Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali membuka peluang untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat. Hal ini terlihat dengan mulai diwacanakannya pasangan Presiden PKS Anis Matta dan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga ipar SBY, Pramono Edhie Wibowo pada bursa bakal calon presiden 2014.
Menurut salah satu politisi PKS, Aboe Bakar al Habsy, duet keduanya sangat memungkinkan. Apalagi, dia menilai, PKS merupakan partai pertama yang mengusung SBY sebagai presiden sejak 2004 lalu.
"Bisa saja terjadi duet sipil dan militer di Pilpres 2014 nanti. Misalkan Anis Matta dengan Pramono Eddie. Saya rasa 2 nama tersebut masih bersih track record-nya dari persoalan HAM dan lain sebagainya," ujar Aboe Bakar al Habsy di Jakarta, Rabu (12/3/2014). Pramono Edhie juga adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Al Habsy juga berpandangan, latar belakang sipil atau militer saat ini sudah tidak menjadi masalah. Asalkan, khusus bagi militer, yang bersangkutan tidak lagi menarik militer ke ranah politik, serta tetap menjunjung tinggi supremasi sipil.
"Memang harus diakui bahwa capres berlatar belakang militer masih menjadi seorang pemimpin yang ideal di mata masyarakat Indonesia. Bila mayoritas rakyat berpikir demikian apa boleh dikata, parpol dan politisi harus menyadari atas kondisi tersebut," tuturnya.
Namun yang perlu dicatat, lanjut Al Habsy, adalah bila nantinya capres berlatas belakang militer yang menang, yang bersangkutan harus tetap menjaga kualitas demokrasi dan penegakan HAM di republik ini.
PKS Wacanakan Duet Anis Matta dan Ipar SBY
Apalagi, dia menilai, PKS merupakan partai pertama yang mengusung SBY sebagai presiden sejak 2004 lalu.
Advertisement