Sukses

Survei Polcomm: JK Capres Partai Islam

Dari partai Islam, Jusuf Kalla dinyatakan sebagai pilihan yang tepat, berdasarkan hasil survei Political Communication (Polcomm) Institute.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah nama muncul untuk digadang sebagai capres, baik dari partai nasional atau partai Islam. Dari partai Islam, Jusuf Kalla dinyatakan sebagai pilihan yang tepat, berdasarkan hasil survei Political Communication (Polcomm) Institute.

"Publik menilai JK memiliki kinerja di bidang sosial dan pelayanan masyarakat yang baik. JK dinilai cepat tanggap dalam mengambil keputusan serta banyak memberi solusi pada persoalan bangsa," ungkap Direktur Polcomm Heri Budianto di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2014).

Dari hasil survei, 17,6% responden memilih JK sebagai capres dari partai Islam. JK saat ini direncanakan bakal diusung PKB. Kontribusi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) selama menjabat RI-2 mendapat tempat tersendiri di masyarakat. Setelah JK, nama Hatta Rajasa juga dianggap memiliki peluang untuk dicalonkan menjadi capres dari partai Islam.

Hatta yang dalam survei ini mendapat perolehan angka 10,8% disebut sebagai sosok yang berpengalaman dalam masalah kepemerintahan. Sedangkan di posisi ketiga ditempati oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dengan perolehan angka 9,3%.

Publik menilai Yusril mampu membawa perubahan sistem ketatanegaraan. "Yusril kan juga pakar hukum tata negara, jadi publik menganggap dia mampu menyelesaikan masalah ketatanegaraan," jelas Heri.

Posisi keempat dan kelima ditempati oleh Mahfud MD dan Hidayat Nur Wahid. Publik menilai kedua sosok tersebut sebagai pribadi yang jujur dan bersih dari korupsi.

Nama tokoh-tokoh dalam partai Islam juga disebut memiliki peluang untuk diusung menjadi capres, yakni antara lain Menteri Agama Suryadharma Ali, Ketua Umum PKS Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Raja Dangdut Rhoma Irama.

Jumlah responden pada survei ini sebanyak 1.200 orang dari populasi seluruh warga negara Indonesia yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3,1%, tingkat kepercayaan 96,9%. Ega Rosalina/Riz

Video Terkini