Sukses

Tunda Deklarasi Capres Bakal Untungkan Jokowi

Penundaan deklarasi Jokowi sebagai capres merupakan strategi politik PDIP untuk menghindari serangan politik negatif.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus didorong berbagai elemen untuk maju sebagai calon presiden. Namun, PDIP tak jua mendeklarasikannya sebagai capres.

Pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro mengatakan, penundaan itu sebagai strategi politik yang dapat menguntungkan Jokowi dan PDIP.

"Saya membacanya seperti itu. Belum diputuskan capres dan cawapres itu cukup potensi baik," ujar Siti Zuhro saat dihubungi di Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Zuhro mengatakan, penundaan deklarasi Jokowi sebagai capres merupakan strategi politik PDIP untuk menghindari serangan politik negatif.

"Kemungkinan mengukur itu ada untungnya, apapun bisa dijadikan komuniti politik. Untuk menghindari serangan politik negatif," tegasnya.

"Contohnya bus Transjakarta yang terbakar dan berkarat, serta ada banjir. Itu yang masih menjadi pertimbangan mendeklarasikan Jokowi. Saya kira menguntungkan bagi jokowi."

Selain itu, sambungnya, alasan penundaan deklarasi Jokowi karena PDIP masih menimbang-nimbang apakah mau mencalonkan tokoh di luar trah Soekarno. "Lalu apakah trah Soekarno akan muncul dalam Pemilu 2014 ini? Ini yang masih dihitung-hitung sedemikian rupa," pungkas Zuhro.

Jokowi kini mulai terbuka terhadap isu pencapresan dirinya. Senin 10 Maret lalu, ia tidak menolak didukung jadi capres. "Ya itulah demokrasi, saya nggak bisa dong (membubarkan) kalau saya ndak setuju. Mosok ada yang dukung tapi saya malah nolak-nolak. Enggak mungkin," ucap Jokowi. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Soal Pencapresan, Jokowi Takut Terpeleset Lidah

SBY Sebut Tak Ada Capres Dominan, Jokowi: Lihat Saja Nanti

Spanduk Mega-Jokowi Dibakar di DIY, Massa PDIP Buru Pelaku