Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Indonesia ke-6 Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno menegaskan, pentingnya TNI AD bersikap netral menjelang Pemilu 2014. Sebab, lembaga militer kini tak berafiliasi dengan partai politik manapun, begitu pula dengan Partai Golkar.
Try Sutrisno mengatakan, Partai Golkar memang didirikan banyak dari kalangan militer. Sebab pada masa sebelumnya banyak partai dengan ideologi berbeda. Karena itu TNI membuat Partai Golkar dengan orientasi ideologi Pancasila dan karya.
Baca Juga
"Golkar itu yang membuat TNI. Dulu karena banyak partai dan berbeda-beda ideologi, karena itu TNI membuat Partai Golkar dengan orientasi ideologi Pancasila dan karya. Jelas, TNI netral. TNI kan bukan partai. TNI itu adalah tentara perjuangan negara, tentara rakyat, tentara nasional, milik nasional. Bukan milik golongan, milik suku, bukan milik partai, bukan!" kata Try Sutrisno, di Gedung AH Nasution, Mabesad, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Advertisement
Try Sutrisno juga menyadari masyarakat akan selalu mengkritisi munculnya capres dari kalangan militer dan juga terkait netralitas. Padahal capres dari kalangan militer umumnya seorang purnawirawan atau pensiunan militer.
"Walaupun ada efek-efek seperti itu, itu kan efek kecil. Ketua partai itu kan tentara yang pensiun. Boleh saja, saya juga boleh pensiun bikin partai kan? Perkara tadi, mempengaruhi, jangan sampai TNI terpengaruh. Karena sekarang eranya beda dengan dulu," tegasnya seraya menggarisbawahi tak ada sangkut-paut capres saat ini dengan TNI sebeb mereka adalah pensiunan.
Dalam acara silaturahmi KSAD Jenderal Budiman dengan 150 purnawirawan TNI AD, hadir 3 capres. Mereka adalah Jenderal (Purn) TNI Wiranto, mantan KSAD Jenderal (Purn) TNI AD Pramono Edhie Wibowo, dan Jenderal (Purn) TNI Endriartono Sutarto.
Mantan Danjen Koppasus Prabowo Subianto, yang juga capres dari Partai Gerindra, pun turut diundang. Namun, hingga saat ini Prabowo belum hadir dalam acara tersebut. Rmn