Sukses

Bila Ahok Jadi Jurkam Gerindra, Jokowi: Tak Perlu Izin

PDIP secara resmi telah menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai juru kampanye (Jurkam) nasional Pemilu 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PDIP secara resmi telah menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai juru kampanye (Jurkam) nasional Pemilu 2014. Jokowi pun mengaku telah memberitahu Kemendagri.

Lalu, bagaimana bila Wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditunjuk juga oleh Partai Gerindra sebagai jurkam? "Tanya Pak Ahok," singkat Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, kamis, (6/3/2014).

Jokowi hanya menyatakan, untuk menjadi jurkam tidak perlu memperoleh izin, karena dilakukan setiap hari libur.

"Apanya yang izin? Ini kan tidak minta izin, tapi hanya pemberitahuan saja. Kalau minta izin itu bila kampanye dilakukan pada hari kerja. Kalau Sabtu-Minggu harus izin itu keleru," kata Jokowi.

Dia pun mengaku tidak khawatir bepergian jauh meninggal Jakarta, karena tugas partai yang ia lakukan hanya 2 hari setiap pekannya. "Ya kan ndak lama, Sabtu-Minggu saja. Malamnya sudah di sini (Jakarta) lagi," ungkap Jokowi.

Partai Gerindra telah melarang Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok untuk menjadi juru kampanye. Selain Ahok, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto juga meminta Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk tetap fokus melayani warga tanpa perlu jadi juru kampanye.

"Saya minta Pak Ahok dan Kang Emil untuk tetap teguh untuk bekerja keras melayani warga dan rakyatnya masing-masing. Kalau mereka bekerja dengan baik dan sukses, itu artinya mereka juga membantu kita," kata Prabowo.

Meski begitu, sambung mantan Danjen Kopassus itu, ia tidak melarang bila Ahok dan Ridwan Kamil berkeinginan secara pribadi membantu kampanye Partai Gerindra di Jakarta maupun di Bandung.

"Saya tidak izinkan mereka ikut kampanye ke luar kota. Tetapi kalau mereka ingin berpartisipasi boleh saja, tapi kampanye di dalam kota masing-masing saja," ungkapnya.