Sukses

132 TPS di Jakarta Utara Diprediksi Tidak Aman

Sebanyak 2.200 personel kepolisian dan gabungan dikerahkan untuk mengamankan Pemilu di Jakarta Utara.

Liputan6.com, Jakarta Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, jajaran Polres Jakarta Utara menggelar pasukan pengamanan. Sebanyak 2.200 personel kepolisian dan gabungan dikerahkan untuk mengamankan Pemilu di Jakarta Utara.

"Gelar pasukan Brata Jaya, kami ingin menunjukkan kami siap mengamankan pemilu. 1700 personel khususnya dari Polres, Polda plus 500 dari TNI," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal, Senin (3/2/2014).

Personel kepolisian itu akan disiagakan di 2.877 Tetmpat Pemungutan Suara (TPS). Dari data yang dimiliki kepolisian, identifikasi kerawanan atas pertimbangan wilayah yang tergolong area abu-abu dan lokasi yang jauh dari Polres. Karena mobilisasi pasukan membutuhkan waktu serta basis-basis partai yang rawan gejolak.

Dari setiap TPS, penjagaan juga dilakukan secara situasional. Penjagaan disesuaikan dengan titik-titik rawan di TPS tertentu.

"Ada sekitar 132 TPS yang kiranya nggak aman. Masing-masing 3 TPS, 1 polisi itu untuk yang aman. Kalau yang rawan 1 polisi 2 TPS. Jadi dibagi 3 kategori, TPS aman, rawan, sangat rawan," jelas Iqbal. Mvi

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman sebelumnya menyatakan sudah menyelesaikan seluruh persiapan teknis mengenai pengamanan penyelenggaraan Pemilu 2014. Pengamanan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pemilu.

Polri akan menurunkan 253.035 personel untuk pengamanan Pemilu 2014. Dalam operasi Mantap Brata 2014, para personel akan bertugas selama 224 hari atau hingga seluruh tahapan pemilu selesai.