Sukses

Capres Pesaing Jokowi Harus Sederhana dan Suka Blusukan

Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sepagai calon presiden, unggul di berbagai survei.

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sepagai calon presiden, unggul di berbagai survei. Namun kini, pria yang akrab disapa Jokowi itu memiliki pesaing dalam survei yang dirilis Political Communication (Polcomm) Institute.

Dua nama yang muncul yaitu Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Tri Rismaharini yang menjabat sebagai Walikota Surabaya.

Adapun alasan kemunculan 2 nama itu menurut para responden, karena keduanya mampu membawa perubahan. Seperti gaya kepemimpinan yang tidak biasa, seperti blusukan. Gaya blusukan juga amat disukai golongan wanita, terutama ibu-ibu.

"Di dalam survei, Risma ini dinilai para respondens memiliki pengalaman dan juga kinerja nyata. Suka blusukan kaya Jokowi," kata Direktur Polcomm, Heri Budianto dalam diskusi 'Mencari Pesaing Jokowi' di Jakarta, Minggu (2/2/2014).

Sementara itu, pesaing utama Jokowi lainnya datang dari pria kelahiran asal Magetan, Jawa Timur, yaitu Dahlan Iskan. Selain dianggap nyentrik, Dahlan juga dinilai kerap melakukan hal-hal spontanitas yang membuat masyarakat terkejut lalu mengingatnya.

"Dahlan dinilai sederhana, cuek. Sering melakukan hal-hal di luar dugaan. Seperti buka pintu tol," tambah Heri.

Selain kedua nama itu, figur Mahfud MD dan Yusril dinilai bisa menyedot perhatian para pemilih. Namun untuk figur yang sudah nyata mendapat dukungan hadir pada nama Ali Masykur Musa dan Puan Maharani.

"Yusril, pengalaman besar dan dianggap mampu menangani kasus besar. Puan dinilai trah atau penerus Soekarno. Ali Masykur didukung kaum Nahdiyin dan Gusdurian. Mahfud MD dikenal sukses pimpin MK, dukungan dari tradisional NU dan golongan rasional," terang Heri.

Ternyata tingginya hasil survei yang menempatkan Dahlan Iskan sebagai pesaing utama dari kategori tokoh muda nonpartai juga membuat terkejut Tim Sukses Dahlan Iskan, Akmal Ghozali. Sebab, selain Dahlan sering menjadi sasaran empuk kritikan, hingga saat ini Dahlan juga belum mencalonkan diri.

"Duduk di peringkat pertama, saya agak terperanjak dan kurang percaya juga. Dahlan kan paling enak digigit. Dahlan kaya kartun dilindas terus bisa bangun lagi jadi bikin gregetan," ucap Akmal.

Survei dilakukan dengan pengumpulan data wawancara langsung pada 2-25 Januari 2014 di 33 provinsi. Adapun jumlah responden yaitu 1.200 orang dari populasi seluruh warga negara Indonesia yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap ketika survei dilakukan.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Diperkirakan margin error sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Video Terkini