Liputan6.com, Jakarta - 22 Purnawirawan TNI tampaknya tidak akan mendukung calon presiden dari kalangan militer pada Pemilu 2014 mendatang. Mereka memberi apresiasi kepada putusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memandatkan Joko Widodo alias Jokowi sebagai capres.
Jenderal Purnawirawan TNI Luhut Pandjaitan bahkan menyebut, keputusan tersebut sudah dilakukan dengan arif. Meski ia enggan menyatakan apresiasi ini sebagai bentuk dukungannya kepada Jokowi.
"Keputusan itu menurut kami keputusan luar biasa di tengah-tengah kerinduan rakyat pemimpin yang mendahulukan kepentingan bangsa. Kami mengapresiasi keputusan Bu Mega itu," ujar Luhut saat memberikan keterangan pers bersama beberapa purnawirawan jenderal di Gedung Wisma Bakrie 2, Jakarta, Jumat (14/3/2014).
Megawati, kata Luhut, telah membuat keputusan bersejarah. Apalagi menurutnya, keputusan tersebut memberikan warna baru dalam kepeminpinan Indonesia. "Kami memberi apresiasi, karena kearifan dan kenegarawan beliau (Mega)."
"Misi Bu Mega tidak selesai sampai di sini. Dengan memberikan mandat kepada Jokowi, tetap kami lihat Ibu Mega punya kewajiban ikut memelihara nasionalisme bangsa yang semakin terkikis," sambung Luhut.
Kendati, Luhut enggan mengamini pernyataan ini sebagai dukungan kepada Jokowi dan PDIP. Luhut lagi-lagi menjawab pernyataan ini hanya sebatas apresiasi. Yang jelas di mata Luhut, saat ini hanya ada 2 calon presiden yang cukup baik.
"Ada 2 yang terbaik, yakni Aburizal Bakrie (Ical) dari Partai Golkar dan Joko Widodo dari PDI Perjuangan," ungkap Luhut.
Lantas apakah dirinya bersama sejumlah purnawirawan jenderal TNI lainnya akan memilih Jokowi atau Ical? "Kalau memilih Ical atau Jokowi itu kan rahasia, hak konstitusi saya," pungkas Luhut. (Shinta Sinaga)
Baca juga:
Purnawirawan Jenderal TNI `Galau`, Pilih Jokowi atau Ical?
Namun, Jenderal Purnawirawan TNI Luhut Pandjaitan memberikan apresiasi pada putusan Ketua Umum PDIP Megawati.
Advertisement