Liputan6.com, Jakarta - Debat Konvensi Capres Partai Demokrat di Surabaya pada Kamis 13 Februari malam diwarnai kericuhan. Sebabnya karena hal sepele, yakni tak meratanya pembagian kursi tim pendukung.
Kericuhan bermula dari debat antarpeserta, di mana tim pendukung dari Marzuki Alie tak mendapat tempat duduk.
"Saya mendapat laporan dari timses, apakah tim akan WO karena tidak mendapat tempat duduk? Karena begitu masuk sudah tidak ada tempat lagi. Tim Ali Masykur mengisi 4 baris, Dahlan Iskan 6 baris, Dino Patti Djalal seadanya, Irman Gusman sebetulnya 1 baris, tapi kursi-kursi di sebelahnya sudah diambil," ujar Marzuki Alie dalam pesan singkatnya, di Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Ketua DPR itu mengaku sudah meminta baik-baik agar timnya diberikan kursi. Namun, tiba-tiba saja, ada seseorang yang melempar kursi ke salah satu pendukungnya.
"Tim saya tidak mendapat tempat lagi. Meminta baik-baik tidak dikasih, lapor EO tidak bisa siapa-siapa. Yang jelas tim kita mengalah saja, tapi rupanya ada yang tidak terima, kami tidak tahu siapa yang melempar kursi ke tim kami, kelompok pelajar perempuan," terangnya.
Untuk beberapa saat, kericuhan memperebutkan kursi terjadi. Setelah itu, aparat keamanan dari kepolisian pun masuk dan menenangkan situasi. Atas kejadian tersebut, Marzuki mengaku prihatin.
"Tapi kami tidak melayani. Saya prihatin, ini debat bernegara, yang hadir adalah massa yang mengedepankan teriak-teriak dengan massa yang besar. Saya paham ini baru proses belajar konvensi," tandas Marzuki.
Debat Konvensi Capres Demokrat Ricuh, Pendukung Marzuki Alie Dilempar Kursi
Debat Konvensi Capres Partai Demokrat di Surabaya pada Kamis 13 Februari malam diwarnai kericuhan.
Advertisement