Sukses

Berapa Hari Puasa Syawal? Ketahui Niat dan Keutamaannya

Puasa Syawal, sunnah setelah Idul Fitri, dilakukan selama enam hari di bulan Syawal; ketahui niat dan keutamaannya yang luar biasa!

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Syawal, amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim setelah Hari Raya Idul Fitri, menjadi topik hangat di kalangan umat Islam. Pertanyaan seputar berapa lama durasi puasa ini, bagaimana tata cara niatnya, dan apa saja keutamaannya, seringkali muncul.

Puasa Syawal dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, dimulai dari tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal. Tanggal 1 Syawal adalah hari raya Idul Fitri, sehingga umat Islam diharamkan untuk berpuasa pada hari tersebut. Siapa yang perlu memahami ini? Semua umat Muslim yang ingin mendapatkan pahala berlipat ganda dan menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.

Banyak yang bertanya, "Berapa hari puasa Syawal?" Jawabannya adalah enam hari. Namun, tidak ada kewajiban untuk menjalankannya secara berturut-turut. Meskipun melaksanakannya secara berurutan di awal bulan Syawal dianggap lebih utama oleh sebagian ulama, melaksanakannya secara terpisah di bulan Syawal juga tetap mendapatkan pahala.

Keutamaan puasa Syawal sangat besar, bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa pahalanya setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Oleh karena itu, memahami seluk beluk puasa Syawal sangat penting bagi setiap Muslim.

Memahami berapa hari puasa Syawal dan keutamaannya bukan hanya sekadar menjalankan ibadah, tetapi juga menunjukkan rasa syukur atas keberhasilan menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan. Puasa Syawal menjadi penyempurna ibadah Ramadhan dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Senin (24/3/2025).

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Berapa Hari Puasa Syawal?

Melansir dari berbagai sumber, seperti baznas.go.id dan kemenag.go.id, puasa Syawal dilakukan selama enam hari di bulan Syawal. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim: "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR. Muslim). Hadits ini menjadi landasan utama bagi umat Muslim untuk melaksanakan puasa Syawal.

Meskipun hadits tersebut menyebutkan enam hari berturut-turut, beberapa ulama berpendapat bahwa puasa Syawal dapat dilakukan secara terpisah, tidak harus berurutan. Hal ini dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj. Beliau menyatakan bahwa melaksanakan puasa Syawal secara terpisah tetap mendapatkan pahala. Oleh karena itu, keleluasaan dalam memilih enam hari di bulan Syawal diberikan kepada umat Muslim.

Lebih lanjut, para ulama NU berpendapat bahwa idealnya puasa Syawal dilaksanakan enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri, yaitu tanggal 2 hingga 7 Syawal. Namun, fleksibilitas dalam pelaksanaannya tetap diperbolehkan, selama masih dalam bulan Syawal. Hal ini memberikan kemudahan bagi mereka yang memiliki kesibukan atau kendala tertentu.

Penting untuk diingat bahwa jika seseorang memiliki hutang puasa Ramadhan (qadha), maka lebih utama untuk menunaikan qadha puasa terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal. Puasa qadha hukumnya wajib, sedangkan puasa Syawal hukumnya sunnah. Prioritas harus diberikan kepada kewajiban sebelum melaksanakan sunnah.

 

3 dari 4 halaman

Bacaan Niat Puasa Syawal Arab, Latin, dan Artinya

Melansir dari baznas.go.id, niat puasa Syawal merupakan hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai puasa. Meskipun niat cukup di dalam hati, melafalkannya dianjurkan agar lebih khusyuk dan mantap. Niat puasa Syawal dibaca pada malam hari sebelum melaksanakan puasa atau di pagi hari sebelum matahari terbit.

Berikut bacaan niat puasa Syawal dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:

Niat Puasa Syawal Malam Hari:

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَوَّالٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ

Artinya: 'Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.'

Niat Puasa Syawal Pagi Hari:

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ هَذَا عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَوَّالٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma yawmi hadza 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ

Artinya: 'Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah SWT.'

4 dari 4 halaman

Keutamaan Puasa Syawal

Melansir dari berbagai sumber, seperti buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah / SD Kelas 3 karya Idris, dkk. (2019: 122) dan kemenag.go.id, puasa Syawal memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun." (HR. Muslim). Hadits ini menunjukkan betapa besar pahala yang akan didapatkan.

  1. Pahala Seperti Puasa Setahun Penuh: Puasa Syawal memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu pahalanya diumpamakan seperti berpuasa selama satu tahun penuh. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim di atas. Dengan melaksanakan puasa Syawal, kita seolah-olah telah berpuasa sepanjang tahun, mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah SWT.

    Puasa Syawal merupakan kesempatan untuk meraih pahala yang berlimpah. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa ini setelah menyelesaikan puasa Ramadhan. Dengan demikian, puasa Syawal menjadi amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki nilai ibadah yang tinggi di sisi Allah SWT.

  2. Menjadi Bentuk Rasa Syukur: Puasa Syawal merupakan ungkapan rasa syukur atas keberhasilan menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan. Setelah sebulan penuh berpuasa, menjalankan puasa Syawal menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat dan hidayah yang diberikan Allah SWT selama bulan Ramadhan.

    Melaksanakan puasa Syawal menunjukkan rasa syukur kita atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Dengan niat yang ikhlas, puasa Syawal akan semakin bermakna dan menambah keimanan kita kepada Allah SWT.

  3. Penyempurna Ibadah Ramadhan: Puasa Syawal dianggap sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadhan. Sama seperti shalat sunnah rawatib yang menyempurnakan shalat fardhu, puasa Syawal melengkapi dan menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.

    Puasa Syawal membantu menutupi kekurangan yang mungkin terjadi selama berpuasa di bulan Ramadhan. Dengan demikian, puasa Syawal menjadi amalan yang sangat penting untuk menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.

  4. Mendapatkan Pahala Berlipat Ganda: Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang ikhlas menjalankan puasa Syawal. Keikhlasan dalam beribadah menjadi kunci utama untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

    Puasa Syawal yang dijalankan dengan penuh keikhlasan akan mendapatkan ganjaran yang besar dari Allah SWT. Keikhlasan dalam beribadah akan meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  5. Membiasakan Diri Berpuasa: Puasa Syawal melatih diri untuk tetap beribadah dan berpuasa setelah bulan Ramadhan. Dengan berpuasa Syawal, kita dapat melatih diri untuk tetap disiplin dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Puasa Syawal membantu kita untuk tetap menjaga kesucian diri dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan demikian, puasa Syawal menjadi amalan yang sangat bermanfaat untuk kehidupan spiritual kita.