Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra mengampanyekan penggunaan energi alternatif untuk menekan tarif dasar listrik. Kampanye partai berlambang kepala burung garuda itu pun dinilai cukup inovatif.
Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio, isu klasik seperti kampanye antikorupsi maupun penurunan kemiskinan sudah tidak menarik minat masyarakat.
"Kampanye listrik dari Gerindra sangat menarik dan dapat mempengaruhi pemilih pada Pemilu 2014. Karena membedakan dengan isu-isu klasik yang diangkat oleh partai-partai lain. Seperti, korupsi dan kemiskinan," kata Agung di Jakarta, Sabtu (22/2/2014).
Agung menyatakan, Indonesia seharusnya sudah bisa meninggalkan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber listrik utama. Selain kapasitasnya yang semakin berkurang, keuangan negara juga terbebani karena terus menerus melakukan subsidi.
Apabila dikemas dengan baik, lanjutnya, kampanye energi alternatif Gerindra bisa mendapat perhatian pemilih pada Pemilu 2014. "Saya kira semua partai harus mendukung terobosan ini, pentingnya energi terbarukan," tukas Agung.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengatakan, penggunaan energi alternatif untuk listrik akan jauh lebih hemat dibandingkan dengan BBM. Jika menang pemilu, partai besutan Prabowo Subianto itu berjanji untuk mengembangan energi terbarukan dan menurunkan tarif listrik.
"Indonesia kaya dengan sumber-sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, air, angin, dan energi panas bumi. Sudah saatnya sumber energi alternatif tersebut dimanfaatkan untuk tenaga listrik," kata Suhardi.
Kampanye Listrik Gerindra Bakal `Setrum` Pemilih
Partai Gerindra mengampanyekan penggunaan energi alternatif untuk menekan tarif dasar listrik.
Advertisement