullah, yang kemudian menjadi awal dari kelahiran Rasulullah.

Selain itu, puasa pada hari ini juga didasarkan pada keutamaan bulan Rajab sebagai salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah. Dalam bulan-bulan ini, pahala amal kebaikan dilipatgandakan, begitu juga dosa dari perbuatan maksiat.

Hari ke-10 Rajab menjadi kesempatan istimewa bagi umat Islam untuk mendapatkan pahala yang besar sekaligus mengenang salah satu momen penting dalam sejarah agama. Oleh karena itu, banyak ulama menganjurkan untuk berpuasa pada tanggal ini sebagai wujud penghormatan.

“Sebab apa? Tanggal 10 itu Sayyidah Aminah ‘berkumpul’ dengan Sayyid Abdullah. Turunlah sukmanya Sayyid Abdullah kepada Sayyidah Aminah bersama nur-nya Kanjeng Nabi," kata sosok yang karib dipanggil, Mbah Moen itu, dilansir dari Liputan6 Islami.

3 dari 9 halaman

Keutamaan Puasa di Bulan Rajab

Puasa di bulan Rajab memiliki keutamaan yang sangat besar karena bulan ini termasuk dalam al-asyhur al-hurum, yaitu bulan-bulan yang dimuliakan dalam Islam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa puasa satu hari di bulan haram lebih utama dibandingkan 30 hari di bulan lain.

Keutamaan ini semakin bertambah jika puasa dilakukan pada hari-hari utama, seperti tanggal 10 Rajab, yang dikaitkan dengan turunnya cahaya Nabi Muhammad SAW. Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa puasa Rajab membawa keberkahan dan manfaat spiritual yang besar bagi pelakunya.

Dengan berpuasa di bulan Rajab, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala besar, tetapi juga meningkatkan kesadaran spiritual dan kedekatan dengan Allah SWT. Ibadah ini menjadi kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan memperbanyak amal kebaikan.

"Makanya sebisa mungkin tanggal 10 Rajab itu puasa. Saya puasa Rajab itu tanggal 10 saja. Dan terkadang tanggal 1 dan 10 saja," tambah, Mbah Moen.

4 dari 9 halaman

Niat dan Tata Cara Puasa 10 Rajab

Dalam laman Nu Online, berikut bacaan niat pelaksanaan sunnah puasa Rajab dapat dibaca pada malam hari sejak terbenamnya matahari hingga sebelum terbit fajar. Lafal niatnya adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلَّّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ."

Jika lupa membaca niat pada malam hari, niat puasa Rajab dapat dilakukan di pagi hari hingga sebelum tergelincirnya matahari, dengan syarat belum makan atau minum sejak terbit fajar. Lafal niatnya adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاَءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلَّّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta‘âlâ."

5 dari 9 halaman

Amalan Pendukung Selama Puasa Rajab

Selain berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lain di bulan Rajab, seperti shalat malam, berdzikir, dan bersedekah. Amalan-amalan ini melengkapi ibadah puasa dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Membaca Al-Qur'an dan memperbanyak doa juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Rajab. Doa yang dipanjatkan pada bulan ini diyakini lebih mustajab karena berada di waktu yang dimuliakan.

Amalan tambahan ini tidak hanya meningkatkan pahala, tetapi juga membantu seseorang untuk lebih khusyuk dalam menjalani ibadah puasa Rajab. Dengan kombinasi puasa dan amalan pendukung, manfaat spiritual yang dirasakan akan semakin besar.

6 dari 9 halaman

Hikmah dan Manfaat Puasa Rajab

Puasa Rajab membawa berbagai hikmah, termasuk meningkatkan kesabaran, membersihkan hati, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bulan Rajab menjadi waktu refleksi bagi umat Islam untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah.

Selain itu, puasa ini mengajarkan pentingnya disiplin dan pengendalian diri, yang merupakan nilai-nilai penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan melatih diri melalui puasa, seseorang dapat membangun karakter yang lebih baik.

Manfaat lainnya adalah mempersiapkan diri secara spiritual menjelang bulan Ramadhan. Bulan Rajab sering dianggap sebagai momen awal untuk memulai persiapan fisik dan mental sebelum memasuki bulan puasa wajib.

7 dari 9 halaman

Q: Apa keutamaan puasa 10 Rajab?

A: Puasa 10 Rajab memiliki keutamaan besar karena dikaitkan dengan turunnya cahaya Nabi Muhammad SAW dan pahala yang dilipatgandakan.

8 dari 9 halaman

Q: Bagaimana niat puasa Rajab?

A: Niat puasa Rajab dibaca malam hari atau pagi hari jika lupa, dengan syarat belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

9 dari 9 halaman

Q: Apakah puasa Rajab harus dilakukan penuh satu bulan?

A: Tidak, puasa Rajab sebaiknya dilakukan beberapa hari saja, seperti pada hari-hari utama atau sesuai kemampuan.

Video Terkini