Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Sutarman memerintahkan Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Effendi untuk mengungkap pelaku pelemparan granat di Kantor Dewan Pimpinan Partai Aceh di Kecamatan Lungbata, Banda Aceh. Pelaku yang tak dikenal itu beraksi pada Selasa 11 Maret kemarin sekitar pukul 20.15 WIB.
"Kapolri sudah memerintahkan Kapolda Aceh untuk mengungkap pelaku pelemparan granat malam tadi," kata Kadiv Humas Polri Ronny F Sompie di Jakarta, Rabu (12/3/2014).
Diakui Ronny, sampai saat ini pihaknya belum dapat mengidentifikasi pelaku pelempar granat. Sebab masih tahap penyelidikan dan menggali keterangan para saksi.
"Saat ini Polda Aceh masih melakukan identifikasi tempat kejadian perkara dan melakukan penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.
Saat kejadian peledakan yang menghancurkan bagian depan kantor partai lokal berlambang bulan sabit dan bintang itu, ada 5 orang yang tinggal di dalamnya. Mereka adalah Afifudin (47) warga Desa Pantterex, Muktar (30) warga Desa Lamporeh Kota, Ruslan (30), Rusdi (40), Didi (28) yang merupakan warga Kecamatan Lueng Bata.
Meningkatnya aksi teror di Aceh jelang Pemilu 9 April 2014 ini, ungkapnya, telah menjadi perhatian khusus bagi polisi dalam pengamanan Pemilu Legislatif. Selain memerintahkan Kapolda Aceh untuk mengungkap pelaku aksi penyerangan yang akhir-akhir ini terjadi, Kapolri juga meminta untuk mengajak masyarakat Aceh melaksanakan Pemilu dengan damai.
"Kalau pemilu damai, kita bisa konsern untuk memilih calon-calon legislatif yang baik dan calon presiden dan wakil presiden yang baik untuk membangun bangsa," kata Jenderal Bintang 2 itu.
Ia pun mengimbau masyarakat maupun aparat kepolisian khususnya di Aceh, agar dapat menjaga situasi dan kondisi serta dapat bekerja sama untuk menciptakan keamanan dan pengamanan bersama-sama.
Menurut Ronny, menciptakan suasana damai menjelang pemilu di Aceh sangat penting, mengingat masa pemilihan calon legislatif dan calon presiden dan wakil presiden sudah semakin dekat. Selain itu pengamanan polisi sangat penting dilakukan, agar masyarakat tidak memiliki rasa kekhawatiran dalam pesta demokrasi 5 tahunan ini. (Shinta Sinaga)
Baca juga: