Sukses

Petinggi Demokrat: Penyadapan Jokowi, Pengalihan Isu

Kabar penyadapan tersebut baru digulirkan baru-baru ini, meski penyadapan telah diketahui sejak Desember 2013.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai kabar penyadapan yang terjadi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi hanyalah pengalihan isu. Sebab kabar penyadapan tersebut baru digulirkan baru-baru ini, meski penyadapan telah diketahui sejak Desember 2013.

"Beliau (Jokowi) itu kan sedang diserang orang. Jadi isu (penyadapan), pengalihan isu," kata Marzuki di Parkir Selatan Senayan, Minggu (23/2/2014).

Isu apa yang dimaksud Marzuki? Dia tak menjelaskan. Saat ini memang PDIP tengah diramaikan isu konflik internal terkait rencana mundurnya Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Ketua DPR itu menyarankan Jokowi untuk melaporkan penyadapan terhadap Gubernur DKI tersebut ke polisi. Kalau tidak melapor, kata Marzuki, sebaiknya jangan beber ke publik.

"Diam-diam saja lapor polisi, 'rumah saya disadap'. Itu kan lebih elegan. Makanya kalau tidak mau ngelapor, nggak usah ngomong-ngomong," cetus Marzuki.

Dia juga menyarankan agar isu penyadapan ini tidak diarahkan ke ranah politik. Sebab, ketika sudah masuk ranah politik, maka akan timbul kecurigaan dan saling tuduh antara partai maupun individu. Apalagi jika sampai merembet ke Demokrat yang seringkali mendapat tuduhan dari berbagai kalangan.

"Saya sarankan itu kan di rumah, jangan dibawa politik. Kalau jadi isu politik lebih tuduh menuduh. Tidak apa-apa kalau misalnya kami dituduh. Kami (Partai Demokrat) sudah biasa dituduh, difitnah seperti itu, tidak masalah," tandas Marzuki.

Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo sebelumnya menyatakan Jokowi telah melaporkan kasus dugaan penyadapan itu pada polisi.

"Ada yang sudah dilaporkan ke Polri oleh staf Pak Jokowi, Pak Jokowi kan tidak mau ramai-ramai," jelas Tjahjo pada di Jakarta, 21 Februari. Riz