Liputan6.com, Jakarta - Caleg Partai Nasional Aceh (PNA) Faisal (40) tewas diberondong tembakan oleh orang tak dikenal. Kapolri Jenderal Pol Sutarman menyatakan, penembakan itu terkait dengan Pemilu 9 April 2014.
"Aceh dulu seperti itu. Dulu saja pendatang ditembakin, diteror," kata Sutarman di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/3/2014).
Sutarman mengatakan, Aceh termasuk daerah konflik. Namun berbeda dengan daerah lain, konflik di Aceh murni akibat Pemilu.
"Daerah-daerah potensi konflik ada Papua, Poso, Aceh. Tetapi Poso tidak terkait dengan pemilu. Papua tidak langsung terkait dengan pemilu. Kalau Aceh jelas terkait dengan pemilu," tegas Sutarman.
Dengan terjadinya penembakan atas Faisal, mantan Kabareskrim itu menilai peristiwa tersebut bisa menjadi pembelajaran politik yang tidak baik. Oleh karena itu Polri bergerak cepat.
"Pasukan saya akan dikirim 10 SSK dari Mabes Polri ke Aceh untuk pengamanan Pemilu," pungkas Sutarman.
Menurut keterangan Ketua Umum PNA Irwansyah, Faisal diberondong tembakan dengan senjata laras panjang saat melintas dengan mobil di kawasan Jalan Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha dari arah Aceh Barat Daya menuju Tapaktuan, Aceh Selatan.
"Setelah menembaki, pelaku langsung kabur melarikan diri," kata Irwansyah saat dikonfirmasi dari Banda Aceh, Senin (3/3/2014).
Faisal merupakan caleg DPRK Aceh Selatan dari PNA dengan nomor urut 1 untuk Daerah Pemilihan II. Dia juga menjabat Ketua PNA Kecamatan Sawang.
Irwansyah mengaku belum mengetahui secara pasti kronologi penembakan Faisal. Namun berdasarkan laporan anak buahnya di lapangan, Faisal diberondong hingga 42 kali.
Jenazah Faisal sempat dibawa ke RSUD Yulidin Awah Tapaktuan untuk divisum, dengan kondisi tubuh yang mengenaskan karena diterjang beberapa butir peluru yang merobek bagian tubuhnya. (Shinta Sinaga)
Â